Pidato Bahasa Inggris: Pentingnya KB (The Importance of Family Planning and Birth Control)
Pidato ini merupakan pidato yang disampaikan oleh Ketua PIK (Pusat Informasi dan Konseling) bagi remaja yang khusus menangani masalah remaja khususnya GenRe atau Generasi Terencana. Inti dari pidato ini adalah untuk menyampaikan bahwa sebaiknya para remaja tidak melaksanakan pernikahan dini sebelum mereka siap secara psikologis dan psikis.
English
Good morning,
Thank you for the honorable Principle and teachers who have allowed us to come to Montgomery High School. Before going to the core of the speech, let me tell you a brief introduction. My name is Estherilita and I am the President of Youth Information and Counseling Center. Today I will deliver a speech related to Family Planning matter or we know it as Keluarga Berencana (KB) in Indonesian words. First of all have you ever heard of Youth Information and Counseling before? This is a place which is organized from, by, and for teenagers. The objective is to provide information and counseling services on maturing marriage age, eight family functions, some information of drugs, sex, HIV & AIDS. Not only that, we also provides information and counseling on teenagers’ life skills, gender, and advocation skill.
Fellow students,
Teenagers are free spirits, they are filled with curiosity and like to try new things boldly. We need to know that teenager’s stage is very challenging yet very important in shaping someone’s character. Teenager is the nation’s next generation which brings hope for our country. Quoting Indonesian first President, President Soekarno, said that a hundred of old people can dream meanwhile one teenager can change the world. If one teenager could bring a positive change to our nation, imagine how big our nation will be if there is a hundred of teenagers who make positive changes? However that curious and like to try new things attitude should be controlled so it will not lead into negative things such as drugs or free sex. Teenagers like you are soon to be this nation’s leaders in the future, also all of you will be parents and give birth to other soon to be Indonesian leaders. The most rational solution is to make a plan, the strongest reason of my presence here.
Do you know that early-age marriage is a trend recently? Two teenagers at the age less than 20 years old are married to each other. Little do you know that early-age married is risky, I am not saying that love is wrong but it is highly suggested if teenagers did not marry before they reach 20 years old. According to health science, the ideal age of man and woman to get married is at least 25 years old for the man and 21 years old for woman. Man and woman are biologically and psychologically ready to begin a family in those ages. This recommendation is objected for the society’s favor, to make the newlywed couple is mentally ready to get through household life well. As we know that household is not an easy task to do, it requires maturity in thinking and action so they can face every problem that arises well; both economic, internal, and external matters. Every married couple should be able to carry out duties and responsibilities. One of the aspects that get into consideration is the biological aspect looking at the age maturity and the physical condition. Early-age married is actually risky for woman, you need to give birth so you have no option but to wait until your reproduction organ is ready. Maternal mortality rate is high in Indonesia and one of those factors is early-age married. Girls, you are soon to be the mother of our next generations. Your daughter and son are the nation’s new hope and leaders to bring development in Indonesia.
In order to finish my speech, I am encouraging you to be teenagers with high quality so you can give birth to qualified next generations as well. Before deciding to take care of someone for the entire of your life, please look at yourself first- you deserve to be protected at all cost. Thank you for your warm welcome and enthusiasm, good morning leaders!
Indonesian
Selamat pagi,
Terima kasih kepada Kepala Sekolah dan para guru yang terhormat karena telah mengizinkan kami mengunjungi SMA Montgomery. Sebelum berbicara lebih jauh menuju inti pidato, izinkan saya menyampaikan perenalan singkat terlebih dahulu. Nama saya Estherilita dan saya adalah Ketua dari Pusat Informasi dan Konseling. Hari ini saya akan menyampaikan pidato mengenai Keluarga Berencana atau KB. Pertama-tama apakah kalian pernah mendengar tentang Pusat Informasi dan Konseling Pemuda sebelumnya? Ini adalah tempat yang diorganisir dari, oleh, dan untuk remaja Tujuannya adalah untuk memberikan layanan informasi dan konseling mengenai usia pernikahan yang matang, delapan fungsi keluarga, beberapa informasi tentang narkoba, seks, HIV & AIDS. Tidak hanya itu, kami juga memberikan informasi dan konseling tentang keterampilan hidup remaja, gender, dan keterampilan advokasi.
