sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Lebih Penting TOEFL atau IELTS?

TOEFL dan IELTS adalah tes untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris seseorang, yang terdiri dari kemampuan reading (membaca), listening (mendengarkan), speaking (berbicara), dan writing (menulis). Keduanya ditujukan untuk orang-orang yang berasal dari negara-negara bukan berbahasa Inggris yang ingin melanjutkan sekolah atau bekerja di luar negeri.

Lalu, manakah di antara keduanya yang lebih penting? Penjelasan di bawah ini akan memberi tahu kita.

Perbedaan Toefl dan IELTS

Untuk mengetahui mana yang lebih penting di antara TOEFL (Test of English as a Foreign Language) dan IELTS (International English Language Testing Service), kita harus mengetahui terlebih dahulu perbedaan di antara keduanya. Perbedaan tersebut di antaranya, yakni:

  • Negara
  • Tujuan
  • Jenis
  • Struktur dan format tes
  • Penilaian

Mari kita lihat pembahasan yang lebih detailnya berikut ini:

  • Negara

TOEFL dikelola oleh sebuah organisasi yang bernama ETS (Education Testing Service) yang terletak di Amerika Serikat sehingga TOEFL lebih diterima di institusi dan universitas yang ada di Amerika Utara (USA dan Kanada). Sebagian besar universitas di Asia juga menggunakan TOEFL sebagai persyaratannya. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan juga bagi kita untuk menggunakan hasil TOEFL kita untuk mendaftar ke sekolah atau tempat kerja di negara-negara lainnya seperti UK dan Australia. Faktanya, TOEFL digunakan oleh ribuan institusi di UK, USA, dan Australia. Bahkan 100 besar universitas di dunia juga menggunakan TOEFL sebagai syarat penerimaan mahasiswa asing.

Jika TOEFL hanya dikelola oleh satu organisasi saja, IELTS dikelola oleh British Council, University of Cambridge ESOL Examinations, dan IDP Education Australia. Oleh karena itu, IELTS dipercaya lebih diterima oleh UK dan Negara-Negara Persemakmuran (Commonwealth of Nations) seperti Australia dan Selandia Baru. Sebagian besar universitas dan institusi di Eropa juga menggunakan IELTS. Walaupun begitu, banyak juga universitas dan institusi di Amerika, Kanada, dan negara lainnya yang menerima IELTS sebagai bukti kemampuan Bahasa Inggris seseorang. Faktanya, ada ribuan institusi di dunia yang menggunakan IELTS.

  • Tujuan

IELTS bisa digunakan untuk tujuan akademis, kerjaan, atau imigrasi sedangkan TOEFL biasanya untuk tujuan akademis dan kerjaan. Memang TOEFL lebih diterima di Kanada. Akan tetapi, apabila kita ingin pindah ke Kanada secara permanen, kita harus menggunakan IELTS. Setiap negara memiliki kebijakannya masing-masing akan hal ini. Untuk itu, sebelum mengambil tes, kita harus benar-benar tahu tujuan kita dan negara yang akan kita tuju.

  • Jenis

TOEFL terdapat dua jenis, yaitu TOEFL IBT (Internet Based Test) dan PBT (Paper Based Test). TOEFL IBT dilakukan secara online dengan menggunakan bantuan komputer, sedangkan PBT menggunakan kertas. Dewasa ini, TOEFL PBT tidak berlaku lagi di lingkup internasional. Akan tetapi, masih bisa dipakai untuk sebagian besar instansi and institusi lokal di Indonesia.

Sama seperti TOEFL, IELTS juga terdapat dua jenis, yaitu IELTS untuk tujuan akademis (IELTS academic test) dan tujuan umum (IELTS general test). Oleh karena itu, kita harus hati-hati saat memilih jenis tes. Apabila tujuan kita adalah untuk pesyaratan masuk universitas, pilihlah tes IELTS akademis. Apabila untuk bekerja atau untuk kepentingan imigrasi, pilihlah tes IELTS umum.

  • Struktur dan format tes

Pada tes IELTS, kita hanya diberikan waktu sekitar 2 jam 40 menit untuk menjawab semua pertanyaan. Sementara pada tes TOEFL, tes berlangsung selama sekitar 4 jam. Soal pada tes TOEFL menggunakan Bahasa Inggris Amerika (American English), sedangkan tes IELTS menggunakan Bahasa Inggris British (British English). Namun, kita bisa menggunakan American English atau British English dalam kedua tesnya.

