Apa itu Syntax?
Penjelasan Mengenai Syntax
Secara umum, syntax berarti seperangkat aturan grammar pada kata atau klausa dalam membentuk kalimat. Biasanya, dalam kalimat tertulis maupun percakapan, kita melihat elemen syntax pada kata atau klausa yang biasa kita sebut sebagai subject, verb, dan object.
Subject, verb, dan object dalam aturan syntax selalu berurutan. Di saat yang bersamaan, dalam beberapa kasus, aturan syntax memperbolehkan kata-kata atau klausa lain seperti adverb atau keterangan yang memperjelas subject, verb, dan object untuk ditambahkan.
Agar lebih jelas mengenai bagaimana syntax diterapkan dalam contoh kalimat, ada baiknya kita melanjutkan pembahasan ke poin berikutnya mengenai contoh penerapan syntax dalam kalimat.
Contoh Penerapan Syntax Dalam Kalimat
Setelah mengetahui aturan dasar syntax yang dijelaskan pada poin sebelumnya, kini saatnya kita melihat contoh penerapannya dalam contoh-contoh kalimat pada poin ini.
Untuk memandu kita agar lebih memahami tiap contoh kalimat acuan, kami telah menyediakan arti bahasa Indonesia, bold pada subject, verb, dan object yang membentuk syntax, dan garisbawah pada adverb atau keterangan yang memperjelas 3 elemen syntax, yakni, subject, verb, dan object.
Kita pun akan menyimak penjelasan lebih lanjut mengenai syntax setelah masing-masing contoh kalimat di bawah ini:
1. Both of them love each other (Mereka berdua saling mencintai satu dengan yang lainnya).
Penjelasan: Dalam contoh kalimat ini, subject-nya adalah “both of them” (mereka berdua, frasa), verb-nya adalah verb 1, yakni “love” (mencintai, kata), dan object-nya adalah “each other” (satu dengan yang lainnya, frasa). Semua komponen subject, verb, dan object yang berurutan ini menunjukkan syntax.
2. They begrudgingly changed their plans (Mereka dengan mendongkol mengubah rencana mereka).
Penjelasan: Meskipun ada kata adverb “begrudgingly” (dengan mendongkol, kata) di tengah-tengah subject “they” (mereka, kata) dan verb 2 “changed” (mengubah, kata yang asal verb 1-nya adalah “change”), hal tersebut tidak mengubah urutan verb sesudah subject dan object (yakni frasa “their plans” yang berarti rencana mereka) sesudah verb, sehingga sesuai dengan syntax.
3. I joined the chat room yesterday (Aku bergabung di ruang obrolan kemarin).
Penjelasan: Contoh kalimat ini pun memperlihatkan subject (“I” yang berarti aku, kata), verb 2 (“joined”, bergabung, kata yang asal verb 1-nya “join”), dan object (“the chat room”, frasa yang berarti ruang obrolan) yang berurutan sesuai aturan syntax. Setelahnya, ada kata yang menunjukkan keterangan waktu, yakni “yesterday” (kemarin).
Contoh Penerapan Syntax Dalam Percakapan
Selain dalam contoh kalimat seperti ketiga contoh di atas, kita juga dapat menemui penerapan syntax dalam berbagai contoh percakapan, seperti yang terdapat pada poin ini. Agar memudahkan pengertian kita, contoh percakapan ini telah dilengkapi dengan panduan yang sama dengan poin sebelumnya dalam contoh kalimat.
Tidak hanya arti bahasa Indonesianya saja yang kita baca. Kita pun akan melihat tanda-tandanya, yakni bold pada subject, verb, dan object yang merupakan dasar dari aturan syntax, serta garisbawah pada adverb atau keterangan-keterangan lainnya yang menguatkan bentuk aturan syntax. Penjelasan lebih lanjut mengenai materi syntax juga tersedia di akhir contoh percakapan berikut ini:
Cathy: Hey, Hina, do you know where the children are?
(Cathy: Hei, Hina, apakah kamu tahu di mana anak-anak berada?)
Hina: Look over there! *points to the children in the garden* They are playing Frisbees over there.
(Hina: Lihat ke sana! *menunjuk pada anak-anak di taman* Mereka sedan gbermain Frisbee di sana.)
Cathy: Oh, goodness! It is almost the study time. I’d better reach out to them!
(Cathy: Oh, ya ampun! Ini hampir waktunya belajar. Aku harus mendatangi mereka!)
Hina: W—wait, Cathy… Where are you going?
(Hina: T—Tunggu, Cathy… Kamu mau ke mana?)
