Percakapan Bahasa Inggris: Cerita Perencanaan Negara Tujuan Liburan Berikutnya
Penasaran Mengenai Negara Mana yang Akan Dituju Trio Wisatawan Berikutnya dan Poin-Poin Bahasa Inggrisnya? Tidak Ada Salahnya Menyimak Artikel Ini!
Sebagaimana disinggung pada beberapa paragraf akhir artikel sebelumnya, contoh percakapan pada artikel ini bersituasi di rumah trio wisatawan, tepatnya saat mereka selesai dengan segala urusan transportasi yang ada, termasuk pesawat yang mengangkut mereka dari bandara transit hingga ke bandara negara asal dan akhirnya mereka dapat pulang rumah.
Saat pulang rumah, ada saja hal yang mereka bicarakan, termasuk rencana wisata ke negara berikutnya, seperti pada contoh percakapan yang akan kita pelajari bahasa Inggrisnya berikut ini:
Rika: What was the country that Kacung said earlier to us? Glasgow?
(Rika: Apa itu negara yang Kacung bilang sebelumnya pada kita? Glasgow?)
Disco: *reads the Google search result about Glasgow and gasps immediately after reading the average living costs* No… Not Glasgow, please, or any other parts of the United Kingdom. Those are too expensive!
(Disco: *membaca hasil pencarian Google mengenai Glasgow dan langsung menahan nafas setelah membaca biaya hidup rata-ratanya* Tidak… Jangan Glasgow, dong, atau bagian manapun dari U.K. Itu semua terlalu mahal!)
Pia: Yes, after all, British Poundsterling is one the most expensive currencies in the world. Perhaps we can try… What’s that, the Avatar journey?
(Pia: Ya, lagipula, GBP adalah salah satu mata uang paling mahal di dunia. Mungkin kita bisa coba… Apa itu namanya, yang melibatkan perjalanan Avatar?)
Disco: Zhangjiajie National Forest Park in China? That’d be great!
(Disco: Taman Hutan Nasional Zhangjiajie di China? Itu adalah ide yang hebat!)
Rika: *while searching for the prices in Google as well* Hmmm… Maybe for now, Vietnam can be a more economical alternative for us to choose.
(Rika: *sambil mencari harga-harganya di Google juga* Hmmm… Mungkin untuk sekarang, Vietnam dapat menjadi pilihan yang lebih ekonomis untuk kita pilih.)
Setelah percakapan ini, trio wisatawan pun memilih negara yang paling ekonomis yang diusulkan Rika, yakni Vietnam. Sementara itu, kita para learners dapat menyempatkan diri untuk mempelajari 3 hal bahasa Inggris berikut ini yang terambil dari contoh percakapan di atas:
1. Serba-Serbi Peran “What’s That?” Dalam Bahasa Inggris
Ini dia salah satu jenis pertanyaan yang perannya sering dilupakan oleh sebagian besar pelajar bahasa Inggris level pemula. Untungnya, dalam artikel ini, kita berkesempatan untuk melihat 2 jenis “what’s that?” yang berbeda-beda tergantung perannya.
Jenis “what’s that?” yang pertama adalah “What was + (I / you / we / they / he / she / it) said earlier” yang terdapat pada kalimat pertanyaan Rika di bagian awal, yakni, “What was the country that Kacung said earlier to us?” Dalam jenis “what’s that?” yang melibatkan objek tertentu (semacam “the country”) ini, “what’s that?” berperan sebagai “benar-benar pertanyaan” yang menghendaki lawan bicara untuk ingat sesuatu.
Jenis kedua terletak pada kalimat tanya Pia di bagian tengah dialog, yakni, “What’s that, the Avatar journey?” Dalam jenis ini, “what’s that?” berperan sebagai filler words. Dalam kebanyakan kurikulum bahasa Inggris, filler words atau kata-kata yang tidak berarti ini bukan berarti tidak boleh sama sekali, namun harus diupayakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kelancaran berbicara.
2. Penjelasan Mengenai Tempat-Tempat di Dunia dan Mata Uangnya Dalam Bahasa Inggris
Beberapa di antara kita, para learners, masih awam dengan perbedaan Inggris (Britania Raya) dengan UK. Sebenarnya, Inggris, Britania Raya, atau yang dalam bahasa Inggrisnya “Great Britain” merupakan bagian dari “The United Kingdom” sebagaimana juga Glasgow yang disebutkan dalam contoh percakapan ini.
Kumpulan negara ini memiliki mata uang bernama “British Poundsterling”, atau yang biasa disingkat dengan “GBP”. “GBP” sendiri merupakan kependekan dari “Great Britain Poundsterling” dengan nominal dan makna yang persis sama dengan “British Poundsterling”.
Satu lagi tempat di dunia yang dapat kita pelajari lewat contoh percakapan di atas adalah “China”, yakni daratan Tiongkok. Salah satu tempat terkenal di Tiongkok adalah “Zhangjiajie National Forest Park” atau “Taman Hutan Nasional Zhangjiajie” dalam bahasa Indonesianya.
3. Belajar Tanda-Tanda Ketidaksetujuan Dalam Bahasa Inggris
Tidak setuju akan sesuatu tidak harus secara langsung dinyatakan. Bagaimana bila kita harus “peka” terhadap “kode-kode” ketidaksetujuan yang ada? Contoh artikel ini akan memaparkan 2 tanda tidak setuju yang anti-mainstream, masing-masing 1 kata dan 1 frasa.
“Gasps” seperti yang tercatat pada dialog aksi Disco di bagian awal arti bahasa Indonesianya adalah “menahan nafas untuk beberapa saat lamanya”. Biasanya, “gasps” merupakan reaksi atas sesuatu yang mencengangkan, mengagetkan, atau mengejutkan sehingga mau bilang tidak setuju pun tidak bisa, sehingga yang keluar hanya nafas saja.
Sementara itu, dari frasa, “Maybe for now, … “ saat menjawab pertanyaan, kita seharusnya tahu inilah tanda ketidaksetujuan secara tidak langsung. Sebenarnya, “for now” dan “maybe” dapat digunakan terpisah, namun bila keduanya digabungkan, maka secara tidak langsung, yang mengatakannya ingin kita sepakat dengan ide mereka.
Dalam contoh percakapan di artikel selanjutnya, para trio wisatawan akan terlebih dahulu menukar uang dan melanjutkan pencarian berbagai informasi mengenai negara Vietnam. Seperti apa bentuk percakapannya? Lihat saja artikel berikutnya, yang sudah lengkap dengan pelajaran bahasa Inggrisnya!