sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Perbedaan Too vs Enough

Too dan enough secara harfiah berarti “terlalu” dan “cukup”. Kedua kata ini memiliki arti yang sangat berbeda satu sama lainnya. Meskipun demikian, penggunaan too dan enough masih cukup membingungkan para English learners. Oleh karena itu, artikel kali ini akan memuat pembahasan singkat tentang perbedaan antara too dan enough beserta dengan cara penggunaannya di dalam kalimat. Semoga saja pembahasan ini membantu kita untuk memahami perbedaan too dan enough.

TOO

Seperti yang telah disebutkan di atas, too berarti “terlalu”. Gunakanlah kata ini untuk menjelaskan bahwa sesuatu itu berlebihan. Dengan kata lain, sesuatu tersebut lebih dari yang kita inginkan atau butuhkan. Too dapat memodifikasi noun (kata benda), adjective (kata sifat), dan adverb (kata keterangan). Contoh:

  • There are too many people in this room. (Ada terlalu banyak orang di dalam ruangan ini) –> memodifikasi kata benda (many people)
  • The rock is too heavy for me to lift. (Batunya terlalu berat untuk aku angkat) –> memodifikasi kata sifat (heavy)
  • You’re walking too slowly. Even a turtle can walk faster than you. (Kamu berjalan terlalu pelan. Bahkan seekor kura-kura pun dapat berjalan lebih cepat darimu) –> memodifikasi kata keterangan (slowly)

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat penjabaran lebih lanjut tentang too yang memodifikasi noun, adjective, dan adverb berikut ini:

1. Too Many/ Much Noun

Saat menggunakan too dengan kata benda, tambahkanlah many atau much di antara too dan kata benda tersebut (too + many + noun atau too + much + noun).

Apakah ada perbedaan ketika menggunakan many dan much? Tentu saja ada. Gunakan many untuk kata benda yang bisa dihitung (countable noun), dan much untuk kata benda yang tidak bisa dihitung (uncountable noun). Contoh:

  • There are too many clothes in my closet. I guess I will donate some of them for the needy. (Ada terlalu banyak pakaian di lemariku. Aku rasa aku akan menyumbangkan sebagiannya kepada yang membutuhkan)
  • The reporters are asking too many questions that she can handle. (Para wartawan mengajukan terlalu banyak pertanyaan yang bisa ia tangani)
  • Don’t put too much vinegar in the soup. Otherwise, it will be too sour. (Jangan terlalu banyak memasukkan cuka ke dalam sup. Jika tidak, supnya akan terlalu masam)
  • If I had too much money, I would give some to you. (Jika aku punya terlalu banyak uang, aku akan memberikan sebagiannya kepadamu)

2. Too Adjective

Penggunaan too dengan adjective tidak serumit too dengan noun. Untuk penggunaan dengan adjective, kita hanya harus meletakkan too sebelum adjective (too + adjective). Contoh:

  • I’m too tired to do my homework now. (Aku terlalu lelah untuk mengerjakan PR-ku sekarang)
  • This math problem is too difficult for me. (Soal matematika yang ini terlalu sulit untukku)
  • They are too young to get married. (Mereka terlalu muda untuk menikah)

3. Too Adverb

Penggunaan too dengan adverb juga cukup mudah. Too + adverb adalah pola yang bisa diikuti. Contoh:

  • I can’t catch you. You’re speaking too quickly. (Aku tidak memahamimu. Kamu berbicara terlalu cepat)
  • You’re standing too closely to the dog. (Kamu berdiri terlalu dekat dengan anjingnya)
  • They were singing too loudly. (Mereka bernyanyi terlalu keras)

ENOUGH

Gunakan enough ketika kita ingin menjelaskan bahwa sesuatu itu telah cukup, tidak perlu ditambahkan atau dikurangi. Sama seperti too, enough juga bisa memodifikasi noun (kata benda), adjective (kata sifat), dan adverb (kata keterangan). Contoh:

  • We have enough time to sleep. (Kita punya cukup waktu untuk tidur) –> memodifikasi kata benda (time)
  • He is tall enough to be a model. (Dia cukup tinggi untuk menjadi seorang model) –> memodifikasi kata sifat (tall)
  • The sun shines brightly enough (Matahari bersinar cukup cerah hari ini) –> memodifikasi kata keterangan (brightly)

Berdasarkan contoh di atas, peletakkan enough berbeda-beda. Ada yang terletak sebelum, dan ada juga yang terletak sesudah noun, adjective, dan adverb. Mari kita lihat penjelasan lebih detail berikut ini untuk mengetahuinya lebih lanjut:

1. Enough Noun

Saat menggunakan enough dengan noun, letakkanlah enough di depan noun (enough + noun). Contoh:

  • They don’t have enough food for all guests. (Mereka tidak punya cukup makanan untuk semua tamu)
  • He worked all day, but he didn’t earn enough money to pay his brother’s college tuition. (Dia bekerja sepanjang hari, tetapi dia tidak menghasilkan cukup uang untuk membayar biaya kuliah saudaranya)
  • I got enough score to enter Harvard. (Aku punya nilai yang cukup untuk masuk Harvard)

2. Adjective Enough

Berbeda dengan enough yang digunakan dengan noun, enough yang digunakan dengan adjective bukan diletakkan sebelum adjective, melainkan sesudah adjective (adjective + enough). Contoh:

  • It is good enough that they come. (Sudah cukup bagus mereka datang)
  • I’m not smart enough to solve this problem. (Aku tidak cukup pandai untuk menyelesaikan masalah ini)
  • She is happy enough to see him from afar. (Dia cukup senang melihatnya dari jauh)

3. Adverb Enough

Dalam penggunaan enough dengan adverb, enough diletakkan sesudah adverb (adverb + enough). Contoh:

  • We came early enough to see them dancing. (Kami datang cukup awal untuk melihat mereka menari)
  • For a beginner, you’re doing it well enough. (Bagi seorang pemula, kamu melakukannya cukup baik)
  • I think I’ve studied hard enough to past the test. (Aku rasa aku sudah belajar dengan cukup giat untuk lulus tesnya)

Itulah penjelasan tentang perbedaan antara too dan enough. Terus-teruslah berlatih menggunakan kedua kata ini agar semakin paham dan lancar untuk menggunakannya.

English Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z

Indonesian Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z