Perbedaan ‘Sore’ vs ‘Soar’

“Sore” dan “soar” adalah dua kata dalam bahasa Inggris yang termasuk homophone. Artinya adalah kedua kata tersebut memiliki pelafalan yang sama dengan definisi yang berbeda. Karena memiliki definisi berbeda, penggunaan keduanya pun berbeda juga. Meskipun demikian, masih ada English learners yang mengira bahwa kedua kata ini adalah sinonim dari satu sama lainnya.
Kali ini kita akan mempelajari perbedaan “sore” dan “soar” melalui penjelasan di bawah ini. Mari langsung kita lihat saja penjelasannya:
Sore
“Sore” tergolong ke dalam kelas kata kata sifat (adjective) dan kata benda (noun). Oleh karena itu, penggunaannya harus mengikuti aturan penggunaan kata sifat atau kata benda dalam bahasa Inggris.
Definisi “sore” sebagai kata sifat di dalam Oxford English Dictionary adalah “of a part of one’s body painful or aching.” (Bagian tubuh seseorang nyeri atau sakit). Dengan kata lain, anggota tubuh yang terasa sakit bisa dideskripsikan dengan “sore”. Kita mengenal “sore” sebagai kata sifat di dalam bahasa Indonesia sebagai “sakit” atau “nyeri”.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang mengandung kata “sore”:
- I think I will feel sore after exercising because I have not worked out for a long time. (Saya rasa saya akan merasakan sakit setelah berolahraga karena saya sudah lama tidak berolahraga)
- I got sore throat after drinking two cans of coke. (Saya sakit tenggorokan setelah minum dua kaleng soda)
- Robin’s legs are sore after she went hiking with her friends yesterday. (Kaki Robin terasa sakit setelah ia pergi kelana alam bersama teman-temannya kemarin)
- His eyes are sore after using computer for hours. (Matanya sakit setelah menggunakan komputer selama berjam-jam)
Selain itu, “sore” sebagai kata sifat juga didefinisikan sebagai “upset and angry” (kesal dan marah). Definisi ini terutama dipakai dalam American English (bahasa Inggris Amerika) dalam konteks tidak formal. Contoh:
- She is sore at me for forgetting to invite her to my party. (Dia marah kepada saya karena lupa mengundangnya ke pesta saya)
- I am still sore about government’s new policy on export and import. (Saya masih kesal terhadap kebijakan baru pemerintah tentang ekspor dan impor)
- Jack was sore at his brother for beating him at the tennis match. (Jack kesal kepada saudaranya karena mengalahkannya pada pertandingan tenis)
- We were sore at our manager because his decision made us work overtime for a week. (Kami kesal kepada manajer kami karena keputusannya membuat kami bekerja lembut selama seminggu)
“Sore” sebagai kata sifat juga berarti “severe; urgent; dire” dalam konteks ini, “sore” dipakai untuk mendeskripsikan hal yang urgen atau mendesak. Biasanya digunakan dengan kata “need”. Contoh:
- We are in sore need of your help. (Kami sangat butuh bantuan Anda)
- They are in sore need of money. (Mereka sangat butuh uang)
- Jessica is in sore need of a new job. (Jessica sangat butuh pekerjaan baru)
- The children were in sore need of books. (Anak-anak sangat butuh buku)
Sebagai kata benda, pengertian “sore” di dalam Oxford English Dictionary adalah “a raw or painful place on the body.” (Bagian yang sakit pada tubuh).
Di dalam bahasa Indonesia “sore” sebagai kata benda bisa disebut dengan “luka”. Contoh:
- The nurse put bandage on the sore. (Perawat membalutkan perban pada luka)
- My new shoes left a sore at the back of my feet. (Sepatu baru saya meninggalkan luka pada kaki belakang saya)
- A doctor treated the sores on his head. (Dokter mengobati luka di kepalanya)
- The sore on my knee has healed. (Luka pada lutut saya telah sembuh)
Soar
“Soar” merupakan verb atau kata kerja dalam part of speech (kelas kata) sehingga penggunaannya sama seperti kata kerja dalam bahasa Inggris lainnya.
“Soar” tercantum dalam Oxford English Dictionary sebagai “fly or rise high in the air.” (Terbang atau naik tinggi di udara). Kata ini bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “membubung”, “melonjak”, atau “melayang tinggi”. Selain itu, “soar” juga bisa berarti “naik”.
Mari kita lihat contoh penggunaan “soar” dalam beberapa kalimat berikut ini:
- The little bird finally is able to soar to the sky. (Burung kecil akhirnya bisa melayang tinggi ke langit)
- Food prices have soared during the pandemic. (Harga makanan melonjak selama masa pandemi)
- The airplane soared into the air. (Pesawat membubung ke udara)
- US dollar soars against Indonesia rupiah especially after the stock market rises. (Dolar Amerika melonjak terhadap rupiah Indonesia terutama setelah pasar saham naik)
- I felt like I was soaring to the sky when they announced that I won the competition. (Saya merasa seperti saya membubung ke angkasa ketika mereka mengumumkan bahwa saya memenangkan kompetisinya)
Sore vs Soar
Melalui penjelasan di atas, kita bisa melihat bahwa “sore” dan “soar” tidak memiliki persamaan kecuali cara pelafalannya saja. Kedua kata ini tidak tergolong ke dalam kelas kata yang sama dan juga tidak memiliki definisi yang sama. Hanya saja kedua kata ini sering membingungkan karena memiliki ejaan yang cukup mirip.
Untuk mengingatnya lebih mudah, salah satu caranya adalah dengan mengasosiasikan kata “sore” dengan “sorry” (menyesal). Keduanya sama-sama diawali oleh “sor”. Ketika badan kita sakit (sore), kita bisa mengingat apa penyebab rasa sakit tersebut dan merasa menyesal (sorry) karenanya.
Itu tadi perbedaan “sore” dan “soar”. Semoga setelah membaca artikel ini kita tidak akan keliru lagi ketika menggunakan keduanya.