Percakapan Inggris: Negosiasi Jual Beli Handphone (Negotiation Conversation)
Anda berencana ingin membeli handphone atau ponsel baru? Kebetulan, kami juga akan membahas mengenai contoh-contoh percakapan yang berkaitan dengan kegiatan jual beli handphone.
Anda bisa perhatikan beberapa contoh dialog di bawah ini tentang bagaimana membeli handphone dalam bahasa Inggris.
DIALOGUE 1
Seller: How long have you been using that phone of yours, Sir? (Sudah berapa lama Anda menggunakan hape itu, Pak?)
Guy: Hmm… let me see, around 2009, I guess. (Hmm… coba kuingat-ingat, sekitar tahun 2009, kurasa.)
Seller: Oh, my God, Sir. That phone has become a fossil. Look, it still has buttons on it. (Ya ampun, Pak. Hape itu sudah jadi fosil. Lihat tuh, masih ada tombolnya.)
Guy: Well, I broke my newer phones multiple times, and each time I’m always back using this phone. I’ve been actively using this in the past four years. (Ya, setiap hape baru saya selalu rusak dan saya mesti kembali menggunakan hape ini. Ini sudah saya pakai empat tahun terakhir.)
Seller: Sir, you need to buy a new one as soon as possible. (Pak, bapak butuh hape baru secepat mungkin.)
Guy: But this works just fine. (Tapi ini masih berfungsi dengan baik, kok.)
Seller : Trust me. Save that phone, preservative it if you like, and buy a new one. (Percaya deh sama saya, Pak. Simpen aja hape itu, awetkan kalau bapak mau, dan beli hape yang baru.)
Guy: Ah, you just want me to buy a new phone from you. (Ah, kamu cuma mau saya beli hape baru dari kamu aja, kan?)
Seller: Of course I want, but listen to me, in the next five years, that fossil phone will still be working just fine but pretty rare. You can sell it and gain profit. (Ya iya dong, Pak, tapi percaya sama saya deh, dalam waktu lima tahun, hape purba itu masih akan berfungsi dengan baik tapi jadi langka. Bapak bisa jual lagi dan dapet untung.)
Guy: You silly boy. Well, I’m planning on buying a new one anyway. (Kamu konyol amat. Ya, saya juga memang punya rencana beli hape baru, sih).
DIALOUGE 2
Seller: Well, then, you come to the right place. We sell phones with the lowest price in this building. (Nah, kalau gitu bapak datang ke tempat yang tepat. Kami menjual hape dengan harga paling rendah lho di gedung ini.)
Guy: Do you have any recommendation on which phone should I buy? (Kamu ada rekomendasi hape mana yang mesti saya beli?)
Seller: What would you do with it mostly? (Hapenya mayoritas akan dipakai untuk apa, Pak?)
Guy: Meh, texting, calling, basically communicating. A bit of browsing for emails. (Ah, paling SMS, telepon, pokoknya untuk komunikasi. Sedikit browsing email.)
Seller: Social media? Instagram? If so, you need a phone with amazing camera. (Medsos, Pak? Instagram? Kalau iya, berarti bapak butuh hape yang kameranya canggih.)
Guy: No, not really. I have my own digital camera. (Nggak, nggak usah. Saya punya kamera digital.)
Seller: But, Sir, that’s not practical! With great camera on your phone, you won’t have to bring two things at once. (Tapi itu nggak praktis, Pak. Kalau kamera hapenya bagus kan bapak nggak perlu bawa-bawa dua barang sekaligus.)
Guy: Just get me the simple and decent one. (Sudah carikan saja saya hape yang simpel dan bagus.)
Seller: You won’t need it for gaming? (Nggak butuh buat main game, Pak?)
Guy: I don’t like playing games. It’s a waste of time. (Saya nggak suka main game. Buang-buang waktu.)
Seller: What about big screen? How big do you want? (Perlu layar lebar, nggak? Seberapa besar layarnya yang bapak mau?)
Guy: Around something that fits my palm. Comfortable to be use with one hand. (Sekitar sebesar telapak tangan lah. Pokoknya nyaman dipegang dengan satu tangan.)
Seller: All right, so basically a pretty basic smartphone. I could offer you Asus Zenfone Go. It’s pretty basic, camera is not that amazing, but the RAM is pretty roomy for the price. So perhaps you change your mind and want to be more active on the social media… (Oke, jadi smartphone yang basic ya, Pak. Saya bisa tawarkan Asus Zenfone Go. Udah cukup basic, kameranya biasa aja, tapi RAM-nya cukup lega untuk ukuran harga segitu. Jadi mungkin bapak berubah pikiran dan mau lebih aktif di medsos…)
Guy: I won’t. (Nggak akan.)
Seller: … okay, but you have the option to do so. The 4GB RAM with 16GB internal memory, five inch screen is Rp1.300.000. (Oke, tapi ada pilihan untuk itu kalau bapak berubah pikiran. RAM 4GB dan memori internal 16GB, layar 5 inci seharga Rp1.300.000.)
Guy: Do you have anything around Rp1.000.000, though? I’m not willing to spend that much money for a phone. (Ada yang harganya sekitar Rp1.000.000? Saya nggak mau keluar uang sebanyak itu untuk hape.)
Seller: There is its junior, 2GB RAM with 8GB internal memory, four and a half inch screen for Rp975.000. (Ada juniornya yang tadi, Pak, RAM 2GB dan memori internal 8GB, layar 4,5 inci harganya Rp975.000).
Guy: Perfect! I’ll take that one. (Sempurna! Saya ambil itu, deh.)
Seller: Are you sure? I can get you the more sophisticated one if you want? (Yakin, Pak? Saya bisa carikan yang lebih yahud lho kalau bapak mau.)
Guy: Well, if I don’t like the phone, I promise I’ll come back here and buy another one from you. (Ya, nanti kalau saya nggak suka dengan hapenya, saya janji saya bakal kembali ke sini dan beli yang lain dari kamu.)
Seller: All right, then. Deal. (Oke kalau begitu. Setuju.)
Demikianlah beberapa contoh dialog yang dapat kami berikan mengenai jual beli handphone untuk Anda.
Di dalamnya juga sekaligus terdapat proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli tentang handphone hingga kepandaian penjual dalam merayu calon kostumernya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat!