Percakapan Bahasa Inggris: Brosur dan Penganggaran untuk Liburan ke Vietnam
Percakapan Ini Memperlihatkan Rempong-nya Trio Wisatawan Saat Mempersiapkan Lebih Detil Soal Brosur dan Penganggaran Liburan ke Vietnam Sambil Mengajari Kita Poin-Poin Bahasa Inggris yang Penting, Lho!
Contoh percakapan yang akan kita pelajari dalam artikel ini masih berkesinambungan dengan contoh percakapan sebelumnya yang mencakup serba-serbi persiapan informasi untuk liburan ke Vietnam. Secara spesifik, brosur dan penganggaran liburan merupakan “dua sejoli” yang nyambung dengan tema pada contoh percakapan sebelumnya.
Penasaran seperti apa rempong-nya trio wisatawan saat mempersiapkan “dua sejoli” ini untuk liburan ke Vietnam? Lihat saja contoh percakapan yang poin-poin bahasa Inggrisnya akan kita pelajari nantinya berikut ini:
Rika: Guys, guys… I think we’re a little bit big on our budget here. We can allocate these to three traditional clothes worth of IDR500,000 each and some Vietnamese delicacies as well!
(Rika: Teman-teman… Sepertinya kita sedikit kedodoran bujet, nih. Kita bisa mengalokasikannya ke tiga baju tradisional seharga 500 ribu rupiah satu potong dan beberapa kue kecil Vietnam juga!)
Pia: Wow, that’s fantastic! After all, if I see these brochure pieces, Vietnamese’s traditional clothes are rockin’… Wait, can we actually go to these beaches? *then points to the beaches’ pictures*
(Pia: Wah, itu keren! Lagipula, kalau aku melihat lembaran-lembaran brosur ini, baju tradisional Vietnam sepertinya luar biasa… Tunggu, ‘kan sebenarnya kita bisa pergi ke pantai-pantai ini? *lalu menunjuk pada gambar-gambar pantai yang dimaksud*)
Disco: Hmmm… *takes a closer look to the given pictures and compares it to the informational sheets* I think accommodations in those areas will be difficult as well as the transportation.
(Disco: Hmmm… *melihat lebih dekat pada gambar yang diberikan dan membandingkannya dengan fakta dan informasi yang ada* Aku pikir akomodasi di area- area ini akan sulit sebagaimana dengan transportasinya.)
Rika: Oh, right, indeed… Further location means more wasted time and money. What about focusing to go to the Ho Chi Minh City only?
(Rika: Oh, ya, benar juga… Lokasi lebih jauh berarti makin banyak waktu dan uang yang terbuang. Bagaimana bila fokus untuk pergi ke Kota Ho Chi Minh saja?)
Pia: That’d be awesome! We’ll dive in to the well-known markets and various other Instagrammable places there!
(Pia: Itu baru luar biasa! Kita akan masuk ke pasar-pasar yang terkenal dan berbagai tempat lainnya yang Instagrammable di sana!)
Kelihatan banget, ya, rempong-nya trio wisatawan dalam mempersiapkan liburan mereka ke Kota Ho Chi Minh (atau “Ho Chi Minh City”), Vietnam? Kita para learners pun tidak seharusnya kalah rempong, apalagi mengingat adanya 3 poin penting bahasa Inggris yang dapat kita ambil lewat contoh percakapan di atas berikut ini:
1. Mengenal Berbagai Istilah Mengenai Anggaran Dalam Bahasa Inggris
Secara umum, “anggaran” berarti “budget” dalam bahasa Inggris. Berbicara mengenai “budget”, biasanya pikiran kita cenderung mengarah pada kantong yang semakin menipis akan uang yang ada. Sebenarnya, ada sebutan lain untuk keadaan di mana kita memiliki uang yang “sedikit berlebih”, yakni “a little bit big on our budget” seperti yang dikatakan Rika di bagian awal contoh percakapan.
Dalam setting liburan, “budget(s)” ini tidak hanya digunakan untuk satu tujuan saja. Alih-alih, wisatawan perlu dapat mengalokasikan “budget” yang mereka miliki, betapapun besarnya, dalam barang-barang yang ingin mereka belanjakan. Kegiatan mengalokasikan ini namanya “allocate” kalau diterjemahkan dalam bahasa Inggris, dan ini juga terdapat pada dialog Rika di bagian awal contoh percakapan ini.
2. Belajar Soal Penggunaan Alternatif “Can we … ?”
Dalam literatur bahasa Inggris kebanyakan, “can we … ?” kerap diartikan secara harafiah, yakni menanyakan kesanggupan seseorang yang boleh dijawab ya atau tidak (“bisakah kita … ?”). Dalam praktek speaking in English sebenarnya, “can we … ?” dapat berubah menjadi kalimat tanya persuasif tergantung konteks percakapannya.
Misalnya, pada contoh percakapan dalam pendahuluan artikel ini, adanya “wait” sebelum “can we” dan “actually” setelahnya membuat pertanyaan “can we … ?” terkesan seperti penawaran ide yang mendorong orang untuk menyetujui penjabaran rencana setelah kata “actually”, yakni “go to these beaches,” Memang, pada akhirnya belum tentu disetujui, namun paling tidak, “can we … ?” dapat menjadi semacam “dorongan halus” untuk mencapai kesepakatan.
3. Belajar Lebih Jauh Mengenai Gabungan Antara “The Comparatives”
“The comparatives” atau kata atau frasa yang melukiskan perbandingan satu objek dengan satu objek lainnya seringkali hanya muncul sekali pada satu kalimat yang dipelajari oleh para learners level pemula. Beruntungnya, dalam artikel ini, kita berkesempatan untuk melihat penggabungan 2 “the comparatives” atau lebih dalam satu kalimat.
Kalimat tersebut adalah, “Further locations means more wasted time and money,” pada bagian dialog Rika menuju akhir. Dari sini, “the comparatives”-nya adalah “further” dan “more wasted”. Keduanya dihubungkan oleh “means” atau “berarti”, yang dalam konteks kalimat yang ada menunjukkan dampak dari kalimat pertama (“Further locations” atau lokasi berjarak lebih jauh), yakni “more wasted time and money” atau “makin banyak waktu dan uang yang terbuang”.
Untuk ilustrasi percakapan selanjutnya, anggap saja trio wisatawan sudah tiba pada bandara di Ho Chi Minh City. Tempat-tempat yang mereka kunjungi pun unik, sekalipun mereka memutuskan untuk berwisata hanya dalam beberapa waktu lamanya, sehingga poin pelajaran bahasa Inggrisnya juga unik. Seperti apa persisnya? Ada baiknya kita melihat pada seri artikel tutorial bahasa Inggris selanjutnya!