Cathy: I’m getting to them. *then goes reaching out to the children*
(Cathy: Aku akan mendatangi mereka. *lalu pergi mendatangi anak-anak itu*)
Baris kedua contoh percakapan memberikan kita pelajaran aturan syntax dalam kalimat, yakni yang terdiri dari kata “they” (mereka) yang adalah subject-nya, frasa “are playing” (sedang bermain) yang adalah verb –ing (dari asal verb 1, “play”, bermain) sebagai verb-nya, dan kata “Frisbees” (Frisbee) sebagai object-nya. Sementara itu, keterangan yang menguatkan syntax berupa keterangan tempat, yakni frasa “over there” (di sana).
Baris ketiga pun memberikan kita pelajaran aturan syntax, yakni yang terdapat dalam kalimat yang semuanya mengandungi masing-masing dari kata “it” (ini) sebagai subject, kata “is” (adalah) sebagai verb 1, dan frasa “the study time” (waktunya belajar) sebagai object-nya, serta kata “almost” (hampir) sebagai adverb yang mengapit subject ditambah verb dengan object di akhir kalimat.
Konsistensi aturan syntax yang mengurutkan subject, verb, dan object juga dapat kita lihat pada baris terakhir percakapan, yakni yang secara berturut-turut terdiri dari kata “I” (aku, subject), frasa “’m getting” (akan mendatangi, verb –ing dari verb 1, “get”) sebagai verb-nya, dan frasa “to them” (kepada mereka) sebagai object-nya.
Lewat contoh percakapan pada poin ini maupun contoh kalimat yang terdapat pada poin sebelumnya, kita tahu aturan syntax selalu konsisten urutannya antara subject, verb, maupun object, terlepas dari letak adverb maupun keterangan-keterangan lain yang memperkuat aturan syntax di dalam membentuk sebuah kalimat tertulis maupun percakapan.
Contoh Soal dan Pembahasan Syntax Dalam Tes TOEFL Maupun Tes-Tes Bahasa Inggris Sejenis
Dalam tes-tes yang menguji kemampuan bahasa Inggris, seperti TOEFL dan sejenisnya, syntax kerap muncul sebagai contoh soal yang mengharuskan kita merampungkan bagian percakapan yang rumpang, dengan frasa dalam kurung sebagai panduannya. Selain itu, syntax juga dapat muncul sebagai contoh soal yang meminta kita menilai benar-salahnya sebuah kalimat soal.
Kita dapat mengacu pada dua contoh soal yang juga sudah dilengkapi dengan arti bahasa Indonesia dalam poin ini untuk melihat kemunculan materi syntax dalam tes TOEFL maupun tes-tes bahasa Inggris sejenis. Agar nilai tes kita makin baik, ada baiknya kita juga melihat jawaban benar yang bertanda bold dan pembahasan jawaban benar dari masing-masing contoh soal di bawah ini:
1. A: Where are they going?
B: ___________________________ (shopping mall)
Answer: They are going to the shopping mall.
(1. A: Ke mana mereka akan pergi?
B: ___________________ (mal).
Jawaban: Mereka akan pergi ke mal.)
Catatan: Sebelum menjawab pertanyaan yang tidak memiliki pilihan jawaban semacam ini, terlebih dahulu kita perhatikan frasa dalam kurung, kemudian konteks pertanyaan yang ditanyakan dalam soal.
Kata “they” sebagai subject dan frasa “are going” (akan pergi, dari asal verb 1 “go”) sebagai verb sudah jelas dalam pertanyaan A. Sementara itu, frasa “shopping mall” (mal) dalam tanda kurung merupakan object-nya. Bila diurutkan sesuai syntax, maka jawabannya menjadi “They are going to the shopping mall.” (Mereka akan pergi ke mal: Jangan lupa tambahkan titik di akhir kalimat!)
2. Mark this statement as true (T) or false (F):
My family went to the supermarket last week. Answer: T
(2. Tandai pernyataan ini sebagai benar (B) atau salah (S):
Keluargaku pergi ke supermarket minggu lalu. Jawaban: B)
Catatan: Dari contoh soal kedua ini, kita mengetahui adanya frasa “last week” (minggu lalu) sebagai keterangan waktu di akhir kalimat sesudah frasa object, yakni “to the supermarket” (ke supermarket). Sebelumnya, ada pula frasa subject “my family” (keluargaku) dan verb 2 “went” (pergi, dari asal verb 1, “go”) yang letaknya berurutan.
Karena subject, verb, dan object letaknya berurutan sesuai syntax, maka jawaban dari contoh soal kedua ini adalah “T” atau “True”. Tidak masalah bila frasa “last week” ada di akhir kalimat.
Demikian hal-hal yang dapat kita pelajari mengenai syntax. Penasaran mengenai materi tutorial bahasa Inggris selanjutnya? Yuk, terus ikuti dan baca artikel tutorial bahasa Inggris dari kami!