sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Mendeskripsikan Suatu Proses

Proses adalah urutan langkah-langkah yang dilakukan secara sistematis dan runtut untuk mencapai suatu hasil yang biasanya mengubah masukan menjadi keluaran. Apabila ditinjau lebih jauh, apabila seseorang mengetahui proses dari suatu kegiatan, maka orang itu mampu untuk menciptakan output atau keluaran hasil dari proses tersebut.

Sebagai contoh, misalnya seseorang mengetahui proses dari kegiatan produksi sabun mandi, tentunya orang itu dapat menghasilkan sabun mandi. Hal itu menjadi alasan mengapa banyak perusahaan besar yang merahasiakan proses produksinya agar tidak ada orang atau pihak yang dapat menghasilkan hal yang sama persis atau meniru proses produksinya.

Apakah mungkin mendeskripsikan sebuah proses?

Sebelum lanjut ke pembahasan yang selanjutnya, timbul sebuah pertanyaan kecil, apakah sebuah proses dapat dideskripsikan? Iya, proses dapat dideskripsikan dalam serangkaian langkah yang berurutan dan terstruktur. Artinya, proses harus dijelaskan secara step by step atau dari langkah ke langkah secara sistematis. Banyak proses yang dapat dideskripsikan seperti proses terjadinya suatu kejadian, proses produksi dari suatu produk dan lain sebagainya.

Apa yang harus dipersiapkan?

Segala sesuatu yang dipersiapkan dengan baik tentunya akan memberikan hasil yang baik pula. Ada beberapa hal penting yang harus disiapkan agar kegiatan mendeskripsikan suatu proses dapat tersusun dengan baik, yakni sebagai berikut:

  • Tentukan topik

Hal paling penting yang perlu disiapkan adalah topik yang akan dideskripsikan prosesnya, apa yang akan dideskripsikan. Topik yang ditentukan akan menjadi pondasi awal agar proses yang dibahas jelas tujuannya dan tidak meluas ke hal-hal yang tidak perlu. Misalnya, dalam proses pembuatan teh manis, tidak diperlukan garam melainkan gula karena apabila ditambahkan garam, teh akan terasa asin dan apabila ditambahkan gula, the akan terasa manis.

  • Buat catatan penting

Dalam membuat catatan penting, prinsip 5W+1H, yaitu what (apa), when (kapan), who (siapa), where (dimana), why (kenapa), how (bagaimana) dapat digunakan. Catatan penting dari pendeskripsian sebuah proses dapat berupa apa bahan yang diperlukan dalam proses. berapa takaran bahan yang pas untuk membuat sesuatu, apa mesin atau peralatan yang digunakan untuk memroses sesuatu, berapa lama suatu proses kegiatan, bagaimana ciri suatu proses yang berhasil, dan hal lain sebagainya. Misalnya, untuk membuat smoothies/jus susu mangga diperlukan 500 gr potongan buah mangga, susu sapi sebanyak 500 ml dan es batu secukupnya yang diblend dengan menggunakan mesin blender selama 5 menit.

  • Susun poin-poin penting

Poin-poin penting yang telah terkumpul harus disusun agar tidak membingungkan pembaca atau pendengar dan menghasilkan hasil dari proses yang diekspektasikan. Oleh karena itu, pendeskripsian proses harus sistematis dan sesuai dengan langkah-langkah yang ingin dideskripsikan. Misalnya, pewarna tekstil harus dilarutkan terlebih dahulu dalam air sebelum kain perca dicelupkan.

  • Beri penjelasan

Poin-poin penting dapat dijabarkan secara lebih luas agar memperjelas langkah-langkah yang bersangkutan. Penggunaan istilah-istilah khusus yang bersangkutan juga dapat membantu dalam pendeskripsian proses terkait. Misalnya istilah destilasi dan penyulingan mungkin akan terdengar lebih familiar dalam proses kimia.

  • Cek keseluruhan deskripsi

Setelah keseluruhan poin tersusun dengan baik, penyempurnaan deskripsi dapat dilakukan dengan pengecekan ulang kembali, apakah yang dideskripsikan telah sesuai dengan yang diharapkan, apakah terjadi kesalahan penggunaan atau pengetikan kata dan lain sebagainya.

Apakah ada standar penyusunan tertentu?

