sederet.com
Online Indonesian - English Dictionary
Sederet.com
separator

Expressing Concern dalam Bahasa Inggris

Expressing Concern adalah ungkapan kepedulian atau kekhawatiran kepada orang lain yang tampak sedang memiliki masalah. Expressing Concern sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Terutama pada orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, rekan kerja, dan lain sebagainya.

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas kalimat-kalimat Bahasa Inggris yang sering digunakan dalam Expressing Concern. Untuk lebih memahaminya, kalimat-kalimat tersebut akan disertakan dalam contoh percakapan berbahasa Inggris.

Yuk langsung saja simak pembahasan lengkapnya mengenai kalimat Expressing Concern dalam Bahasa Inggris dibawah ini, ya!

Kalimat Expressing Concern

Biasanya kita menyadari ada sesuatu yang tidak beres melihat dari wajah orang tersebut. Jadi sering kita melakukan Expressing Concern dengan mengatakan bahwa raut wajah orang itu tampak lesu, murung, dan semacamnya. Tak jarang juga bertanya ada apa yang sebenarnya terjadi dengan orang itu.

Berikut beberapa kalimat Bahasa Inggris yang sering digunakan dalam Expressing Concern:

  • You look a bit down. Is there something wrong? (Kamu tampak lesu. Apa ada masalah?)
  • Are you alright? (Apa kamu baik-baik aja?)
  • What’s with the long face? Are you okay? (Kenapa kok murung? Kamu nggak apa-apa?)
  • You look upset. What’s the matter? (Kamu kelihatan kesal. Ada masalah apa?)
  • How have you been keeping? I’m worried about you (Gimana kamu bertahan? Aku khawatir sama kamu)
  • Has something happened? Is it a bad news? (Apa sesuatu terjadi? Apa itu hal buruk?)
  • How are things? (Gimana keadaan kamu?)
  • Why such a sad face? Do you want to talk about it? (Kenapa kok kamu kelihatannya sedih? Kamu cerita?
  • Can I help in any way? (Ada yang bisa aku bantu?)
  • Do you need a shoulder to cry on (Mau nangis/ kamu butuh teman curhat?)
  • How are you getting on (Gimana keadaan kamu?)
  • You look a bit off-colour (Kamu kelihatan agak pucat)
  • You look worried. Is there anything I can do? (Kamu kelihatannya khawatir. Ada yang bisa aku bantu?)

Contoh Percakapan Expressing Concern

Setelah mengetahui kalimat-kalimat dalam Expressing Concern, selanjutnya kita perlu memahami bagaimana penggunaannya dalam percakapan. Dengan begitu, kita akan lebih menguasai penggunaan Expressing Concern dan dapat menerapkannya langsung.

Berikut beberapa contoh percakapan Expressing Concern yang bisa kamu pelajari.

Dialog 1

Raffa: Tazkia, why I can’t reach you since last week? (Tazkia, kenapa aku nggak bisa menghubungi kamu dari pekan kemarin?)

Tazkia: Did you call me, Raffa? (Kamu nelpon aku, Raffa?)

Raffa: Yes, I did. But your phone was always off and your friends also didn’t know anything, Tazkia. So I’m worried if there is something wrong (Iya, aku telpon kamu. Tapi telpon kamu mati terus dan teman-teman kamu juga nggak tahu apa-apa, Tazkia. Aku jadi khawatir apa ada masalah)

Tazkia: Well, I kinda had a hard time last week. So I got off the radar, Raffa. I didn’t mean to make you worry, sorry (Yah, aku emang ada masalah pekan lalu. Jadi aku memutus kontak, Raffa. Aku nggak bermaksud bikin kamu khawatir, maaf)

Raffa: Are you okay now? Is there something that I can do for you, Tazkia? (Apa kamu sekarang udah baik-baik aja? Apa ada yang bisa aku lakukan untuk kamu, Tazkia?)

