Bagaimana Bercerita Seru dan Tidak Membosankan?

Kemampuan public speaking adalah salah satu skill yang perlu dimiliki oleh seseorang. Merunut lebih jauh, sebenarnya kemampuan public speaking juga terkait erat dengan kapabilitas untuk bercerita dengan menarik. Semua orang tentu bisa bercerita, namun tidak semua bisa bercerita dengan seru dan tidak membosankan.
Ketika lawan bicara memilih melihat ponsel saat sedang berbincang dengan kamu, atau justru tidak mengerti di mana letak keseruan cerita yang sedang kamu sampaikan, di situ artinya kemampuan bercerita kamu perlu dilatih dengan lebih baik lagi.
Metode Bercerita yang Menarik
Pertama-tama, yang perlu kamu ketahui adalah bahwa cerita yang kamu bawakan adalah hal yang jelas dan mudah dipahami orang lain. Normalnya, ada elemen-elemen mendasar yang perlu dimiliki sebuah cerita seperti:
- Time
Tentukan waktu kapan terjadinya cerita tersebut. Gambarkan hal ini dalam kalimat-kalimat atau kata-kata keterangan waktu yang jelas dan menarik. Entah itu dari bertahun-tahun silam, baru terjadi, atau apapun. Yang terpenting adalah hal ini tergambar dengan jelas dan runtut.
- Place
Tak kalah penting adalah di mana cerita itu terjadi. Gambarkan dengan detil, seperti halnya seorang penulis ketika menggambarkan sebuah kejadian di suatu tempat, maka berikan deskripsi yang detil tentang tempat tersebut.
- Setting
Hal ini juga berperan untuk membantu pendengar untuk membayangkan bagaimana latar kejadian tersebut. Untuk itu, gambarkan dengan detil agar orang lain berada di persepsi yang sama dengan kamu.
- Plot
Pastikan alur bercerita yang kamu tuturkan tidak biasa, lucu, hingga menarik. Cerita yang terlalu standar tidak akan menarik orang untuk mendengarkan lebih jauh. Sebaliknya, cerita dengan plot atau alur yang menarik bisa membuat orang merasa berkesan dan tak terasa telah menyimaknya cukup lama.
- Outcome
Bagian ini adalah hasil akhir dari cerita, atau bisa juga disebut dengan kesimpulan. Dengan cara ini, kamu akan mengerti apakah cerita yang kamu sampaikan menarik atau tidak dari ekspresi yang diberikan oleh lawan bicara yang mendengarkan.
Tips Bercerita Menarik
Setelah mengetahui elemen penting dalam cerita seperti yang dijelaskan di atas, ada juga beberapa strategi dan tips untuk memastikan bahwa apa yang kamu sampaikan jauh dari kata membosankan. Berikut di antaranya:
- Kaitkan dengan Percakapan
Hal ini berlaku ketika kamu berada di sebuah lingkungan yang sedang berbicang tentang berbagai hal random dengan lebih dari satu atau dua partisipan. Tentu kamu tidak bisa tiba-tiba saja memulai pembicaraan tanpa ada kaitannya. Akan sangat baik jika cerita yang kamu sampaikan berasal dari lead apa yang tengah diperbincangkan sebelumnya.
Jika tidak, orang-orang akan merasa heran apa yang tiba-tiba kamu lontarkan secara tiba-tiba. Untuk itu, lakukan dengan baik. Contohnya ketika mereka sedang berbicara tentang liburan, kamu bisa memulai dengan “God, I remember my bad experience at the time I was going to the airport last summer” dan melanjutkan dengan cerita menarik kamu ketika mengejar pesawat.
- Mulai dengan Memikat
Bagian awal dari cerita biasanya akan menentukan apakah orang lain akan mengikuti atau menyimak cerita kamu hingga akhir atau tidak. Untuk itu, mulailah dengan kalimat yang menarik perhatian orang lain. Contohnya:
“I’ll tell you a little tale”
Kalimat di atas bisa diucapkan dengan intonasi perlahan dan menarik, tanpa mengagetkan. Kata-kata seperti di atas akan membuat orang tertarik untuk mendengarkan lebih jauh lagi.
- Menarik Perhatian
Elemen utama dalam cerita harus menarik perhatian orang lain untuk ingin tahu bagaimana tahapan setiap cerita hingga ending-nya. Poin ini lagi-lagi kembali pada lima elemen cerita seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
- Embellishment & Exaggeration
Hal berikutnya yang menjadi elemen cerita tidak membosankan adalah memberikan “embellishment” atau memberikan warna dan detil yang menarik. Sementara “exaggeration” adalah memberikan penekanan di bagian-bagian yang terasa unik dan tidak biasa.
Cara ini akan membawa imajinasi orang yang mendengarkan sehingga mereka akan menjadi lebih terbius. Jadi, hal ini bukan hanya informasi biasa tetapi juga memberikan lapis demi lapis cerita yang memikat.
Contohnya:
“It’s 4.30 on Friday. We have to be at the airport at 5.05. The road was stuck and stand still. I was tearing my head, not literally, trying to find the way to get to the airport. Luckily, my wife could be quite James Bond-like, and she was slamming the front of the car, which goes 10 or 9 miles an hour. And we just sailing pass them, cruising, thinking that nothing is going wrong. We were invisible. We were on that plane.”
Cerita di atas menjadi lebih menarik karena banyak hal-hal yang terkesan berlebihan namun tetap masuk akal.
- Tambahkan Detil
Melihat contoh cerita mengarungi kemacetan demi ke bandara di atas, lihat bagaimana cerita penuh dengan detil-detil menarik yang membawa siapapun yang mendengarnya bisa berimajinasi di tengah-tengah kemacetan Jumat sore.
- Ketegangan
Belum tentu semua cerita harus berakhir happy ending. Beberapa cerita bahkan lebih seru karena ada unsur ketegangan atau suspense di dalamnya. Kamu juga bisa melakukan hal ini dengan cara berbicara perlahan dengan tempo yang sengaja diberi jeda, untuk memberi kesan dramatis.
- Beri Dialog
Cara lain untuk membuat cerita semakin hidup adalah dengan memasukkan dialog yang nyata di dalam cerita. Jangan ragu untuk melakukan role play dengan apa yang kamu katakan ketika cerita itu terjadi. Beri penjiwaaan sehingga dialog kamu akan jauh lebih menarik.
- Membawa Masa Lalu ke Masa Kini (Past à Present)
Menggunakan kata dengan format present tense akan membuat cerita jauh lebih menarik dibandingkan dengan format past tense. Hal ini akan membuatnya lebih hidup dan menarik.
- Penutup Cerita
Tak kalah penting, tutup cerita kamu dengan hal yang tak kalah menarik dengan phrase yang menarik untuk membuat orang bisa menyimpulkan sembari terus menyimak apa yang kamu ucapkan. Tak lupa, kembalikan pada orang lain ke tengah percakapan, misalnya dengan, “What about you?” untuk mengembalikan fokus kepada mereka.
Ketika telah mengantongi kemampuan untuk bercerita dengan seru dan tidak membosankan, artinya kamu telah mengerti bagaimana memasukkan unsur seni dalam sebuah cara bercerita. Dengan cara ini, kamu akan terlibat dalam banyak percakapan sosial yang menarik bahkan bisa jadi berpengaruh positif bagi skor IELTS kamu.
Kemampuan bercerita dengan baik menunjukkan tingkat pemahaman berbahasa Inggris. Terutama jika dikaitkan dalam konteks sosial, kamu akan menjadi orang yang menarik dan membuat orang betah berlama-lama berbicara atau mendengarkan apa yang kamu tuturkan.