sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Perbedaan Penggunaan “Suppose” vs “Supposed”?

“Suppose” dan “supposed” adalah dua kata dalam bahasa Inggris yang cukup membingungkan para English learners. Kali ini kita akan mempelajari perbedaan di antara keduanya sehingga kita semua tahu kapan menggunakan keduanya.

Suppose

“Suppose” adalah verb (kata kerja) yang penggunaannya harus mengikuti kaidah penggunaan kata kerja.

Oxford Dictionary mendefinisikan “suppose” sebagai, “think or assume that something is true or probable but lack proof or certain knowledge.” (mengira atau menganggap bahwa sesuatu itu benar atau mungkin namun kurangnya bukti atau fakta tertentu). Berdasarkan definisi tersebut, “suppose” berarti mengira bahwa sesuatu itu benar atau mungkin terjadi walau tanpa bukti atau fakta untuk mendukung perkiraan tersebut. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, “suppose” berarti “mengira”, “menyangka”, atau “menduga”. Contoh:

  • There is no cookie left in the jar. I suppose my sister ate them all. (Tidak ada kue tersisa di toples. Saya rasa adik saya memakan semuanya) –> saya menduga semua kue habis dimakan oleh adik saya meskipun tidak ada buktinya
  • They suppose the new kid lives in downtown. (Mereka menduga anak baru itu tinggal di tengah kota)
  • I suppose she is around 160 centimeters. (Saya rasa tingginya sekitar 160 sentimeter)
  • Jack supposes that Team A will win the match. (Jack mengira bahwa Tim A akan memenangkan pertandingan) –> Jack mengira bahwa kemenangan Tim A mungkin terjadi. “Suppose” bisa dikombinasikan dengan kalimat future tense untuk mendeskripsikan kejadian yang akan terjadi di masa depan
  • They suppose their boss will give them bonuses. (Mereka mengira bos mereka akan memberikan mereka bonus)

“Suppose” juga bisa digunakan di awal kalimat hypothetical atau imperative. Dalam konteks ini, “suppose” mirip seperti if clause. Mari kita lihat contoh berikut ini untuk lebih jelasnya:

  • Suppose we report it to the police. –> What if we report it to the police?
  • Suppose they didn’t know each other. What would you do then? –> What if they didn’t know each other. What would you do then?
  • Suppose our plan works. What then? –> What if our plan works. What then?

Selain itu, “suppose” juga bisa untuk mengungkapkan kesetujuan yang ragu. Contoh percakapan di bawah ini akan menjelaskannya lebih detail:

  • A: Do you think you can pass the exam? (Apakah menurutmu kamu bisa lulus ujian?)
    B: I suppose I can. (Aku kira aku bisa)

Respon B mengindikasikan bahwa dia setuju dia bisa, namun masih ada keraguan di dalam dirinya. Mari kita lihat contoh percakapan lainnya:

  • A: The party won’t be cancelled, will it? (Pestanya tidak akan dibatalkan, kan?)
    B: I supposed so. (Aku kira tidak)

Walaupun B menjawab bahwa pestanya tidak akan dibatalkan, B tidak sepenuhnya yakin pestanya tidak akan dibatalkan. Masih ada keraguan dalam dirinya.

Supposed

“Supposed” adalah bentuk past tense atau lampau dari “supposed”. Untuk itu, hanya digunakan dalam kalimat berbentuk past tense. Contoh:

  • I supposed the restaurant hadn’t opened because its door was closed. (Saya duga restaurannya tidak buka karena pintunya tertutup)
  • Diana supposed no one was home. (Diana duga tidak ada siapapun di rumah)
  • We supposed the car was expensive because it was from Germany. (Kami duga mobilnya mahal karena berasal dari Jerman)

Supposed” juga termasuk ke dalam adjective (kata sifat) yang memodifikasi kata benda atau frasa kata benda. “Supposed” sebagai kata sifat fungsinya adalah mendeskripsikan sesuatu yang dianggap, diharap, atau disangka benar tetapi tidak selamanya benar. Contoh:

  • Our supposed new manager stole the company money and run away. (Manajer baru kami mencuri uang perusahaan dan kabur) –> manajer baru yang kami harap dan anggap orang yang bertanggung jawab kenyataannya adalah orang yang tidak bertanggung jawab
  • The supposed winner of the writing contest actually bribed the judges. (Pemenang lomba menulis sebenarnya menyogok juri) –> orang-orang menganggap dia menang dengan adil, padahal sebenarnya dia berbuat curang
  • My supposed friends left me when I was sick. (Teman-teman saya meninggalkan saya ketika saya sakit) –> orang-orang yang saya anggap sebagai teman malah pergi ketika saya sakit

“Supposed” yang diawali oleh to be dan diikuti oleh “to” (to be supposed to…) fungsinya adalah sebagai modal verb untuk menyatakan sesuatu yang diharuskan dan diharapkan untuk dilakukan atau terjadi, namun ada kemungkinan bahwa sesuatu tersebut tidak dilakukan atau terjadi. Contoh:

  • People are supposed to pay taxes. (Orang-orang harus membayar pajak) –> pajak harus dibayar, namun kenyataannya tidak semua orang membayar pajak
  • I am supposed to be at home before dinner. (Saya harus ada di rumah sebelum makan malam) –> saya diharapkan ada di rumah sebelum makan malam, namun kenyataannya bisa saja saya tidak pulang sebelum makan malam

“to be supposed to…” dalam bentuk past tense berfungsi untuk mendeskripsikan kejadian yang seharusnya terjadi, tetapi tidak terjadi karena alasan tertentu. Contoh:

  • I was supposed to pick up my brother today at the airport, but I felt unwell. (Saya seharusnya menjemput saudara saya hari ini di bandara, tatapi saya tidak enak badan) –> saya tidak menjemput saudara saya karena saya sakit
  • We were supposed to go on a picnic, but the rain wouldn’t stop. (Kami seharusnya pergi piknik, tetapi hujan tidak berhenti) –> kami tidak pergi piknik karena hujan

Demikianlah cara menggunakan “suppose” dan “supposed”. Semoga pembahasan ini bisa membantu kita untuk tidak keliru lagi saat menggunakan kedua kata tersebut.

English Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z

Indonesian Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z