Percakapan Inggris Menanyakan tentang Umur
Conversation of Asking about Age
Menanyakan umur di luar negeri biasanya memang terdengar kasar. Tidak seperti di Indonesia yang menganggap wajar pertanyaan tentang umur tersebut. Namun bukan berarti kita tidak bisa atau tidak boleh 100% menanyakan umur seseorang. Jika anda merasa telah dekat dengan orang tersebut, pertanyaan ini bisa kok diajukan untuk mengenal orang tersebut lebih jauh.
Nah, bagi anda yang saat ini sedang berlatih dan memperdalam bahasa Inggris kami akan memaparkan beberapa contoh percakapn dengan tema “menanyakan umur”. Anda juga bisa mencoba untuk mempraktekannya dengan teman anda mungkin, yang sedang belajar bahasa Inggris juga.
Untuk menanyakan umur seseorang anda bisa menggunakan beberapa frasa atau kalimat di bawah ini :
- How old are you? (Berapa umur anda?)
- When were you born? (Kapan Anda lahir?)
- How old is your Mother? (Berapa umur Ibu Anda?)
- Can you guess how old i am? (Apa kau bisa menebak berapa umurku?)
- Aren’t you younger than me? (Bukankah Anda lebih muda dari saya?)
- How old is he/she? (Berapa umurnya?)
- How old will you be when you start college? (Berapa umurmu ketika mulai kuliah?)
- Had you turn 25 when you start this company? (Bukankah kamu berumur 25 tahun ketika memulai perusahaan ini?)
Ada banyak frasa atau kalimat yang dapat digunakan untuk menanyakan umur seseorang. Seperti telah disampaikan sebelumnya, penting untuk memahami budaya dan bagaimana cara menanyakan umur seseorang dengan baik tanpa menyinggung perasaan. Untuk lebih mudahnya mari kita simak contoh percakapan berikut ini:
Percakapan 1
Anis: How old are you? (Berapa umurmu?)
Emi: I’m 27 this year. (Aku 27 tahun ini)
Anis: Are you? You are younger than me? (Benarkah? Kau lebih mudah dari aku?)
Emi: How old are you? I think you are around my age? (Berapa emang umurmu? Aku pikir kau seumuran denganku?)
Anis: I’m 32 next week. (Aku 32 minggu depan.)
Emi: Woah, your face sure look younger then i thought. (Woah, wajahmu benar-benar terlihat lebih muda dari yang kuduga.)
Anis: Really? That’s a nice compliment. Haha (Benarkah? Itu pujian yang menyenangkan. Haha)
Emi: Like, really? Cause i thought we were one or two years apart. (Benarkah? Karena aku rasa kita hanya berjarak satu atau dua tahun.)
Anis: Nope, i’m really 32 this year. (Tidak, aku benar-benar (berumur) 32 tahun ini.)
Emi: Uh, but you’re not married yet, don’t you? (Ah, tapi kau belum juga menikah, bukankah begitu?)
Anis: My, my don’t bring that question again okay. I feel paralyze and dizzy whenever someone bring up that question. (Ayolah jangan bawa pertanyaan itu lagi oke. Aku merasa lumpuh dan pening setiap seseorang menanyakan pertanyaan itu.)
Emi: Hahaha i’m kidding. But who knows, it’s like hope and prayers for you. (Hahaha aku bercanda. Tapi siapa tau, ini seperti harapan dan doa untukmu.)
Anis: It’s okay, thanks. I hope it will be soon comes true. (Oke, terima kasih. Kuharap itu akan segera terjadi.)
Emi: Come on, you will find one. It’s better to find the right one than in hurry. (Ayolah, kau akan menemukannya. Lebih baik mencari yang tepat daripada terburu-buru.)
Anis: Exactly, maybe you could give me any candidates? (Tepat sekali, mungkin kau bisa memberikan calon?)
Emi: Sure, i will. Come let’s just skip this thing and go have some coffee, maybe you’ll find one. (Tentu saja. Ayo kita singkirkan hal ini dan cari kopi, mungkin kau akan menemukan calonnya.)
Anis: You are the best Em. Let’s go. (Kau yang terbaik Em. Ayo.)
Percakapan 2
Rose: Hi, i’m Rose. (Hai, aku Rose.)
Lily: Hi, i’m Lily. Are you new here? (Hai, aku Lily. Apakah kau baru disini? )
Rose: Nope, but i just join the class this semester. (Tidak, tapi aku baru bergabung dengan kelas di semester ini.)
Lily: Ow, that’s why i’ve never seen you before. (Oh, makanya aku tidak pernah melihatmu sebelumnya.)
Rose: I just skip some class in a year since i need to do something. I should have finished this class a year ago. (Aku melewati kelas selama setahu karena ada yang harus kulakukan. Aku harusnya menyelesaikan kelas ini tahun kemarin.)
Lily: Oh really? So you’re senior? (Oh benarkah? Jadi kau senior?)
Rose: Maybe. But are you too? (Mungkin. Apa kau juga?)
Lily: Well, This is my 6th semester actually. (Hm, ini semesterku yang ke 6 sebenarnya.)
Rose: Really? What year are you in? (Benarkah? Memang kau angkatan tahun berapa?)
Lily: 2016. (2016.)
Rose: Me too. So aren’t you at my age? (Aku juga. Jadi bukankah kita seumuran?)
Lily: When were you born? (Kau lahir tahun berapa?)
Rose: I was born on 1996. (Aku lahir tahun 1996.)
Lily: Yes, me too. (Iya, aku juga.)
Rose: But how did we never seen each other? (Tapi bagaimana mungkin kita tidak pernah bertamu?)
Lily: Ups, i forgot to tell you that i’m a transfered student. (Ups, aku lupa bilang kalau aku mahasiswa pindahan.)
Rose: Oh, that’s the reason. It’s nice to meet you Lily. (Oh, itu alasannya. Senang bertemu denganmu Lily.)
Lily: It’s nice to meet you too. (Senang bertemu denganmu juga.)