Grammar-Verb: Apa itu Indicative Verb?
Kata Kerja Indikatif
Seperti namanya (sekaligus seperti judul yang terdapat dalam artikel ini), indicative verb merupakan salah satu materi tutorial bahasa Inggris yang termasuk dalam kelompok verb. Selain statusnya yang tergolong sebagai salah satu kelompok verb, sekaligus sifat “mood” atau ekspresif yang diusungnya, masih ada penjelasan lebih lanjut mengenai indicative verb.
Penjelasan tentang indicative verb tersebut dapat kita lihat pada poin selanjutnya dari artikel ini. Sesudahnya, kita akan menyimak pembelajaran materi lebih jauh dalam contoh penerapan dalam kalimat, percakapan, maupun contoh soal dan pembahasan indicative verb dalam tes TOEFL maupun tes-tes bahasa Inggris sejenis.
Penjelasan Mengenai Indicative Verb
Sebagaimana imperative verb dalam artikel sebelumnya, indicative verb merupakan verb mood, atau verb yang bertujuan untuk mengekspresikan. Bedanya, bila imperative verb mengekspresikan suruhan, indicative verb mengekspresikan fakta.
Ada 3 cara untuk mengekspresikan fakta lewat indicative verb, yakni mengatakan atau menyatakan fakta itu sendiri, mengemukakan atau memperkuat pendapat, dan mengajukan pertanyaan. Beberapa indicative verb yang umum digunakan adalah, “is/are”, “live”, “see”, “witness”, dan berbagai macam variasi tenses-nya.
Untuk langkah awal dalam memahami indicative verb, kita akan melihat contoh penerapannya dalam kalimat, yang dijelaskan lebih lanjut dalam poin berikutnya.
Contoh Penerapan Indicative Verb Dalam Kalimat
Tiga contoh kalimat yang terdapat dalam poin ini menggambarkan cara-cara indicative verb sebagai ekspresi fakta diterapkan. Masing-masing contoh kalimat berdasarkan kategori indicative verb ini dilengkapi arti bahasa Indonesia, tanda bold untuk indicative verb yang dimaksud, dan garisbawah untuk hal-hal yang membantu memperjelas indicative verb.
Tidak berhenti sampai di sana, learners sekalian juga berkesempatan untuk melihat penjelasan lebih lanjut mengenai indicative verb, yang akan membuat pengetahuan learners sekalian tentang materi yang satu ini makin kaya, setelah contoh-contoh kalimat berikut ini:
1. I saw more than 150 people attending the conference (Aku melihat lebih dari 150 orang hadir dalam konferensi itu).
Penjelasan: Contoh kalimat dengan indicative verb berbentuk verb 2, yakni “saw” (melihat, dari asal verb “see”) ini menggambarkan cara “I” (aku, subject) menggunakan indicative verb untuk mengatakan atau menyatakan fakta, yakni keadaan lebih dari 150 orang hadir dalam konferensi itu (“more than 150 people attending the conference”).
2. I think they will witness the real power of our band sooner or later (Aku pikir cepat atau lambat, mereka akan menyaksikan kekuatan sesungguhnya dari band kami).
Penjelasan: Adanya “I think” (aku pikir, dengan “I” sebagai subject) yang diperkuat dengan “will witness” (akan menyaksikan) sebagai indicative verb dalam contoh kalimat ini menandakan cara menggunakan indicative verb untuk mengemukakan sekaligus memperkuat pendapat.
3. Is it true that she lives in Surabaya? (Apakah benar dia tinggal di Surabaya?)
Penjelasan: Dalam contoh kalimat dengan “lives” (tinggal) sebagai indicative verb dan “she” sebagai subject ini, kita mengetahui cara yang hendak diungkapkan adalah mengajukan pertanyaan. Hal ini diperkuat dengan adanya “is it true that” (apakah benar) yang terletak di awal kalimat.
Contoh Penerapan Indicative Verb Dalam Percakapan
Cara mengekspresikan atau menggunakan indicative verb seperti yang telah dijelaskan pada poin penjelasan umum sekaligus contoh penerapan dalam kalimat sebelumnya juga berlaku pada percakapan. Contoh percakapan yang sudah dilengkapi dengan arti bahasa Indonesianya ini akan kita jadikan acuan untuk belajar materi indicative verb.
Untuk mempermudah pembelajaran, ada tanda bold untuk indicative verb dan garisbawah untuk hal-hal penjelas indicative verb yang dapat kita perhatikan. Selain itu, di akhir contoh percakapan berikut ini, kita akan melihat penjelasan lebih lanjut mengenai pelajaran indicative verb:
Pia: The cheesecake tastes delicious! I wonder where we can buy it.
(Pia: Kue kejunya terasa enak! Aku penasaran di mana kami dapat membelinya.)
Bell: Well, they have more than 5 branches. I think you’ll get surprised seeing those cake shop’s branches!
(Bell: Oh, mereka punya lebih dari 5 cabang. Aku pikir kamu akan terkejut begitu melihat cabang-cabang dari toko roti itu!)
Pia: Why is that, actually?
(Pia: Memangnya ada apa, ya?)
Bell: Even though they are new, they surely are progressive!
(Bell: Meskipun mereka baru, mereka benar-benar memiliki potensi untuk maju!)