Pada tes TOEFL, hampir semua pertanyaannya berjenis pertanyaan pilihan ganda. Sedangkan pada tes IELTS, jenis pertanyaan yang diajukan bervariasi, di antaranya adalah pilihan ganda, melengkapi kalimat, true or false, menyocokan, dan sebagainya.

Karena sebagian besar pertanyaan pada TOEFL berjenis pilihan ganda, kita dituntut untuk berpikir secara analitik untuk mencari jawaban benar dari empat pilihan jawaban yang telah disediakan. Sementara jenis pertanyaan yang lebih bervariasi pada tes IELTS menuntut kita untuk menggunakan daya pemahaman dan daya ingat kita.

Baik TOEFL dan IELTS, keduanya memiliki empat seksi tes, yakni tes reading, listening, writing, dan spaeking. Meskipun demikian, keduanya memiliki struktur dan format tes yang berbeda. Berikut adalah perbedaan struktur dan format tes TOEFL dan IELTS:

    • Reading

Tes reading TOEFL dan IELTS cukup mirip. Keduanya sama-sama berdurasi 20 menit. Yang membedakannya adalah pada TOEFL, tes reading terdiri dari tiga sampai lima bagian. Jenis teks yang diberikan adalah teks akademis dengan jenis pertanyaan pilihan ganda. Pertanyaan-pertanyaan ini mengetes seberapa paham kita akan teksnya.

Tes reading IELTS hanya memiliki tiga bagian. Berbeda dengan tes reading TOEFL yang hanya menyajikan teks akademis saja, pada tes reading IELTS teks yang disediakan adalah teks akademis dan teks umum. Tidak hanya pertanyaan pilihan ganda saja, pertanyaan yang diberikan pada tes reading IELTS pun lebih bervariasi, seperti melengkapi kalimat, melengkapi kesimpulan teks, meyocokkan kata, true or false, dan sebagainya. Pertanyaan ini disusun untuk mengetes pemahaman kita terhadap teksnya berdasarkan pemilihan bahasa, ide, dan gaya teks tersebut.

    • Listening

Durasi tes listening TOEFL adalah 40-60 menit. Selama tes listening TOEFL, kita akan diperdengarkan audio yang berisi cuplikan-cuplikan percakapan atau penjelasan materi dari guru atau dosen. Sambil mendengarkan audio, kita harus mencatat hal-hal yang dikira penting. Perlu diingat bahwa kita tidak bisa membaca pertanyaan pada tes listening TOEFL IBT sebelum audio berhenti. Untuk itu, mencatat ketika mendengarkan sangat perlu dilakukan agar kita bisa melihat catatan kita untuk berjaga-jaga jikalau kita lupa isi audionya saat menjawab pertanyaan. Pertanyaan pada tes listening TOEFL adalah pilihan ganda.

Pada tes listening IELTS, kita juga akan diperdengarkan audio. Hanya saja, kita bisa membaca sekaligus menjawab pertanyaan ketika audio berkumandang sehingga mencatat isi audio tidak diharuskan. Jenis pertanyaan tes listening IELTS tidak hanya pilihan ganda saja, melainkan juga pertanyaan jenis lain, seperti melengkapi kalimat, melengkapi tabel, menulis jawaban singkat, menyocokkan, dan sebagainya. Rekaman pada audio tes listening IELTS juga menggunakan aksen yang bervariasi dibandingkan dengan rekaman pada tes listening TOEFL yang hanya beraksen Amerika saja.

  • Writing

Tes writing TOEFL dan IELTS sama-sama memiliki dua seksi. Bedanya pada TOEFL, seksi pertama adalah berupa menulis esai lima paragraf dengan jumlah kata 300-350 kata. Sedangkan seksi kedua adalah membuat respon sebanyak 150-225 kata terhadap suatu teks. Tes writing TOEFL menggunakan komputer. Dengan kata lain, kemampuan mengetik cepat juga dibutuhkan dalam jenis tes ini.

Untuk tes writing IELTS, seksi pertamanya adalah menulis surat untuk IELTS umum dan menjabarkan grafik untuk IELTS akademis sebanyak minimal 150 kata. Sementara seksi keduanya, baik itu IELTS umum atau IELTS akademis, kita harus membuat esai 4-5 paragraf berjumlah minimal 250 kata tentang topik yang disediakan. Jenis paragraf bisa berupa argumen, opini, perbandingan, sebab akibat, dsb tergantung dari topik yang diberikan.

Kita bisa menggunakan American English atau British English pada kedua tes ini. Hanya saja kita harus konsisten untuk menggunakan satu Bahasa Inggris saja. Misal, kita memilih British English, maka gunakanlah British English pada semua tulisan kita, tidak boleh ada campuran American English.