Tazkia: I’m good now, Raffa. Thanks for your concern (Aku baik-baik aja sekarang, Raffa. Terima kasih buat perhatian kamu)

Dialog 2

Najwa: Do you want to grab lunch together, Fikar? Me and some other friends want to try the new restaurant near campus (Kamu mau makan siang bareng, Fikar? Aku dan beberapa teman lain mau nyoba restoran baru dekat kampus)

Fikar: I think I will pass that, I don’t feel like to eat now. Thanks for asking, by the way (Kayaknya aku nggak ikut, aku lagi nggak nafsu makan. Terima kasih sudah ngajak aku, ngomong-ngomong)

Najwa: Why you don’t have any appetite, Fikar? You look a bit down, too. What’s the matter, Fikar? (Kenapa kamu kok nggak nafsu makan, Fikar? Kamu kelihatan lesu juga. Ada masalah apa, Fikar?)

Fikar: You will laugh at me, Najwa (Kamu pasti akan ngetawain aku, Najwa)

Najwa: No, that’s not right. Just tell me what’s wrong, I won’t judge or anything (Enggak, itu nggak benar. Cerita aja ada masalah apa, aku nggak akan ngomong macam-macam kok)

Fikar: I got D on Statistics, again. Mrs. Suryati said that I must repeat a semester and take the course again, Najwa. Urgh, I’m really sick of Statistics (Aku dapat D di mata kuliah Statistik, lagi. Bu Suryati bilang aku harus ngulang satu semester dan ambil matkul itu lagi, Najwa. Argh, aku muak sama Statistik)

Najwa: Well, I don’t know if this will comfort you or not, but actually I got the same case. I think we will take the course together next semester, Fikar (Yah, aku nggak tahu sih ini akan menghibur kamu atau enggak, tapi sebenarnya aku juga sama kayak kamu. Kayaknya kita akan ambil matkul itu bareng semester depan, Fikar)

Dialog 3

Farrel: I heard the story from Mima that your mother is sick. So how are things, Nadine? (Aku dengar ceritanya dari Mima kalau ibu kamu sakit. Jadi gimana keadaannya, Nadine?)

Nadine: She’s still in hospital, but her condition gotten so much better. The doctor said that she need to go through some therapies this week (Ibuku masih di rumah sakit, tapi keadaannya sudah jauh lebih baik. Dokter bilang kalau ibuku harus mengikuti beberapa terapi pekan ini)

Farrel: And your mother want to do it? (Dan ibu kamu mau melakukannya?)

Nadine: Well, I think she realized now that she didn’t have many choices and has a will to get better. I think it’s enough for now, Farrel (Yah, aku rasa sekarang ibuku sadar kalau dia nggak punya banyak pilihan dan punya keinginan untuk sehat. Aku rasa itu cukup untuk sekarang, Farrel)

Farrel: That’s relieving, Nadine. And don’t hesitate to tell me if you need some help, I’ll gladly help you (Itu melegakan, Nadine. Dan jangan ragu bilang ke aku kalau kamu butuh bantuan, aku akan membantu dengan senang hati)

Nadine: Thanks as always, Farrel (Terima kasih seperti biasa, Farrel)

Dialog 4

Echa: What’s with the long face, Ibnu? You’ve been like this for a while now, are you okay? (Kamu kok murung aja, Ibnu? Kamu begini udah beberapa lama, apa kamu baik-baik aja?)

Ibnu: Well, I can’t say that I’m okay (Yah, aku nggak bisa bilang kalau aku baik-baik aja)

Echa: What’s the matter, Ibnu? You know that you can tell me anything (Ada masalah apa, Ibnu? Kamu kan tahu kalau kamu bisa cerita apa aja ke aku)

Ibnu: Actually it’s nothing new, Echa. I had a fight with my girlfriend last week (Sebenarnya ini bukan hal baru, Echa. Aku habis berantem sama pacarku pekan lalu)

Echa: Again? But why it lasted a week, longer than usual? (Lagi? Tapi kok sampai seminggu, lebih lama dari biasanya?)

Ibnu: I think she cheated on me, Echa (Kayaknya dia selingkuh, Echa)

Echa: Well, that’s a different story (Yah, itu beda cerita)

Dialog 5

Daffa: I noticed you are quieter than usual, Dias. And why such a sad face? (Aku perhatikan kamu lebih diam dari biasanya, Dias. Dan kenapa kamu kelihatan sedih?)

Dias: Well, I have a good reason for it, Daffa (Yah, aku punya alasan untuk itu, Daffa)

Daffa: What’s the matter, Dias? Do you want to talk about it? (Ada apa, Dias? Apa kamu mau cerita tentang itu?)

