Tip TOEFL: Mungkinkah Kita “Berbohong” dalam Tes TOEFL?
Selain menjawab pertanyaan yang mengacu pada sebuah bacaan, tes TOEFL juga menguji kemampuan kamu dalam mengemukakan pendapat. Bukan hanya sekadar mengambil satu sisi dalam dua pilihan atau menghadapi sebuah contoh kasus, tes TOEFL juga menuntut kamu untuk mengungkapkan argumen demi argumen yang sejalan dengan ide utama pendapat yang kamu miliki.
Mengapa hal ini penting? Karena kemampuan mengungkapkan argumen bukan hanya diperlukan dalam mengutarakan pendapat saat speaking saja, tetapi juga saat kamu diminta untuk menulis essay dalam writing tes TOEFL.
Sejak dulu pemahaman yang kita ketahui adalah sebuah opini harus sesuai dengan kata hati atau pendapat pribadi diri sendiri. Namun hal ini bisa jadi tidak berlaku dalam tes TOEFL.
Mengapa? Karena yang menjadi prioritas bukan lagi apakah sebuah pendapat sesuai dengan pendapat kamu atau tidak, tetapi lebih kepada bagaimana kamu bisa menyusun pendapat lengkap dengan argumennya. Dalam artikel kali ini kita akan membahas sebuah fakta menarik, bahwa “berbohong” bisa dilakukan dalam tes TOEFL.
“Berbohong” dalam Tes TOEFL
Dalam tes TOEFL, para penilai tidak ingin tahu pendapat pribadi kamu terhadap sebuah fakta atau pendapat personal yang kamu miliki. Hal ini tidak mereka perlukan. Yang mereka pegang sebagai parameter penilaian adalah bagaimana cara kamu menyatakan pendapat dan seberapa kuat kamu mempertahankannya. Bukan seberapa jujur kamu mengekspresikan pendapat pribadimu. Artinya, sah-sah saja untuk “berbohong” dalam tes TOEFL.
Untuk bisa memahami lebih jauh tentang hal ini, mari kita mulai dengan contoh saat berbohong dalam tes TOEFL justru membantu meningkatkan skor kamu:
“Talk about a city or town you have visited in the past. Explain what you liked most about the city and why. Include specific reasons and examples in your response.”
Pertanyaan di atas adalah kutipan dari buku The Official TOEFL iBT Tests.
Sekarang bayangkan jika kamu beberapa waktu belakangan ini belum mengunjungi kota manapun. Artinya tidak ada contoh kota yang benar-benar segar dalam ingatanmu sebagai amunisi untuk memaparkan jawaban yang bagus. Atau kamu masih sekolah dan biasanya tetap berada di kota asalmu tanpa pergi ke mana-mana, entah itu karena kotamu adalah kota terbesar atau justru sangat terpencil.
Dalam menjawab pertanyaan di atas, kamu diperbolehkan untuk berbohong. It’s perfectly OK. Untuk kasus ini, kamu bisa menjelaskan kota tempatmu berasal dan menyebutnya sebagai salah satu kota yang pernah kamu kunjungi. Tentu hal ini memberi nilai tambah karena terasa familiar dan banyak detil menarik yang bisa kamu paparkan.
Semakin terasa meyakinkan pemaparan kamu, akan kian tinggi skor yang bisa kamu dapatkan. Bagaimana agar argumen kamu bisa menjadi meyakinkan? Tentu saja dengan cara memasukkan sebanyak mungkin fakta dan argumen logis yang mengandung informasi baru.
Kamu bisa menjawab contoh seperti ini:
“I have special thing with Malang, a city in East Java. Located in high land, the weather is always cool and fresh. There are also numerous culinary objects that you can explore.
The people are so friendly. To stay for a few days in Malang felt like the best day ever, where I could enjoy the laid-back ambience rather than busy hustling urban city.”
Contoh pertanyaan lain yang kemungkinan akan kamu hadapi dalam tes TOEFL adalah sebagai berikut:
“Some people enjoy watching movies or television in their spare time. Others prefer reading books or magazines. State which you prefer, and explain why.”
Contoh pertanyaan di atas juga diambil dari The Official TOEFL iBT Tests.
Mungkin bagi anak-anak yang masih sekolah, rasanya kurang familiar tentang hal semacam ini karena bukan aktivitas yang biasa kamu lakukan. Baik menonton televisi di rumah atau ke bioskop bukan hal yang familiar. Atau bisa jadi mengisi waktu luang dengan membaca buku atau majalah juga bukan hal yang biasa kamu lakukan.
Kedua opsi yang ada dalam pertanyaan sama-sama bukan hal yang biasa kamu lakukan. Untuk itu, dalam contoh kasus ini sah-sah saja untuk mengarang sebuah opini yang sekiranya lebih mudah dipertahankan. Contoh jawaban yang bisa kamu pilih adalah:
“During my spare time, I’d rather read books or magazines than going to cinema or watching television. I can choose any books that I like and that will bring me everywhere with my imagination. Reading books will also give me broader insight and knowledge. I can do this easily without the effort of going to cinema and spending money.”
Pendapat apapun yang kamu miliki sah-saja yang terpenting adalah bagaimana kamu mengemukakan argumen yang mendukung. Pemahaman kamu akan Bahasa Inggris akan terlihat jika kamu fokus dalam speaking dan writing, bukan sibuk mengungkapkan pendapat personal tentang sebuah kasus. Berbohong dalam mengerjakan tes TOEFL tidak berarti berbuat curang. Itu adalah cara yang bisa diterima selama didukung dengan fakta dan argumen yang selaras.
Ingat, kamu hanya punya waktu terbatas. Cara terbaik untuk menghemat waktu adalah dengan memilih opsi yang paling mudah dan argumentatif agar tidak menyita waktu dalam menjawabnya. Hasilnya? Tentu saja skor TOEFL yang cemerlang. Jadi jangan lagi terlalu terpaku dengan pendapat personal saat akan menulis essay dalam menjawab soal writing atau mengutarakan pendapat dalam speaking. Pilih yang paling logis dan kemukakan dengan jelas lengkap dengan fakta logis.
Tip Lainnya