Percakapan Singkat: Minta Naik Gaji
Setiap karyawan yang sudah bekerja dengan sungguh-sungguh di sebuah perusahaan baik pekerja baru maupun lama, pastinya mengharapkan kenaikan gaji.
Namun, minta kenaikan gaji kepada manajer bisa cukup menegangkan untuk dilakukan. Sehingga beberapa orang kadang harus menunggu selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk meminta kenaikan gaji yang pantas mereka terima.
Sebenarnya, tak ada salahnya meminta kenaikan gaji yang mencerminkan kerja keras yang Anda lakukan. Tetapi ada beberapa pendekatan yang lebih baik agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal daripada yang lain.
Meskipun manajer memiliki data tentang kinerja karyawan termasuk Anda. Tetap saja Anda perlu menjelaskan mengapa Anda layak mendapatkan kenaikan gaji. Supaya lebih jelas, simak ulasan berikut.
Contoh percakapan meminta kenaikan gaji
A: Hi, are you free for quick chat, sir? (Hai, apakah Anda tidak sibuk untuk mengobrol singkat, pak?)
B: Yes, sure. Come in, and sit down. What Can I do for you? (Ya, silahkan. Masuklah dan duduk. Apa yang bisa saya bantu buat kamu?)
A: Well, it’s a little bit difficult to say. But, I do really feel that it’s about time that I had a pay rise. (Memang agak sulit untuk mengatakannya. Tapi, saya benar-benar merasa sudah saatnya saya mendapat kenaikan gaji.)
B: Okay, but why do you feel like that? (Baiklah, tapi mengapa kamu merasa demikian?)
A: Well, I have been working here now for two years and I have made good progress in that time. I do really feel that I’ve grown in the job and taken on a lot more responsibility. I just think it’s the right time that my efforts were rewarded. (Ya, saya telah berada di sini sekarang selama dua tahun dan saya telah membuat kemajuan yang baik dalam waktu tersebut. Saya benar-benar merasa bahwa saya telah berkembang dalam pekerjaan dan mengambil lebih banyak tanggung jawab. Saya hanya berpikir ini lah waktu yang tepat untuk upaya saya mendapatkan hasil.)
B: Right. So you feel that you’re on a low salary for your current position and current responsibilities, do you? (Baiklah. Jadi, Anda merasa gaji Anda mendapatkan gaji yang rendah untuk posisi dan tanggung jawab Anda saat ini, benar demikian?
A: Yeah, I do believe that what I’ve contributed to the company over recent months means that I should be paid more. (Ya, saya sangat yakin bahwa apa yang telah saya kontribusikan ke perusahaan selama beberapa bulan terakhir menandakan saya seharusnya mendapatkan bayaran lebih.)
B: Okay, well, what kind of rise would you be looking for? (Baiklah, nah, kenaikan seperti apa yang Anda inginkan?)
A: Well, I think that 2% on top of the usual annual rise with inflation isn’t too much to ask. (Ya, saya pikir 2% di atas kenaikan tahunan secara umum dengan inflasi tidaklah terlalu banyak untuk diajukan.)
B: Two per cent….? Right, well, as you know, I can’t just give you a pay rise immediately, just like that. I’ll have to discuss it with the other managers here. (Dua persen..? Baiklah, tapi asal kamu tahu, saya tidak bisa langsung memberikan kamu kenaikan gaji, seperti itu. Saya harus mendiskusikan nya lebih dulu dengan manager yang lainnya.)
A: Okay, fine. Should I put this request in writing as well? So we all have a record of this discussion? (Baiklah. Haruskah saya menuliskan permohonan ini secara tertulis dengan baik. Sehingga kita semua memiliki rekaman diskusi ini.)
B: Yes, that’d be a good idea. Email me and also copy it to human resources. (Ya, itu bisa jadi ide yang bagus. Kirimkan email ke saya dan juga salinannya ke pihak HRD.)