Dongeng Bahasa Inggris: Hansel And Gretel

Hansel & Gretel Short Story
Once upon a time, there was a family that lived in a small house deep in the forest. The father was a woodcutter, who worked hard to provide for his wife and two children, Hansel and Gretel. Sadly, their mother had passed away when they were very young, and they were very sad without her.
One day, the woodcutter decided to remarry. However, his new wife was not kind to Hansel and Gretel. She was always mean to them and treated them poorly. The woodcutter, not knowing what else to do, took Hansel and Gretel deep into the forest and left them there, all alone.
Hansel, being a clever boy, had brought some breadcrumbs with him. He dropped them on the ground as they walked, so that they could find their way back home. But, unfortunately, the birds came and ate all the breadcrumbs, so Hansel and Gretel were lost in the forest. They were very hungry, tired, and scared.
As night fell, the forest became very dark. The stars and moon were hidden behind the clouds, and all they could hear was the hooting of an owl. Gretel became very frightened and started to cry. She wanted to go home.
Hansel hugged his sister and held her hand tightly. He said, “Don’t be afraid, my sister. Tomorrow we will find our way home. Our father will come and find us, and we will be able to go back to our house.”
They were so tired that they soon fell asleep, holding each other close. Even though they were lost and alone in the forest, they knew that they had each other and that they would find a way home.
===
The next morning, Hansel and Gretel woke up to find that it was very cold in the forest and they were very hungry. Hansel took his sister’s hand and they started looking for the way home again. They walked and walked, but they couldn’t find their way home.
Suddenly, they came across a strange house. It was made of gingerbread, candy, and chocolate! “Look, Hans! The house is made of chocolate bricks!” Gretel exclaimed happily, and they both ate eagerly.
While they were eating, an old woman opened the door. She had a very long, pointed nose and wore a pointed hat. She looked at the children and smiled. “You kids seem to be hungry. Come in, I’ll prepare a nice meal for you,” she said.
So, the kids went in, but they didn’t know that the woman was a witch. As soon as Hansel and Gretel entered the house, she locked the door behind them. Then she caught Hansel and locked him in a cage. Gretel started to cry again. The witch wanted to roast and eat Hansel!
====
But he realized that Hansel was not fat enough yet. So, she started cooking delicious food for Hansel every day so that he would get fat and she could eat him. Poor Gretel had to cook every day.
The witch had poor eyesight. Every evening, she went to Hansel’s stable, took Hansel’s hand, and touched his finger to see if it was thick enough to fry.
Smart Hansel thought of a plan. He gave her a stick to touch every day instead of his finger. So, the witch blamed herself for why Hansel wasn’t gaining weight and prepared a new meal every day.
But one day, Hansel couldn’t give her the stick, so the witch grabbed his finger. “Oh, now you’re fat. Today I can grill you and eat really good food,” she said.
She told Gretel to heat up the oven. She was going to roast and eat Hansel. But when the witch stooped to check the oven’s temperature, Gretel pushed her from behind and locked the oven door.
“You’re so smart, Gretel!” exclaimed Hansel with great joy. Gretel rescued Hansel and they filled their pockets with witch’s jewels.
Finally, they managed to find their way home. When they got home, their stepmother had died. Their father greeted his children happily. “Thanks, smart kids!” he said. The family was never poor or hungry again.
====
Hansel dan Gretel
Dahulu kala, ada sebuah keluarga yang tinggal di sebuah rumah kecil jauh di dalam hutan. Sang ayah adalah seorang penebang kayu. Ia bekerja keras untuk menafkahi istri dan kedua anaknya, Hansel dan Gretel. Sedihnya, ibu mereka telah meninggal dunia ketika mereka masih kecil. Mereka sangat sedih tanpa ibunya.
Suatu hari, sang ayah memutuskan untuk menikah lagi. Namun, istri barunya tidak ramah terhadap Hansel dan Gretel. Dia selalu jahat kepada mereka. Si ibut tiri memperlakukan mereka dengan buruk. Sang ayah tidak tahu harus berbuat apa lagi, kemudian membawa Hansel dan Gretel jauh ke dalam hutan dan meninggalkan mereka di sana sendirian.
