Perbedaan Listen vs Hear
Terdapat cukup banyak kata dalam bahasa Inggris yang memiliki arti yang sama tetapi sebenarnya tidak serupa. Seperti kata “listen” dan “hear” misalnya. Kedua kata ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sama-sama berarti “mendengarkan”. Faktanya, walaupun artinya sama, terdapat perbedaan di antara keduanya. Karena perbedaan ini, keduanya tidak bisa selalu saling menggantikan. Lalu, apa saja perbedaan “listen” dan “hear”? Mari kita cari tahu melalui tulisan di bawah ini:
Listen
“Listen” Tergolong ke dalam part of speech (kelas kata) verb atau kata kerja. Oleh karena itu, penggunaan “listen” dalam kalimat sama seperti penggunaan kata kerja lainnya dalam bahasa Inggris.
Di dalam Oxford English Dictionary, definisi “listen” adalah “give one’s attention to a sound.” (memberikan perhatian seseorang pada satu suara). Dengan kata lain, “listen” adalah ketika kita memberikan perhatian kita pada suara. Dalam bahasa Indonesia, “listen” dikenal sebagai “mendengarkan”.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa “listen” adalah kegiatan memberikan perhatian pada suara. Artinya, terdapat kesengajaan pada kegiatan ini. Kita sengaja mendengarkan suaranya, dan memang mendengarkan suara terebut adalah keputusan kita.
Mari kita lihat contohnya pada kalimat berikut ini:
- I listen to Ariana Grande’s new song. (Saya mendengarkan lagu Ariana Grande yang baru) –> saya sengaja mendengarkan lagunya
- The students are listening to Mr. Smith’s explanation. (Para siswa sedang mendengarkan penjelasan Pak Smith) –> para siswa sengaja mendengarkan penjelasannya
- Hey, listen! How about we choose this one instead of that one? (Hey, dengar! Bagaimana kalau kita memilih yang ini saja daripada yang itu?) –> si pembicara ingin si lawan bicaranya sengaja mendengarkan perkataannya
“Listen” yang diikuti objek, harus diikuti oleh “to” terlebih dahulu, menjadi listen to + object. Contoh:
- We are listening to the radio. (Kami sedang mendengarkan radio)
- They listened to their mom singing. (Mereka mendengarkan ibu mereka bernyanyi)
- I listen to my favorite music almost every day. (Saya mendengarkan musik kesukaan saya hampir setiap hari)
Sementara itu, apabila tidak ada objek, jangan tambahkan “to” setelah “listen”. Contoh:
- Adam, listen! I don’t want you to go out this late. (Adam, dengar! Aku tidak mau kamu ke luar selarut ini)
- Everyone, please listen! (Semuanya, tolong dengarkan!)
- Listen! Don’t forget to call me when you get there. (Dengar! Jangan lupa telepon aku ketika kamu sampai di sana)
Hear
Sama seperti “listen”, “hear” juga termasuk ke dalam kelas kata verb atau kerja sehingga cara menggunakannya harus mengikuti aturan penggunaan kata kerja dalam bahasa Inggris.
Oxford English Dictionary mendefinisikan “hear” sebagai “perceive with the ear the sound made by someone or something.” (merasakan dengan telinga suara yang muncul dari seseorang atau sesuatu). Di dalam bahasa Indonesia, “hear” disebut dengan “mendengarkan”.
Berdasarkan definisi di atas, bisa dikatakan bahwa “hear” adalah kegiatan mendengarkan yang tidak sengaja. Dengan kata lain, suara yang kita dengarkan otomatis dideteksi oleh telinga kita meskipun kita tidak mau mendengarkannya. Kita tidak punya pilihan lain selain mendengarkannya.
Berikut adalah contoh penggunaan “hear” dalam kalimat:
- I can hear him screaming from his room. (Saya bisa mendengarkannya berteriak dari kamarnya) –> suara teriakan terdengar oleh saya secara otomatis
- The constant noise from the neighbor that I hear every night is really upsetting. (Suara bising yang terus menerus dari tetangga saya yang saya dengarkan setiap malam itu sungguh menjengkelkan) –> saya tidak mau mendengar suara bising tersebut, tetapi saya tidak punya pilihan selain mendengarkannya karena telinga saya bisa mendeteksi suara tersebut
- We heard the thunder. (Kami mendengarkan petirnya) –> suara petir terdengar secara otomatis oleh kami meskipun kami tidak mau mendengarkannya
Jangan pernah menggunakan “to” setelah “hear”. Contoh:
- Jack can hear his cat meowing. (Jack bisa mendengar kucingnya mengeong) –> bukan “Jack can hear to his cat meowing.”
- We heard some thud sounds last night. (Kami mendengar suara gedebuk kemarin malam) –> Bukan “we heard to some thud sounds last night.”
“Hear” termasuk kata kerja stative sehingga jarang digunakan dalam bentuk continuous. Jika kita ingin menjelaskan bahwa kegiatan mendengarkan kita sedang berlangsung saat ini, kita bisa menggunakan “can hear” alih-alih “hearing”. Contoh:
- Benar: I can’t hear you clearly. (Saya tidak bisa mendengarkanmu dengan jelas)
- Salah: I’m not hearing you clearly. (Saya tidak mendengarkanmu dengan jelas)
Listen vs Hear
Dari penjelasan di atas, kita pasti sudah mengerti bahwa “listen” adalah kegiatan mendengarkan yang disengaja sedangkan “hear” kegiatan mendengarkan yang tidak disengaja. Mari kita lihat contoh lainnya di bawah ini untuk lebih jelasnya:
- I listened to “Baby Shark” song. (Saya mendengarkan lagu “Baby Shark”) –> saya memang sengaja menyalakan dan mendengarkan lagunya
- I heard “Baby Shark” song. (Saya mendengarkan lagu “Baby Shark”) –> saya tidak menyalakan lagunya, tetapi orang lain lah yang menyalakannya dan telinga saya bisa mendengar lagunya sehingga mau tidak mau saya mendengarkannya
Perbedaan selanjutnya yaitu, apabila terdapat objek, “listen” harus selalu diikuti oleh “to” sedangkan “hear” tidak boleh diikuti “to”. Contoh:
- I listen to my husband (Saya mendengarkan suami saya berbicara)
- I hear my husband (Saya mendengar suami saya mendengkur)
Perbedaan terakhir adalah, “listen” wajar digunakan dalam bentuk continuous sedangkan “hear” tidak. Contoh:
- We’re listening to her podcast. (Kami sedang mendengarkan podcastnya)
- We can hear her talking. (Kita bisa mendengarnya berbicara) –> bukan “we’re hearing her talking.”
Meskipun memiliki perbedaan, terkadang kita bisa menggunakan baik “listen” atau “hear” pada suatu kalimat tergantung dari apakah kita ingin menekankan pada kegiatan mendengarkan kita atau pada peristiwanya. Contoh:
- I love to listen to the birds chirping. (Saya suka mendengarkan burung berkicau) –> menekankan pada kegiatan mendengarkan kita
- I love to hear the birds chirping. (Saya suka mendengarkan burung berkicau) –> menekankan pada peristiwa burung berkicau