Percakapan Berkenalan dengan Turis Asing di Tempat Wisata (Conversation with Tourist)
Mempelajari bahasa Inggris tidak harus selalu kaku dan mononton seperti dengan membaca buku atau materi tentang grammar, atau mengikuti pelajaran di kelas.
Ada banyak cara menyenangkan untuk mempelajarinya seperti dengan mendengarkan lagu, menonton video, atau melakukan interaksi dengan native speaker di media sosial.
Salah satu hal yang bisa kita terapkan untuk menambah skill bahasa Inggris kita adalah dengan berkomunikasi dengan para native speaker secara aktif alias melalui percakapan langsung. Ini bisa kita lakukan ketika sedang berjumpa dengan turis asing di tempat umum seperti di tempat wisata.
Sebelum kita membahas tentang cara berkenalan dengan turis asing di tempat wisata, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Pertama, tidak semua “bule” atau turis mancanegara bisa berbahasa Inggris.
Sebab, meski bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, ada beberapa negara yang penduduknya tidak terbiasa berbahasa Inggris, misalnya Jepang, Korea, dan orang-orang di Eropa yang bahasa utamanya bahasa Jerman. Untuk itu, lebih baik tanyakan terlebih dahulu apakah yang bersangkutan bisa berbicara dengan bahasa Inggris.
Selain itu, perlu dipahami bahwa tidak semua turis mancanegara bisa diajak berinteraksi. Pertama, perlu dimengerti bahwa mereka juga sama-sama manusia seperti kita yang memiliki mood yang berubah-ubah, juga kepentingan yang berbeda.
Sebagian dari kita pun mungkin juga pernah merasa enggan bila diajak mengobrol oleh orang asing, bukan? Terlebih jika mereka sedang terlihat asyik menikmati hidangan atau dalam perbincangan seru dengan rekan atau keluarganya. Maka dari itu, kita harus berbesar hati untuk menerima jika ajakan berkenalan ditolak.
Selanjutnya, mari kita masuk ke pembahasan cara untuk mengajak berkenalan atau mengobrol dengan turis asing.
Pertama, tersenyumlah. Lemparkan senyum kepada turis yang kalian jumpai untuk memulai interaksi. Pastikan mereka menunjukkan respon positif seperti balas tersenyum, menyapa, atau menampilkan wajah ramah sebelum melanjutkan.
Kedua, ucapkan salam dan berikan pertanyaan atau basa-basi singkat. Katakan “Good Morning”, “Good Afternoon”, atau “Hello” untuk menyapa, dan lanjutkan dengan basa-basi ringan yang berkaitan dengan kondisi saat itu seperti “Do you like the weather?” (apakah Anda menyukai cuacanya?), “Is it your first time being here?” (apakah ini pertama kalinya Anda ke sini?) atau “Do you speak English?” (apakah kamu bisa berbahasa Inggris?).
Amati gerak-gerik yang ditunjukkan. Jika mereka memberikan respon yang baik dan menunjukkan ketertarikan untuk melanjutkan percakapan, maka kita bisa meneruskan obrolan.
Namun sebaliknya, apabila mereka memberikan jawaban sekenanya, berpaling, atau menunjukkan bahwa mereka sedang terbutu-buru; kita harus peka dan memaklumi.
Simak contoh percakapan berikut ini sebagai bahan referensi untuk berkenalan dengan turis asing di tempat wisata.
1) Joni approaches a man who is enjoying the view of Prambanan temple. (Joni mendatangi seorang laki-laki yang sedang menikmati pemandangan candi Prambanan)
Joni: Good Morning, Sir! Do you like the weather? (Selamat pagi, Pak! Apakah Anda suka cuacanya?)
James: Good Morning! Yea, I really love the sun. I’m getting bored of winter in my country. (Selamat pagi! Ya, saya sangat suka matahari. Saya sudah bosan dengan musim dingin di negara saya)
Joni: Where are you from? (Dari mana Anda berasal?)
James: I’m from Sweden. (Saya dari Swedia)
Joni: That’s really far from here. Are you coming for a business trip or…? (Jauh sekali dari sini. Apakah Anda kemari dalam rangka perjalanan bisnis atau…?)
James: Nope, I’m here to spend a holiday. (Tidak, saya ke sini untuk berlibur)
Joni: How are you interested in Indonesia? Or Jogja, in particular? (Mengapa Anda tertarik dengan Indonesia? Atau Jogja khususnya?)
James: My brother is married to a Javanese woman so that’s just how I knew about Indonesia. Also, I love its historical places and the weather. (Saudara laki-lakiku menikah dengan perempuan asli Jawa, dan itulah bagaimana saya tahu tentang Indonesia. Dan juga, saya suka tempat-tempat bersejarah dan cuacanya)
Joni: I see. Well, enjoy your time! (Oh begitu. Baiklah, silahkan menikmati!)
2) Dodi meets a man by the beach (Dodi menjumpai seorang laki-laki di pantai)
Dodi: Excuse me, do you speak English? (Permisi, apakah kau bisa berbicara dengan bahasa Inggris?)
Martin : I do. Is there anything I could help you with? (Ya. Ada yang bisa kubantu?)
Dodi: If you don’t mind, would you like to chat? It’s for my English assignment (Kalau tidak keberatan, maukah kau mengobrol? Ini untuk tugas bahasa Inggrisku)
Martin: That’s okay (Baiklah)
Dodi: Alright, my name is Dodi. What’s yours? And where do you come from? (Baik, namaku Dodi. Kau? Dan dari mana asalmu?)
Martin: I’m Martin, I’m from Australia (Aku Martin, dari Australia)
Dodi: Cool. I heard Australians love surfing. Is that why you are here? (Keren. Kudengar orang-orang Australia senang berselancar. Itukah mengapa kau di pantai ini?)
Martin: Yeah, we do. But no, I’m just here for chilling. The wave isn’t so challenging here (Ya, benar. Tapi aku di sini hanya untuk bersantai. Ombaknya tidak sebegitu menantang di sini)
Dodi: Sounds like you’re sort of a professional surfer. Are you here for holiday? (Kedengarannya kau seperti peselancar profesional, ya. Apakah kau di sini untuk berlibur ?)
Martin: I am…and actually I will be living here soon. (Benar…dan sebenarnya aku akan segera tinggal di sini)
Dodi: Oh, really? (Oh, benarkah?)
Martin: My girlfriend lives here in Bali, and we’re getting married next week (Kekasihku tinggal di Bali sini, dan kami akan menikah minggu depan)
Dodi: That’s great! I’m so happy for you. (Hebat! Aku ikut senang)
Martin: Thanks, mate (Terima kasih, kawan)
Dodi: Well, I guess that’s all. Thanks for your time, Martin. Are you on Facebook? (Baik, aku rasa cukup itu saja. Terima kasih untuk waktunya, Martin. Apakah kamu main Facebook?)
Martin: You’re welcome. And yes, I am. Just find me, Martin Garish (Sama-sama. Ya, temukan aku, Martin Garish)
Dodi: Sure. Bye, Martin. (Tentu. Dah, Martin)