  • Speaking

Tes speaking IELTS akan menemukan langsung peserta tes dengan satu orang penguji. Dengan kata lain, kita akan melakukan tes speaking IELTS di depan penguji secara langsung. Tes speaking IELTSĀ  terdiri dari tiga bagian dengan jumlah durasi sekitar 11-14 menit. Tes speaking ini bisa dilakukan di hari yang berbeda dengan ketiga tes lainnya.

Tes speaking TOEFL sangat berbeda dengan tes speaking IELTS. Karena dilakukan secara online, tes speaking TOEFL dilakukan di depan komputer. Mekanismenya adalah kita akan diberi enam pertanyaan dan harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan microphone. Kemudian jawaban kita akan direkam dan dikirimkan kepada sekelompok penguji yang terdiri dari enam orang. Oleh karena itu, penguji tidak bisa melihat ekspresi kita saat berbicara, yang mungkin saja menjadi masalah bagi beberapa dari kita.Tes speaking TOEFL akan menghabiskan waktu sekitar 20 menit dan selalu dilakukan di hari yang sama dengan ketiga tes lainnya.

  • Penilaian

Perbedaan TOEFL dan ILETS selanjutnya adalah terletak dari penilaian. TOEFL IBT memiliki rentang skor 80 – 120, dan TOEFL PBT rentang skornya adalah 310 sampai 677. Skor akhir TOEFL adalah skor dari keseluruhan keempat tesnya.

Skor IELTS rentang nilainya adalah 1 sampai 9. Skor akhir IELTS adalah skor rata-rata tiap tes. Contoh: reading skor 5, speaking skor 6.5, listening skor 6.5, reading skor 7. Jumlah semua skor adalah 25 yang kemudian dibagi 4 untuk mendapat nilai rata-ratanya. Skor akhirnya menjadi 6.25 yang dibulatkan menjadi 6.5.

Bagian writing dan speaking pada tes TOEFL dinilai berdasarkan keseluruhan hasil ucapan atau tulisannya, termasuk kosakata, gaya, dan grammar. Sedangkan pada IELTS, writing dan speaking tes dinilai berdasarkan per kriteria. Kriteria tersebut di antaranya adalah logika, kohesi, grammar, dan kelancaran. Oleh karena itu, esai dengan kosakata dan grammar yang bagus tetapi idenya biasa saja akan mendapatkan nilai yang lebih besar pada tes IELTS dibanding pada tes TOEFL.

TOEFL atau IELTS?

Jadi, tes mana yang lebih penting? TOEFL atau IELTS? Jawabannya adalah tergantung dari tujuan kita. Misalnya saja, jika tujuan kita adalah untuk melanjutkan kuliah di Harvard, TOEFL lebih penting dari IELTS. Apabila tujuan kita adalah untuk bekerja atau tinggal di Selandia Baru, sebaiknya kita mengambil tes IELTS alih-alih tes TOEFL.

Kita juga bisa mengacu pada persyaratan dari universitas atau institusi tujuan kita. Apabila persyaratannya meminta TOEFL, kita harus memberikan mereka hasil tes TOEFL kita. Hal sama juga berlaku jika persyaratannya adalah IELTS.

Bagaimana jika universitas atau institusi tujuan kita mengizinkan TOEFL dan IELTS? Kita bisa mengambil kedua tesnya, kemudian pilihlah tes dengan hasil skor yang lebih besar. Namun, apabila tidak memungkinkan untuk mengambil kedua tes, kita bisa memilih untuk mengambil salah satunya saja.

Pilihlah TOEFL jika kita:

  • Lebih nyaman menggunakan American English
  • Lebih suka dengan soal berjenis pilihan ganda
  • Tidak asing dengan Bahasa Inggris untuk akademis (Academic English)
  • Terbiasa menggunakan komputer.
  • Nyaman bericara dengan komputer menggunakan microphone
  • Mempunyai kemampuan mengetik yang baik

Pilihlah IELTS jika kita:

  • Mengerti Bahasa Inggris berbagai aksen
  • Pandai dalam menjawab berbagai jenis soal
  • Terbiasa dengan Bahasa Inggris untuk akademis (Academic English) dan Bahasa Inggris umum (general English)
  • Nyaman untuk berbicara langsung dengan penguji pada tes speaking
  • Memiliki tulisan tangan yang bisa terbaca

Pada intinya, kembali kepada pilihan dan pendapat kita sendirilah untuk menentukan tes kemampuan Bahasa Inggris mana yang paling penting. Semoga setelah membaca artikel ini, kita semua bisa menentukan tes mana yang harus kita pilih.