Percakapan Negosiasi Gaji dalam Bahasa Inggris
Dalam dunia profesional, gaji menjadi salah satu hal yang sensitif. Perusahaan tentu tidak ingin memberikan gaji yang tidak pantas, dan pekerja juga selalu menginginkan gaji yang layak. Negosiasi gaji di antara keduanya seringkali—dan wajar—dilakukan demi mengatasi masalah tersebut.
Ingin tahu bagaimana negosiasi gaji terjadi? Simak contoh percakapannya dalam bahasa Inggris berikut ini.
Dialog I – Negoisasi Gaji saat Wawancara Kerja
Interviewer: Tell me whether you’d be interested in this job or not? (Beritahu apakah Anda tertarik dengan pekerjaan ini atau tidak?)
Interviewee: So far, it is something that I would like to do. (Sejauh ini, saya tertarik)
Interviewer: Great. And what do you expect in the way of salary? (Bagus sekali. Dan bagaimanakah gaji yang Anda harapkan?)
Interviewee: It appears to be in the $50,000–65,000 range. Is that what you had in mind? (Tampaknya sekitar $50,000–65,000. Apakah itu yang Anda pikirkan?)
Interviewer: Well, do you mind if I ask you about what you earn in the previous job? (Apa Anda keberatan bila saya menanyakan berapa gaji yang Anda dapat dari pekerjaan sebelumnya?)
Interviewee: I could not give you the exact figure, but it normally ranges from $45,000 to $55,000. (Saya tidak bisa memberitahu angkanya, namun biasanya berkisar antara $45,000 sampai $55,000)
Interviewer: I see. Is that the net salary? (Saya mengerti. Apakah itu gaji bersih?)
Interviewee: It is. All the taxes have been removed. (Ya. Sudah dipotong pajak)
Interviewer: Now would you consider taking less pay than you made in your last job? (Lalu apakah Anda menimbang untuk mengambil gaji yang lebih sedikit dari pekerjaan Anda sebelumnya?)
Interviewee: People sure find it important to be fairly compensated for the work they do. I would be willing to listen to a fair offer based on what I can bring to this company. (Semua orang pasti merasa penting untuk mendapat kompensasi yang adil untuk pekerjaan mereka. Saya bersedia mendengar penawaran yang wajar berdasarkan apa yang bisa saya beri pada perusahaan ini)
Dialog II – Negosiasi Kenaikan Gaji dengan Atasan
Employee: Hi, do you have a second to chat? (Hai, apakah Anda ada waktu untuk bicara sebentar?)
Manager: Sure, sit down. How can I help you? (Ya, silahkan duduk. Apa yang bisa saya bantu?)
Employee: Well, I’ve been thinking that it’s time for me to finally have a pay rise. (Saya merasa bahwa ini sudah waktunya bagi saya untuk mendapat kenaikan gaji)
Manager: Okay. Give me reasons. (Baiklah. Beri saya alasan)
Employee: First, it’s my third year here and I have made better progress and I’ve taken on a lot more responsibility than in the previous year. You know, that needs to be recognized and my efforts shall be rewarded. (Pertama-tama, ini tahun ke tiga saya disini, saya telah membuat kemajuan yang lebih baik dan saya telah memegang tanggung jawab yang lebih banyak daripada tahun sebelumnya. yah, itu perlu diakui dan usaha saya seharusnya dihargai)
Manager: So the salary for your current position and current responsibilities feels just too low? (Jadi gajimu terlalu rendah untuk posisi dan tanggung jawabmu yang sekarang?)
Employee: Yes. (Ya)
Manager: Okay, now tell me what kind of rise that you expect? (Baiklah, beri tahu saya kenaikan gaji yang seperti apa yang kau harapkan?)
Employee: I do think that 4% on top of the usual annual rise with inflation isn’t too much to ask. (Saya merasa bahwa 4% di atas kenaikan tahunan dengan inflasi yang biasa tidaklah berlebihan)
Manager: I see. But you know, I can’t just grant it immediately. I will have to discuss your request with the other managers here. I’ll bring that to our meeting this week. Now put it in writing, and you can email me also the Human Resources. I’ll give you the follow-up as soon as I have the agreement. (Saya mengerti. Tapi, saya tidak bisa mengabulkannya segera. Saya harus mendiskusikan pengajuanmu dulu dengan manajer yang lain. Akan saya bawa ke rapat kami minggu ini. Sekarang tulis pengajuannya, kemudian kirim ke email saya dan HRD. Akan saya kabari tindaklanjutnya segera setelah mendapat persetujuan)
Employee: I’ll do that. Thank you. (Akan saya lakukan. Terima kasih)
Dialog III – Negosiasi Gaji dengan Atasan
Boss: I know you’re taking on a lot, but so does everyone. I need a proof that you’ve stepped up before giving you any offer (Saya tahu kamu mengerjakan banyak hal, tapi yang lain juga sama. Saya bukti bahwa kamu telah membuat kemajuan sebelum memberimu penawaran)
Worker: I understand, therefore I’ve made this list of what I’m doing here. The fact that I spend more hours at the office than everyone here also says it all—I’ve worked harder. That needs to be appreciated. (Saya paham, sebab itu saya membuat daftar dari apa yang saya lakukan di sini. Fakta bahwa saya menghabiskan lebih banyak waktu di kantor daripada yang lain juga menjelaskannya—saya telah bekerja lebih keras. Itu perlu mendapat apresiasi)
Boss: Tell me how much you’re expecting (Beri tahu berapa gaji yang kau harapkan)
Worker: I believe I’m worth $100,000. (Saya yakin saya pantas mendapatkan $100,000)
Boss: I’m afraid that can’t happen. (Maaf, tidak bisa)
Worker: What’s your offer? (Berapa penawaran anda?)
Boss: How about getting you more equity? (Bagaimana dengan saham yang lebih banyak untukmu?)
Worker: That won’t help. I need to feel valued in this company, or else I’ll go somewhere where they can give me better appreciation. (Tidak bisa begitu. Saya perlu merasa dihargai di perusahaan ini, atau saya akan pergi ke tempat yang bisa memberi saya apresiasi yang lebih baik)
Boss: Please give me another number. (Tolong beri angka lain)
Worker: $80,000
Boss: I’m considering a lower figure, but with more equity. (Saya mempertimbanhkan angka yang lebih rendah, tapi dengan tambahan saham)
Worker: Like how? (Berapa?)
Boss: I need time to decide. We’ll see how much you’re worth from the progress you make in the next two months. Your performance will say it all. (Saya butuh waktu untuk memutuskan. Mari lihat berapa yang pantas kamu dapatkan dari kemajuan yang kau buat dua bulan ke depan. Kinerjamu yang akan menjawab)
Worker: Fine. Thank you very much. (Baiklah, terima kasih banyak)