Teman-teman siswa,
Remaja adalah free spirit, mereka dipenuhi rasa ingin tahu dan suka mencoba hal baru dengan berani. Kita perlu tahu bahwa masa remaja adalah masa yang menantang namun sangat penting dalam membentuk karakter seseorang. Remaja adalah generasi penerus bangsa yang membawa harapan bagi negara kita. Mengutip Presiden Indonesia pertama, Presiden Soekarno, beliau mengatakan bahwa seratus orang tua bisa bermimpi sementara satu remaja bisa mengubah dunia. Jika seorang remaja bisa membawa perubahan positif pada bangsa kita, bayangkan seberapa besar bangsa kita jika ada ratusan remaja yang melakukan perubahan positif? Namun sikap penasaran dan suka mencoba hal baru tersebut harus dikontrol agar tidak menimbulkan hal negatif seperti narkoba atau seks bebas. Remaja seperti kalian akan akan segera menjadi pemimpin bangsa ini di masa depan, kalian semua juga akan menjadi orang tua dan melahirkan generasi penerus bangsa selanjutnya. Solusi yang paling masuk akal adalah dengan membuat rencana, itulah alasan kuat mengenai kehadiran saya di sini.
Tahukah Anda bahwa pernikahan dini adalah tren baru-baru ini? Dua remaja pada usia kurang dari 20 tahun sudah menikah, aduh! Usia dalam pernikahan dini sangatlah beresiko, saya tidak mengatakan bahwa mencintai itu salah tapi sangat disarankan bagi remaja untuk tidak menikah sebelum mereka berusia 20 tahun. Menurut ilmu kesehatan, usia ideal pria dan wanita untuk menikah setidaknya 25 tahun untuk pria dan wanita berusia 21 tahun. Pria dan wanita secara biologis dan psikologis siap untuk memulai sebuah keluarga di masa itu. Rekomendasi ini disampaikan demi untuk kebaikan masyarakat, untuk membuat pasangan pengantin baru ini secara mental siap menjalani kehidupan rumah tangga dengan baik. Seperti kita ketahui bahwa menjalani rumah tangga bukanlah tugas yang mudah, dibutuhkan kedewasaan dalam pemikiran dan tindakan sehingga mereka dapat menghadapi setiap masalah yang muncul dengan baik; baik itu masalah ekonomi, internal, maupun eksternal. Setiap pasangan suami istri harus bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Salah satu aspek yang menjadi pertimbangan adalah aspek biologis dilihat kematangan usia dan kondisi fisik. Pernikahan dini sebenarnya berisiko bagi wanita, kalian para wanita akan melahirkan maka dari itu kalian tidak punya pilihan lain kecuali menunggu sampai organ reproduksi kalian siap. Angka kematian ibu cukup tinggi di Indonesia dan salah satu faktornya adalah pernikahan dini. Kalian para gadis akan segera menjadi ibu bagi generasi penerus kami. Putri dan putra kalian merupakan harapan dan pemimpin baru bangsa untuk membawa pembangunan di Indonesia.
Untuk menutup pidato saya, saya menganjurkan kalian untuk menjadi remaja yang berkualitas tinggi sehingga kalian akan melahirkan generasi penerus yang berkualitas pula. Sebelum memutuskan untuk merawat seorang pasangan untuk sepanjang usia, rawatlah diri kalian lebih dulu- kalian pantas untuk dilindungi. Terima kasih atas sambutan hangat dan antusiasme kalian, selamat pagi para pemimpin!
Pidato Lainnya