Sebenarnya tidak ada standar tertentu dalam pendeskripsian sebuah proses karena yang terpenting adalah kesempurnaan pemahaman pembaca atau pendengar dalam memahami proses yang dideskripsikan. Ada yang merangkumnya menjadi sebuah paragraf singkat yang jelas (brief description) dan ada pula yang menyusunnya menjadi 3 bagian besar sebagai berikut:

  • Pendahuluan (Introduction)

Pendahuluan merupakan pengenalan yang harus ditulis dengan ringkas, jelas dan menarik karena pembaca mungkin membaca ratusan artikel yang serupa setiap harinya. Pendahuluan memberikan gambaran singkat mengenai apa yang akan dideskripsikan dari proses bersangkutan.

  • Deskripsi (Description)

Bagian deskripsi tentunya diisi dengan hasil persiapan sebelumnya yang berisi tentang poin-poin penting dari proses seperti alat dan bahan yang digunakan serta deskripsi proses itu tersendiri. Bagian ini menjadi bagian terpenting dari keseluruhan artikel yang dibuat. Pada bagian deskripsi, gunakan kata kerja yang jelas dan tepat untuk mendeskripsikan atau menginstruksikan kegiatan yang harus dilakukan dalam proses. Ada beberapa kata bantu yang dapat digunakan untuk memperjelas kalimat deskripsi, seperti:

    • Pertama (First).
    • Kemudian (Then).
    • Dan kemudian (And then).
    • Setelah (After).
    • Sebelum (Before).
    • Lalu (Next).
    • Terakhir (Last).

Kemudian, untuk setiap verb yang digunakan pada deskripsi proses, cukup menggunakan bentuk imperative. Apakah itu imperative? Imperative dapat diartikan sebagai kata perintah dalam bahasa Indonesia. Imperative hanya membutuhkan verb dalam bentuk dasar, tanpa didahului oleh to. Contohnya, pour (tuangkan), wait (tunggu), fill (isikan), dan sebagainya. Imperative juga tidak membutuhkan subjek di awal kalimat, berbeda dengan kalimat pada umumnya.

  • Ulasan (Review) bila ada

Ulasan memiliki daya tarik tersendiri karena berarti hasil atau proses yang bersangkutan pernah diikuti ataupun dicoba oleh orang lain. Bagian ulasan sebenarnya tidak wajib, namun dapat memberikan gambaran kepada pembaca atau pendengar tentang keberhasilan dari proses yang dideskripsikan. Terkadang, pembaca atau pendengar merasa ragu untuk mengikuti sebuah resep karena takut gagal dalam merealisasikan proses secara nyata.

Mari mendeskripsikan proses!

Berikut ini proses penyeduhan kopi hitam dari biji kopi akan dideskripsikan. Tahapan pendeskripsian proses akan dimulai dari penjelasan tahap persiapan sebagai berikut.

  • Topik yang ditentukan adalah proses penyeduhan kopi hitam dari biji kopi.
  • Catatan penting alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
  • 1 buah pot wadah
  • 1 buah alat pemanas air elektrik
  • 1 buah mesin penghalus kopi
  • 1 buah filter
  • 250 gr biji kopi
  • 500 ml air
  • Poin-poin penting dari proses adalah sebagai berikut:
  • Taruh biji kopi pada mesin penghalus kopi dan haluskan.
  • Ambil pot pemanas air, isi air dan panaskan.
  • Lipat filter dan letakkan di bibir pot wadah kopi.
  • Tuang bubuk kopi diatas filter.
  • Tuang air panas diatas filter.
  • Angkat filter dan sajikan air kopinya.
  • Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
  • Taruh biji kopi pada mesin penghalus kopi dan haluskan.
  • Mesin penghalus harus dalam keadaan kering dan bersih, akan lebih baik lagi apabila dilap dengan kain kering terlebih dahulu sebelum digunakan.
  • Pastikan tempat penampungan bubuk kopi dalam keadaan terpasang rapat dan dalam kondisi baik.
  • Untuk menghidupkan mesin penghalus, kabel mesin harus dihubungkan ke stok kontak. Pastikan tangan dalam keadaan kering dan lap tangan (bila memungkinkan) sebelum menghubungkan kabel.
  • Biji kopi yang hendak dihaluskan harus diletakkan pada tempat biji kopi khusus sebelum tombol pada mesin penghalus ditekan. Hindari memasukkan tangan atau bagian tubuh lainnya pada mesin penghalus.
  • Bubuk kopi hasil gilingan harus memiliki tektur yang halus dan bersih dari kotoran.
  • Ambil alat pemanas air elektrik, isi air dan panaskan.
  • Saat mengisi air, pastikan air tidak tumpah mengenai wadah pot pemanas air elektrik. Bila terjadi, segera lap hingga kering.
  • Untuk menghidupkan alat pemanas air elektrik, alat ini harus dihubungkan ke stok kontak. Pastikan alat dalam keadaan kering.
  • Pot wadah pemanas air harus diletakkan pada piringan khusus pada alat untuk dipanaskan secara otomatis.
  • Untuk memanaskan air, tekan tombol ON pada alat dan lampu indikator akan hidup. Saat air mendidih atau mencapai suhu 100℃, alat pemanas air akan berhenti bekerja dengan sendirinya (otomatis) dan lampu indikator akan mati.
  • Lipat filter dan letakkan di bibir pot wadah kopi.
  • Filter dilipat menjadi berbentuk kerucut. Diameter kerucut harus memiliki lebar ukuran yang lebih besar daripada pot wadah.
  • Pot wadah kopi harus dalam keadaan kering. Bila memungkinkan, lap pot wadah kopi sebelum digunakan.
  • Tuang bubuk kopi diatas filter.
  • Bubuk kopi hasil penghalusan harus diletakkan pada bagian atas filter. Pastikan tidak ada bubuk kopi yang tumpah agar tidak mengurangi rasa dan kekentalan dari kopi
  • Tuang air panas diatas filter.
  • Air panas harus dituang secara perlahan dengan gerakan memutar dan mengenai seluruh bagian bubuk kopi.
  • Angkat filter dan sajikan air kopinya.
  • Filter hanya boleh digunakan sebanyak 1 kali sehingga setelah penggunaan, filter harus segera dibuang bersamaan dengan ampas kopi.
  • Cek keseluruhan deskripsi.

