Perbedaan Penggunaan ‘Say‘ vs ‘Tell’
Terdapat banyak kata dalam bahasa Inggris yang memiliki arti serupa, tetapi kata-kata tersebut tidak selalu bisa saling menggantikan. Itu karena sesuai dengan konteksnya, penggunaan kata-kata tersebut berbeda. Contohnya saja seperti kata “say” dan “tell”.
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, “say” dan “tell” memiliki arti yang sama, yakni “mengatakan”. Meskipun demikian, kedua kata ini tidak selalu bisa menjadi sinonim dari satu sama lainnya karena cara penggunaannya yang berbeda. Oleh karena itu, keduanya cukup sering digunakan dengan keliru terutama oleh para English learners.
Lalu, apa saja perbedaan keduanya? Pembahasan di bawah ini akan membantu kita memahami perbedaan “say” dan “tell”.
Say vs Tell
Cara termudah untuk mengingat kapan menggunakan “say” atau “tell”, yakni:
- We say something (Kita berkata sesuatu) –> langsung kepada hal yang ingin dibicarakan
- We tell someone something (Kita berkata kepada seseorang sesuatu) –> menyebutkan personal object terlebih dahulu kemudian menyebutkan hal yang ingin dibicarakan
Contoh “say”:
- He said that he needed our help. (Dia berkata bahwa dia membutuhkan bantuan kita)
- Meghan says she has booked a flight to New York. (Meghan berkata dia telah memesan penerbangan ke New York)
- “I am hungry,” the kid said. (“Aku lapar,” kata anak itu)
Contoh “tell”:
- He told us that he needed our help. (Dia berkata kepada kita bahwa dia membutuhkan bantuan kita)
- Meghan tells me that she has booked a flight to New York. (Meghan berkata kepadaku bahwa dia telah memesan penerbangan ke New York)
- The kid told them that he was hungry. (Anak itu berkata kepada mereka bahwa ia lapar)
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat pembahasannya lebih lanjut berikut ini:
Personal Object
Biasanya “tell” diikuti oleh personal object. Personal object adalah orang yang sedang berbicara dengan subjek. Di bawah ini adalah contohnya (yang digarisbawahi adalah personal object):
- Parker tells us that we are going to have a science project next week. (Pak Parker berkata kepada kami bahwa kami akan mengadakan proyek sains minggu depan)
- I told Mira I would not be able to go camping with her. (Aku berkata kepada Mira aku tidak akan bisa ikut berkemah bersamanya)
Berbeda dengan “tell”, “say” tidak diikuti oleh personal object. Contoh:
- He said he was leaving on Tuesday. (Dia berkata dia akan pergi pada hari Selasa)
- They say that everything looks good when we are falling in love. (Mereka berkata bahwa segalanya terlihat bagus ketika kita jatuh cinta)
Say to Personal Object
Apabila kita ingin menggunakan personal object ketika menggunakan “say”, jangan lupa untuk menambahkan “to” sebelum personal object. Contoh:
- She said to me that she loved Sebastian. (Dia berkata padaku bahwa dia mencintai Sebastian)
- I said to Jeff, “We need to talk about our plan.” (Aku berkata kepada Jeff, “kita harus membicarakan rencana kita.”
Direct Speech
Pada direct speech atau kalimat langsung, kita bisa menggunakan “say”. Contoh:
- Dave said, “I need more practice.” (Dave berkata, “Aku butuh lebih banyak latihan.”)
- “You have to submit the homework by Friday,” the teacher said. (“Kalian harus mengumpulkan tugas kalian paling lambat hari Juma,” kata guru itu)
Kita juga bisa menggunakan “tell” pada direct speech. Hanya saja direct speech yang menggunakan “tell” adalah direct speech berupa instruksi atau informasi. Contoh:
- The manager told us: “Report your work to me first before showing it to the client.” (Sang manajer berkata kepada kami: “Laporkan pekerjaan kalian kepada saya terlebih dahulu sebelum melihatkannya kepada klien.”)
- She told me, “This community was established to support women fighting their rights.” (Dia berkata kepadaku, “Komunitas ini dibentuk untuk mendukung wanita memperjuangkan hak mereka)
Direct Questions
Untuk direct questions atau pertanyaan langsung, kita hanya bisa menggunakan “say”. Contoh:
- Mark said, “When did you arrive?” (Mark berkata, “Kapan kamu tiba?”)
- She said, “Do you have money that I can borrow?” (Dia berkata, “Apakah kamu punya uang yang bisa aku pinjam?”)
Indirect Speech
Kita bisa menggunakan baik itu “say” atau “tell” dalam indirect speech (kalimat tidak langsung). Contoh:
- My parents said that they were going to move in to London. (Orangtuaku berkata bahwa mereka akan pindah ke London)
- He says you have a new car. Is that true? (Dia berkata kamu punya mobil baru. Apakah itu benar?)
- They told Gina that she had to visit her grandma. (Mereka berkata kepada Gina bahwa ia harus mengunjungi neneknya)
- He tells us he can help us with anything. (Dia berkata kepada kami dia bisa membantu kami apa saja)
Orders and Advice
Gunakan pola subject + tell + object + to infinitive untuk menyatakan perintah dan saran. Contoh:
- Smith told us to be quiet. (Pak Smith menyuruh kita untuk diam)
- She tells the children to go to sleep. (Dia menyuruh anak-anak untuk tidur)
- The doctor told me not to eat spicy food for awhile. (Dokter menyarankanku untuk tidak memakan makanan pedas untuk sementara waktu)
Phrases
Terdapat beberapa frasa yang diperuntukkan untuk “tell”. Frasa-frasa ini tidak boleh menggunakan “say”. Berikut adalah beberapa frasa-frasanya:
- Tell (someone) the truth
- Tell (someone) a lie
- Tell (someone) a secret
- Tell (someone) a story
- Tell (someone) the way
Demikianlah pembahasan tentang kapan menggunakan “say” dan “tell”. Sekarang, cobalah untuk membuat contoh kalimat kita sendiri dengan menggunakan “say” dan “tell”.