Dias: Not now, Daffa. I’m not ready yet to share my story to you, or to anyone else (Nggak sekarang, Daffa. Aku belum siap untuk cerita ke kamu, atau ke siapapun juga)

Daffa: It’s okay, Dias. Just remember that I’ll always be there when you need a shoulder to cry on (Nggak apa-apa, Dias. Yang penting kamu ingat kalau aku akan selalu ada saat kamu butuh teman curhat)

Dias: Thanks, Daffa. I will tell you when the time is come (Terima kasih, Daffa. Aku akan cerita ke kamu kalau waktunya tiba)

Dialog 6

Vanessa: You look a bit off-colour, Iqbal. Are you alright? (Kamu kelihatan agak pucat, Iqbal. Kamu nggak apa-apa?)

Iqbal: No, I think I’m not alright, Vanessa. My head is spinning so hard from this morning (Enggak, kayaknya aku nggak baik-baik aja, Vanessa. Kepalaku pusing banget dari tadi pagi)

Vanessa: Are you sick? Have you eaten, Iqbal? (Apa kamu sakit? Kamu udah makan belum, Iqbal?)

Iqbal: Now that I remember, I haven’t eat anything since yesterday (Sekarang kalau aku ingat-ingat, aku belum makan dari kemarin)

Vanessa: That’s why you’re dizzy and look so pale, Iqbal! Now follow me, we need to give you something to eat (Pantesan kamu pusing dan kelihatan pucat, Iqbal. Sekarang ikut aku, kita harus kasih kamu makan)

Iqbal: Can we eat some sweets, Vanessa? I think my blood sugar is really drop now (Kita makan yang manis-manis ya, Vanessa? Kayaknya gula darahku turun banget nih sekarang)

Dialog 7

Bagus: You look awful, had something happened, Farah? (Kamu kelihatan nggak baik, apa terjadi sesuatu, Farah?)

Farah: Well, yes. Something really happened, Bagus (Yah, begitulah. Sesuatu benar-benar terjadi, Bagus)

Bagus: Is it a bad news, Farah? (Apa itu kabar buruk, Farah?)

Farah: Extremely bad, Bagus. My child got into fight with his friend in the school, and his friend must be hospitalized for two weeks (Sangat buruk, Bagus. Anakku berantem dengan temannya di sekolah, dan temannya itu sampai harus masuk rumah sakit dua minggu)

Bagus: What, really? (Apa, benarkah?)

Farah: I can’t believe it myself, Bagus. I mean, my child is a good and kind one. Or maybe, that’s what I think before all of this happened (Aku sendiri juga nggak percaya, Bagus. Maksudku, anakku itu kan anak baik-baik. Atau mungkin, itu yang aku percaya sebelum semua ini terjadi)

Bagus: I think there is something wrong, Farah. Maybe your child has a problem that you didn’t realize and he can’t tell you. My child was like that, too (Aku rasa ada sesuatu yang lain, Farah. Mungkin anakmu punya masalah yang kamu nggak sadari dan dia nggak bisa bilang ke kamu. Anakku juga begitu dulu)

Farah: Really? So now I need to find out what’s the real problem is, right? (Beneran? Jadi sekarang aku harus cari tahu masalah yang sebenarnya, ya?)

Demikianlah pembahasan mengenai kalimat Expressing Concern dan contohnya dalam percakapan Bahasa Inggris. Praktekkan kalimat-kalimat ini di kehidupan sehari-hari supaya lebih menguasai dengan lancar, ya. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

Contoh Expressing Admiration (Kekaguman) dalam Percakapan Part II
Cara Mengungkapkan Kewajiban / Keharusan (Expressing Obligation)
Expressing Surprise and Shock (Kaget / Terkejut)
Menunjukan Rasa Ingin Tahu / Penasaran (Showing Curiosity)
Contoh Expressing Admiration (Kekaguman) dalam Percakapan Part I
Frasa Untuk Menyampaikan Penyesalan (Expressing Regret)
Kalimat Untuk Menunjukkan Preferensi (Phrases for Expressing Preferences)
Percakapan Mengungkapkan Sudut Pandang Pendapat (Expressing Point of View)
Mengekspresikan Kesedihan (Expressing Sadness)
Apa itu Expressing Sympathy?