Keseluruhan deskripsi sudah sesuai dengan prosedur pembuatan kopi.

Setelah tahap persiapan, dilanjutkan ke tahap penyusunan deskripsi sesuai dengan 3 bagian besar yang telah dipaparkan sebelumnya atau dalam sebuah paragraf singkat yang kompleks sehingga didapatkan keseluruhan deskripsi mengenai proses penyeduhan kopi dari biji kopi sebagai berikut.

Brewing Espresso from Coffee Beans

Coffee is a beverage that has a bitter taste and pleasure that comes from brewed coffee beans which is usually processed into powder form. In this recipe, I will share how to brew espresso from coffee beans.

Tools and materials needed are:

    • A coffee pot.
    • An electric kettle.
    • A coffee grinder.
    • A coffee filter.
    • 250 grams of coffee beans (which have been roasted beforehand).
    • 500 ml of filtered water.

How to make coffee from coffee beans are as follows:

    • First, wipe and clean the coffee grinder.
    • Then attach the coffee shelter tightly.
    • Make sure your hands are dry.
    • After that, plug the coffee grinder steker to the electricity.
    • Pour the coffee beans in the coffee bean container of the coffee grinder.
    • Then press the button to start the engine.
    • Wait until the coffee beans are grinded well.
    • Then press the button again to turn off the engine.
    • Fill water in an electric kettle container.
    • Make sure the heating pot container is dry.
    • Make sure your hands are dry.
    • Then plug the heating steker to the electricity.
    • Place the heating pot container on the disc of the heater.
    • Then press the ON button on the tool.
    • Leave the water to boil (the indicator led will turn off automatically).
    • Meanwhile, wipe the coffee pot dry and clean.
    • Then, fold the coffee filter become a cone.
    • Place the coffee filter on the top of the coffee pot.
    • Make sure the filter is installed properly.
    • Then, gently pour the whole coffee powder on the filter.
    • When the water has boiled, pour hot water over the filter in a circular motion slowly and hit all parts of the coffee.
    • When finished, lift and remove the coffee filter.
    • Coffee is ready to be served.

Thus, the process of brewing coffee from coffee beans. This recipe has been tried by the owner of Folkwise Cafe who has several outlets around Indonesia and is often called as Mr. Andre Pujawaksono. He said that coffee served with this technique was able to provide an authentic flavor because coffee only brewed once. According to him, if the coffee brewed repeatedly, it could have eliminated the taste of the coffee itself.

Brewing Espresso from Coffee Beans

Pour the 250 grams coffee beans in the coffee bean container and grind it well. After that, fill the electric kettle with 500 ml of filtered water. Heat the water meanwhile, fold the coffee filter become a cone. Put it on the top of the coffee pot and pour the coffee powder on the filter. After the water boiled, pour the hot water in circular motion onto the coffee powder. Next, remove the coffee filter and serve the coffee.

English Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z

Indonesian Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z