Tip TOEFL: 8 Hal Penting yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Tes TOEFL
Menjalani tes TOEFL memang hal yang tidak asing lagi, entah itu untuk keperluan akademis, pekerjaan, imigrasi, atau sesederhana mengukur seberapa paham kita tentang bahasa Inggris. Mungkin bukan sekali dua kali kamu mengikuti tes TOEFL, bukan? Skor TOEFL yang bagus akan membuka banyak pintu-pintu kesempatan untuk memperluas wawasan dan pengalaman di negara asing. Hingga saat ini, ada puluhan ribu institusi swasta dan universitas yang masih menggunakan standar skor TOEFL sebagai parameter kemampuan berbahasa bagi orang yang akan bergabung dengan mereka. Semua tersebar di 130 negara, termasuk universitas terbaik di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada.
Untuk itu, hal pertama yang perlu diketahui sebelum menjalani tes TOEFL adalah mengenal lebih jauh tentang TOEFL. Jangan hanya memutuskan untuk mengikuti tes TOEFL sebagai persyaratan saja. Perlu ada riset mendalam tentang hal itu. Setiap institusi di masing-masing negara bisa jadi memiliki standar yang berbeda terkait tes TOEFL mereka. Tidak ada generalisasi yang berlaku sama di tiap belahan dunia. Semakin kamu paham apa target menjadi tujuannya, semakin besar kemungkinan kamu bisa sukses menjalani tes TOEFL! Untuk itu, kami telah merangkum 8 hal penting yang wajib untuk diketahui sebelum kamu menjalani tes TOEFL. Kita simak, yuk!
1. Pastikan Kapan Deadline Tes TOEFL
Setuju kan, bahwa dengan persiapan yang matang, hasil yang diperoleh juga tidak akan mengecewakan? Itu juga yang perlu kamu lakukan sebelum mengikuti tes TOEFL. Ketahui dengan pasti kapan tenggat waktu kamu harus menjalani tes TOEFL, agar tahu kapan bisa mengambil kursus persiapan atau belajar sendiri. Jangan sampai terlalu mendadak, ya! Kami rekomendasikan waktu selambatnya 6 minggu sebelum tes untuk bisa melakukan persiapan maksimal. Segera daftarkan diri baik untuk mengikuti kursus persiapan, maupun yang paling utama, memastikan slot untuk kamu aman saat hari H tes TOEFL. Kamu juga harus tahu ya, kapan sekolah atau institusi yang kamu tuju memberi batas waktu pengumpulan skor TOEFL.
2. Pahami Betul Format Tes
Selain tes TOEFL tertulis atau paper-based TOEFL (PBT), ada juga tes TOEFL berdasar Internet (TOEFL iBT). Pastikan format tes mana yang akan kamu ambil, sesuaikan dengan pihak yang mewajibkanmu mengumpulkan skor TOEFL. Masing-masing format memiliki model soal, waktu, dan cara menjawab yang berbeda. Dengan tahu betul model soal yang akan kamu hadapi, kamu bisa lebih fokus mempersiapkan diri dan berlatih cara menjawab yang efektif dan efisien.
3. Ketahui Kategori Soal
Ada empat bagian dalam sebuah tes TOEFL, yaitu Reading, Listening Speaking, dan Writing. Kamu harus tahu betul bagaimana format soal yang akan kamu hadapi saat tes nanti, ya! Pada bagian Reading, kamu diharuskan membaca narasi singkat seperti yang ada di bangku kuliah. Di bagian Listening, ada dialog yang biasanya berkaitan dengan dunia kampus atau pembelajaran di kelas. Sementara di bagian Speaking dan Writing, kamu harus paham dan siap memberi jawaban sesuai dengan grammar yang tepat. Semakin ringkas dan mudah dipahami apa yang kamu tulis dalam bagian Writing, artinya kamu sudah siap mengikuti tes TOEFL!
4. Bagaimana Penilaian Tes TOEFL?
Setelah semua persiapan panjang untuk mengerjakan tes TOEFL, pasti kamu penasaran kan berapa skor akhirnya? Jadi, tes TOEFL yang sudah kamu kerjakan akan dinilai berdasarkan persentase aktual dari pertanyaan yang berhasil kamu jawab dengan benar. Skor mentah ini kemudian akan disesuaikan dengan seberapa sulit pertanyaan yang ada dalam soal. Bagian Speaking dan Writing dinilai oleh pemeriksa yang membaca tulisan dan jawaban kamu. Ada aturan baku yang harus diikuti dalam menentukan skor TOEFL. Tentu saja, tidak semua elemen penilaian bisa kita ketahui. Ada beberapa faktor yang hanya diketahui oleh ETS.
5. Pahami Target Skor TOEFL
Tergantung pada tujuan diambilnya tes TOEFL, target yang ditentukan oleh tiap sekolah, universitas atau institusi berbeda-beda satu sama lain. Kamu harus tahu betul berapa target minimum skor TOEFL yang diperlukan agar kamu bisa lulus. Ada juga kemungkinan bahwa institusi yang kamu tuju akan menilai bukan hanya dari skor akhir saja, tapi juga dari persentase masing-masing bagian dalam tes TOEFL. Entah itu Reading, Listening, Speaking, atau Writing. Jadi yang paling aman tentunya adalah memastikan skor kamu di empat kategori itu memenuhi standar.
6. Durasi Tes
Perlu waktu setengah hari untuk merampungkan tes TOEFL. Secara garis besar, waktu yang diperlukan adalah 4 jam. Tapi ada jeda antar kategori soal jika kamu sudah selesai lebih dahulu. Selain itu, di antara 4 soal, ada waktu jeda selama 10 menit.
7. Bahasa Inggris Bernuansa Akademis
Pada dasarnya tes TOEFL digunakan sebagai parameter untuk menilai seseorang sebelum terjun ke dalam dunia akademis dengan bahasa utama berbeda dengan bahasa utamamu. Itu sebabnya, penting untuk mengakrabkan diri dengan kata-kata yang besar kemungkinan sering disebut di lingkungan kampus atau institusi akademis. Bisa itu dialog di kampus atau kelas. Perkaya wawasan dan perbendaharaan katamu dengan banyak membaca buku pelajaran, ensiklopedia, jurnal, hingga artikel riset. Dengan cara ini, kamu akan lebih familiar dengan bahasa yang digunakan di dunia akademis.
8. Siapa yang Memproduksi TOEFL?
Standar soal yang terdapat dalam TOEFL dibuat oleh ETS. ETS adalah organisasi non-profit yang memiliki pengalaman lebih dari 60 tahun dalam bidang pendidikan. ETS bertanggungjawab penuh memfasilitasi murid atau siapapun yang membutuhkan skor TOEFL sebagai jembatan untuk bisa mengejar cita-citanya di belahan dunia manapun.
Itu tadi 8 hal yang secara umum perlu kamu ketahui sebelum mengikuti kursus persiapan TOEFL atau menjalani tes TOEFL. Ingat, semakin kamu paham dengan apa yang akan kamu hadapi, akan lebih mudah untuk menjawab soal-soal seefektif mungkin. Penting juga untuk tahu tujuan akhir apa yang kamu inginkan agar bisa menyesuaikan dengan proses persiapan yang kamu lakukan. Good luck!
Artikel Terkait