How to Nicely Say Thanks But No Thanks
Mengucapkan penolakan memang tak selamanya mudah dilakukan, namun hal tersebut tetap perlu dilakukan. Karena mungkin mengucapkan hal tersebut bisa cukup sulit dilakukan, tak sedikit orang yang kemudian berakhir dengan mengatakan Yes (iya). Padahal ia tidak mau atau tak ingin melakukan sesuatu hal tersebut.
Ini memang sifat dasar manusia yang ingin selalu bersikap ramah, disukai dan terlihat baik hati. Terkadang sikap ini justru menjadi sebuah bumerang karena mungkin sebetulnya Anda sendiri ingin menolak tetapi merasa tak enak atau bersalah jika menolak sesuatu tersebut. Sebetulnya, penolakan bukan masalah yang besar.
Hanya saja Anda harus tahu penempatan kalimat dan intonasi nada bicara saat mengucapkan kalimat tersebut, agar lawan bicara tidak merasa tersinggung dan Anda pun tidak merasa bersalah ketika mengucapkannya.
Nah, berikut beberapa frasa yang bisa Anda gunakan untuk mengucapkan “Thanks but no thanks” (Terima kasih tapi tidak) dengan lebih nicely.
1. Gunakan Kalimat yang Membesarkan Hati
Kalimat ini memang sedikit klasik, dan pastiya sering Anda dengar dari orang tua ketika mengucapkan sebuah penolakan, seperti “I love you, but no” (Saya menyayangi kamu tapi tidak). Jadi kalimat tersebut memberikan sedikit ungkapan terima kasih sebelum mengungkapkan penolakan.
Hal ini akan membuat lawan bicara sebuah kalimat yang lebih nyaman untuk didengar meskipun mengalami penolakan. Sehingga mereka pun tidak merasa tersinggung atas keputusan yang Anda buat. Misalnya saja.
- “Thank you for thinking of me, but unfortunately I will have to pass.” (Terima kasih sudah memikirkan tentang saya, tetapi sayangnya saya harus melewatkannya)
- “This sounds like a great opportunity, thank you for considering me. But I have to pass it away.” (Kedengarannya seperti kesempatan yang cukup luar biasa, terima kasih sudah mempertimbangkan saya. Akan tetapi saya harus melewatkannya)
- “Thanks for Your proposal, that’s very intriguing and I’m glad you brought it up. But I have to say sorry it’s not a good fit for us. (Terima kasih atas lamaran yang Anda ajukan, isinya cukup menarik dan saya senang Anda mengajukannya. Namun, saya harus memohon maaf karena kurang sesuai untuk kami)
- “Thank you, but I am not the right person to be asking. Let me make some suggestions.” (Terima kasih, tetapi sayangnya saya bukan orang yang tepat untuk bertanya. Namun tolong ijinkan saya untuk memberikan beberapa saran).
- “Let me check a few things first, but it would be best to plan on working without me.”(Ijinkan saya untuk memeriksa beberapa hal terlebih dahulu, tetapi sepertinya akan lebih baik jika merencanakan pekerjaan tanpa saya).
2. Utarakan Alasan Anda dengan Tepat
Selain kalimat yang berisi ungkapan yang membesarkan hati, namun terkadang mereka ingin tahu juga apa sebetulnya alasan Anda menolak permintaan mereka. Satu hal yang terbaik ialah dengan mengungkapkan alasan sejujurnya dibalik penolakan yang Anda berikan. Caranya? Simak beberapa contoh berikut ini.
- This is such a sweet pitch, but our company doesn’t have a budget for this kind of project right now. (Promosi ini cukup bagus sekali, tapi sayangnya saat ini perusahaan kamu tidak memiliki budget yang cukup untuk menjalankan project seperti ini).
- “Sorry, not now, but maybe next time. Cause, I have a lot of project to finish right now” (Mohon maaf, tapi tidak sekarang mungkin di lain waktu. Karena saat ini saya punya banyak project yang harus segera diselesaikan).
- “A trip to Portland sounds very fun! I have to say thanks, but unfortunately, I won’t have the time to swing it this summer.” (Jalan-jalan ke Portland kedengarannya sangat menyenangkan, Saya pun harus mengucapkan terima kasih, tapi sayangnya saya bakal gak punya waktu untuk mengunjunginya di musim panas kali ini).
- “Before I can say yes, I would have to be very clear about what is expected.” (Sebelum saya bisa mengatakan iya, Saya ingin semuanya jelas terutama tentang ekspektasi yang diinginkan).
- “Let me check a few things first, maybe it would be best to plan on working without me.” (Ijinkan saya memeriksa beberapa hal terlebih dahulu, mungkin ini akan jadi rencana kerja terbaik tanpa saya di dalamnya).
- “Thanks for your time. I really appreciate you reaching out to us, but sorry we aren’t interested with your offer.” (Terima kasih atas waktu yang Anda berikan. Saya sungguh mengapresiasi usaha Anda untuk menghubungi kami, tapi maaf kami tidak begitu tertarik dengan penawaran yang Anda berikan).
