20 Contoh Personification dalam Bahasa Inggris

Personifikasi adalah majas yang memberikan sifat manusia kepada benda mati, hewan, atau hal lainnya.

Dalam bahasa Inggris juga digunakan personifikasi, untuk membuat deskripsi sesuatu menjadi lebih hidup dan menarik.

Berikut adalah contoh-contoh personifikasi dalam Bahasa Inggris.

Nature Personification (Personifikasi Alam)

The wind whispered through the trees. (Angin berbisik melalui pepohonan.)
The sun smiled down on us. (Matahari tersenyum kepada kita.)
The flowers danced in the breeze. (Bunga-bunga menari di angin sepoi-sepoi.)
The thunder grumbled angrily in the sky. (Guntur menggerutu dengan marah di langit.)
The leaves waved in the wind. (Daun-daun melambai di angin.)
The fire danced wildly in the fireplace. (Api menari dengan liar di perapian.)
The stars winked at us from the sky. (Bintang-bintang mengedipkan mata kepada kita dari langit.)
The ocean roared in anger during the storm. (Lautan mengaum dengan marah saat badai.)
The mountains stood tall and proud against the sky. (Pegunungan berdiri tinggi dan bangga melawan langit.)
The river sang a soothing lullaby as it flowed. (Sungai menyanyikan lagu pengantar tidur yang menenangkan saat mengalir.)

The old house groaned under the weight of the snow. (Rumah tua itu mengerang di bawah beban salju.)
The alarm clock yells at me every morning. (Jam alarm berteriak padaku setiap pagi.)
The car’s engine coughed and sputtered before starting. (Mesin mobil batuk dan tersendat sebelum menyala.)
The book jumped out of my hands and fell to the floor. (Buku itu melompat dari tanganku dan jatuh ke lantai.)
The chair creaked as I sat down. (Kursi itu berderit saat aku duduk.)
The computer refused to cooperate and crashed. (Komputer menolak bekerja sama dan mogok.)
The refrigerator hummed quietly in the kitchen. (Kulkas berdengung pelan di dapur.)
The pencil danced across the paper as she wrote. (Pensil menari di atas kertas saat dia menulis.)
The phone screamed for attention with its loud ringtone. (Telepon berteriak minta perhatian dengan nada deringnya yang keras.)
The door protested with a loud creak as it opened. (Pintu memprotes dengan derit keras saat dibuka.)

Time flies when you’re having fun. (Waktu terbang saat kamu bersenang-senang.)
Time stood still as they shared their first kiss. (Waktu berhenti saat mereka berbagi ciuman pertama.)
Time marches on, regardless of our plans. (Waktu terus berjalan, terlepas dari rencana kita.)
Time heals all wounds. (Waktu menyembuhkan semua luka.)
Time waits for no one. (Waktu tidak menunggu siapa pun.)
Time sneaks up on you when you least expect it. (Waktu menyelinap saat kamu paling tidak menduganya.)
Time drags when you’re bored. (Waktu berjalan lambat saat kamu bosan.)
Time raced by as the deadline approached. (Waktu berlalu cepat saat tenggat waktu mendekat.)
Time whispered secrets of the past. (Waktu berbisik rahasia masa lalu.)
Time danced away with our youth. (Waktu menari menjauh dengan masa muda kita.)

Personifikasi ini menggambarkan emosi seolah-olah memiliki kehidupan sendiri.

Benda-benda kecil digambarkan seperti manusia.

The pencil danced across the paper as she wrote. (Pensil menari di atas kertas saat dia menulis.)
The alarm clock yells at me every morning. (Jam alarm berteriak padaku setiap pagi.)
The book on the shelf called out to be read. (Buku di rak itu berseru untuk dibaca.)
The keys on the keyboard clattered noisily. (Tombol-tombol di keyboard berderak dengan keras.)
The phone screamed for attention with its loud ringtone. (Telepon berteriak minta perhatian dengan nada deringnya yang keras.)
The chair groaned under his weight. (Kursi itu mengerang di bawah berat badannya.)
The refrigerator hummed quietly in the kitchen. (Kulkas berdengung pelan di dapur.)
The toy car raced across the floor. (Mobil mainan itu melaju di lantai.)
The lamp flickered as if it were winking. (Lampu berkedip seolah-olah sedang mengedipkan mata.)
The stapler snapped shut with a satisfied click. (Stapler itu menutup dengan bunyi klik yang puas.)