Hansel, sebagai anak yang pintar, membawa beberapa remah roti bersamanya. Dia menjatuhkan mereka ke tanah saat mereka berjalan, sehingga mereka bisa menemukan jalan pulang. Namun sayangnya, burung datang dan memakan semua remah roti. Akibatnya Hansel dan Gretel tersesat di hutan. Mereka sangat lapar, lelah, dan ketakutan.
Saat malam tiba, hutan menjadi sangat gelap. Bintang dan bulan tersembunyi di balik awan. Yang bisa mereka dengar hanyalah suara burung hantu. Gretel menjadi sangat ketakutan dan mulai menangis. Dia ingin pulang.
Hansel memeluk adiknya dan menggenggam tangannya dengan erat. Dia berkata, “Jangan takut, saudariku. Besok kita akan menemukan jalan pulang. Ayah kita akan datang dan menemukan kita. Dan kita akan bisa kembali ke rumah kita.”
Mereka sangat lelah, kemudian mereka tertidur sambil berpelukan. Meskipun mereka tersesat sendirian di hutan, mereka tahu bahwa mereka memiliki satu sama lain dan akan menemukan jalan pulang.
====
Keesokan paginya, Hansel dan Gretel bangun. Mereka kedinginan, dan sangat lapar. Hansel menggandeng tangan kakaknya dan mereka mulai mencari jalan pulang lagi. Mereka berjalan dan berjalan, tetapi mereka tidak dapat menemukan jalan pulang.
Tiba-tiba, mereka menemukan sebuah rumah yang aneh. Rumah itu terbuat dari roti jahe, permen, dan coklat! “Lihat, Hans! Rumahnya terbuat dari coklat batangan!” seru Gretel gembira, dan mereka berdua makan dengan lahap.
Saat mereka sedang makan, seorang wanita tua membukakan pintu. Dia memiliki hidung yang sangat panjang dan runcing dan mengenakan sebuah topi hitam. Dia menatap anak-anak dan tersenyum. “Anak-anak, kalian sepertinya lapar. Masuklah, aku akan menyiapkan makanan enak untukmu,” katanya.
Kemudian, anak-anak itu masuk, tetapi mereka tidak tahu bahwa wanita itu adalah seorang penyihir. Begitu Hansel dan Gretel memasuki rumah, dia mengunci pintu di belakang mereka. Kemudian dia menangkap Hansel dan menguncinya di dalam kandang. Gretel mulai menangis. Penyihir itu ingin memanggang dan memakan Hansel.
====
Namun dia menyadari bahwa Hansel belum cukup gemuk. Jadi, dia mulai memasak makanan enak untuk Hansel setiap hari agar dia menjadi gemuk dan bisa memakannya. Gretel yang malang harus memasak setiap hari.
Penyihir itu memiliki penglihatan yang buruk. Setiap malam, dia pergi ke kandang Hansel, meraih tangan Hansel, dan menyentuh jarinya untuk melihat apakah cukup kenyal untuk digoreng.
Hansel yang pintar memikirkan sebuah rencana. Dia memberinya tongkat untuk disentuh setiap hari, bukan jarinya. Jadi, penyihir itu heran mengapa berat badan Hansel tidak bertambah. Terpaksa penyihir itu menyiapkan makanan lebih banyak setiap harinya.
Tetapi suatu hari, Hansel tidak bisa memberikan tongkatnya, jadi penyihir itu berhasil memegang jarinya. “Oh, sekarang kamu gemuk. Hari ini aku bisa memanggangmu. Tubuhmu rasanya sangat enak,” katanya.
Dia menyuruh Gretel untuk memanaskan oven. Dia akan memanggang dan memakan Hansel. Tapi ketika penyihir itu membungkuk untuk memeriksa suhu oven, Gretel mendorongnya dari belakang dan mengunci pintu oven.
“Kamu sangat pintar, Gretel!” seru Hansel dengan sangat gembira. Gretel menyelamatkan Hansel dan mereka mengisi saku mereka dengan beberapa perhiasan milik penyihir.
Akhirnya, mereka berhasil menemukan jalan pulang. Ketika mereka sampai di rumah, ibu tiri mereka telah meninggal. Ayah mereka menyambut anak-anaknya dengan gembira. “Terima kasih, anak-anak pintar!” dia berkata. Keluarga itu tidak pernah miskin atau kelaparan lagi.