Ada banyak indicative verb yang cara menggunakannya adalah untuk mengatakan atau menyatakan fakta itu sendiri. Contoh percakapan ini sendiri memperlihatkan ada 3 dari keseluruhan 4 baris percakapan yang memiliki indicative verb yang bertujuan mengatakan atau menyatakan fakta.
Dalam baris pertama, kita melihat “tastes” (terasa) sebagai indicative verb untuk mengatakan atau menyatakan fakta keadaan “delicious” (enak) dari “The cheesecake” (kue kejunya, subject). Selanjutnya, pada baris kedua, kita melihat adanya “have” (punya) sebagai indicative verb dari keadaan “more than 5 branches” (lebih dari 5 cabang), yang merujuk pada perkataan atau pernyataan fakta dari “they” (mereka, subject) atau toko roti yang sedang dibicarakan.
Kemudian, pada baris terakhir, kita melihat “are” (adalah) sebagai indicative verb yang digunakan dua kali dalam satu kalimat percakapan. Penggunaan seperti ini boleh, bahkan subject sama pun boleh asalkan menjelaskan hal yang berbeda setelah masing-masing indicative verb yang ada. Dalam contoh percakapan, fakta keadaan yang dikatakan atau dinyatakan masing-masing adalah “new” (baru) dan “progressive” (potensi untuk maju), meskipun subject-nya sama, yakni “they” (mereka).
Tidak sekadar mengatakan atau menyatakan fakta itu sendiri, indicative verb juga dapat digunakan untuk mengemukakan pendapat, seperti pada baris percakapan kedua dengan “I think” (“I” sebagai subject) sebagai awalannya dan “’ll get” (akan (menjadi)) sebagai indicative verb-nya. Indicative verb seperti “is” juga dapat digunakan untuk mengajukan pertanyaan, seperti pada baris dialog ketiga, yang menanyakan tentang alasan keadaan “that, actually” ((itu, subject) ada apa(?)).
Contoh Soal dan Pembahasan Indicative Verb Dalam Tes TOEFL Maupun Tes-Tes Bahasa Inggris Sejenis
Dalam tes TOEFL maupun tes-tes bahasa Inggris yang sejenis, materi indicative verb kerap muncul sebagai contoh soal tentang dua bagian percakapan yang rumpang dan kita diminta mengisinya secara urut dengan pilihan jawaban berkoma.
Masih dalam variasi contoh soal percakapan, biasanya kita juga mungkin diminta melengkapi salah satu bagian percakapan yang sepenuhnya rumpang.
Dua contoh soal yang tersaji pada poin artikel ini menunjukkan variasi soal indicative verb yang mungkin saja muncul. Bersamaan dengan arti bahasa Indonesianya, kita akan mempelajari jawabannya yang benar dalam bold dan membahas jawaban benar setelah masing-masing contoh soal berikut:
1. A: When ____ Rika and Rina’s birthday?
B: Their birthday ____ on August 23.
Which of these following word pair is correct?
a. is, is b. is, are c. are, is d. are, are
(1. A: Kapan___ hari ulang tahun Rika dan Rina?
B: Hari ulang tahun mereka _______ pada 23 Agustus.
Pasangan kata yang mana di bawah ini yang benar?
a. itu, itu b. itu, adalah c. kah, itu d. kah, adalah)
Catatan: Pilihan jawaban salah dan dapat langsung kita eliminasi adalah pilihan a dan c. Dengan menyisakan pilihan b dan d, selanjutnya, kita melihat konteks dialog, yakni membicarakan dua orang (setara dengan “they/their/them”).
Karena “they/their/them” terkait dengan “are”, maka pertanyaan atau jawaban terkait “they/their/them” harus mengandungi “are”. Dalam pilihan jawaban, yang seluruhnya mengandungi “are” adalah d. Karena itu, d. are, are, merupakan pasangan kata yang benar dan harus kita pilih.
2. A: I think they will win this time.
B: ___________________?
Which of the following responses is right?
a. Why is that?
b. I don’t think so.
c. Can you stop talking about them?
d. I’m quitting this now.
(2. A: Aku pikir mereka akan menang kali ini.
B: __________________?
Respons mana di bawah ini yang benar?
a. Kok bisa begitu?
b. Aku tidak berpikir demikian.
c. Bisa gak berhenti mengobrol tentang mereka?
d. Aku keluar saja dari obrolan ini.)
Catatan: Dari tanda baca di akhir bagian percakapan rumpang dari B, kita tahu yang harus kita isi adalah kalimat tanya. Karena itu, kita sudah dapat mengeliminasi pilihan b dan d yang bukan merupakan kalimat tanya. Pilihan c juga dapat kita eliminasi, karena yang penting, ungkapan dari A dapat diproses dan diskusi dapat berjalan dengan baik.
Pertanyaan yang dapat memancing diskusi lebih mendalam, secara khusus, alasan mengapa A berpikir mereka menang, adalah pilihan a. Karena itu, pilihan a harus kita pilih sebagai respons yang benar.
Demikianlah pelajaran indicative verb yang termasuk dalam verb mood atau verb untuk mengekspresikan fakta yang dapat kita pelajari. Dalam artikel tutorial bahasa Inggris selanjutnya, kita akan belajar tentang kelompok verb lainnya, yakni infinitive verb.
Penasaran tentang detail pelajaran infinitive verb? Yuk, langsung saja baca dan ikuti artikel tutorial bahasa Inggris kami yang berikutnya!