3. Jelaskan dengan Singkat Tapi Tetap Nice
Terkadang Anda pun tak perlu menjelaskan alasan detail mengapa Anda menolak sesuatu hal atau permintaan seseorang. Namun, alangkah lebih baik lagi jika Anda mengucapkan sesuatu dibanding tidak memberi respon apapun alias diam seribu bahasa. Karena hal ini bisa menimbulkan salah persepsi dari orang lain yang mengajak Anda berbicara. Bisa jadi mereka tersinggung karena sikap Anda.
Sementara itu, memberikan tanggapan singkat kadang juga bisa menimbulkan kesalah pahaman. Karena itu, meskipun kalimatnya singkat tapi usahakan untuk tidak mengucapkannya secara kasar. Contoh kalimat singkat yang buruk dan sebaiknya dihindari, “I can’t help you” (Saya tak bisa membantu kamu).
Dari pada mengucapkan kalimat seperti diatas, alangkah lebih baik Anda mengucapkan kalimat seperti,
- “No, but thanks for asking me”. (Tidak, tapi terima kasih sudah bertanya ke saya)
- “Thanks, but let me get back to you.” (Terima kasih, tapi ijinkan saya kembalikan lagi ke kamu).
- “Thank you for thinking of me, but I can’t.” (terima kasih sudah memikirkan saya, tapi saya tak bisa)
- “I really appreciate about the invitation, and thanks for it. But sorry I can’t, because I am completely booked.” (Saya sangat menghargai undangan yang diberikan, dan sangat berterima kasih soal itu. Tetapi maaf saya tak bisa, karena sudah ada janji).
- “It sounds lovely, but sorry I have to say no. Thanks for asking me.” (Kkedengaranya sangat menyenangkan, tetapi saya menyesal harus mengatakan tidak. Terima kasih sudah menawari saya)
- “Thanks a lot, but Maybe another time.” (Terima kasih banyak, tapi mungkin lain waktu)
- “Sounds great, but I can’t commit with that.” (Kedengarannya luar biasa, tai saya tak bisa janji)
- “Thanks for asking, but I’m not sure I’m the best for it.” (Terima kasih sudah bertanya, tapi saya tidak yakin saya yang terbaik untuk itu)
- “It sound really great, but I believe I wouldn’t fit the job, sorry.” (Kedengarannya menarik sekali, tapi saya yakin saya kurang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Maaf)
- “I really appreciate that, but it’s not a good idea for me.” (Saya sangat menghargainya, tapi sepertinya bukan ide yang bagus untuk saya)
- “I simply just cannot say yes.” (Singkatnya saya tidak bisa mengatakan iya).
- “Thanks for thinking of me, but I have too much on my plate right now” (Terima kasih sudah memikirkan tentang saya, tetapi saat ini piring saya sudah berisi banyak sekali).
- “I appreciate your time, but no thank you”. (Saya sangat menghargai waktu Anda, tapi tidak terima kasih).
- “No, I think, I’ll pass, thanks”, (Tidak, Saya rasa, saya akan lewat, terima kasih)
- “Thank you so much for offering me, I’m really sorry but there is already too much on my plate.” (Terima kasih banyak sudah menawari saya, tapi maaf piring saya sudah sangat penuh isinya).
- “Thanks for considering me, but I am not taking on any new commitments right now.” (Terima kasih sudah memikirkan tentang Saya, tetapi Saya tidak mengambil komitmen baru untuk saat ini).
- “Thanks for asking me, but I’m afraid that I won’t have time to contribute to the bake sale this year.” (Terima kasih sudah meminta saya, namun saya khawatir jika saya tak punya waktu luang untuk berkontribusi di acara Bake Sale tahun ini).
Selain kalimat tersebut ada beberapa contoh kalimat lainnya, seperti “Sadly, I’m really affraid that I can’t help with your problems” (Sayangnya, saya sangat khawatir tidak bisa membantu mengatasi masalah yang Anda hadapi).
Perhatikan penggunaan kata sadly di kalimat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Anda menyadari jika jawaban yang Anda berikan tidak akan membuat lawan bicara senang, dan Anda pun sebetulnya tidak nyaman untuk mengatakannya secara langsung. Tetapi apa boleh buat, Anda harus tetap mengatakannya.
Contoh yang lainnya misalnya, “Thank you for thinking of me for this assignment. But, I can’t take more work on right now, I hope we could keep in touch” (terima kasih sudah memikirkan soal saya untuk tugas ini. Tetapi, Saya tidak bisa mengerjakan lebih banyak pekerjaan lagi sekarang, Saya berharap tolong tetap jaga komunikasi).
Kata “right now” dalam contoh kalimat tersebut seolah memberikan tanda bahwa Anda mungkin terbuka untuk tugas yang lain di kemudian hari. Mengatakan penolakan dengan sopan membantu menjaga pilihan Anda tetap terbuka untuk sementara waktu dan lawan bicara Anda pun bisa menghargai Anda.
Contoh satu lagi misalnya, “Thank you for offering me a rainbow cake that looks so delicious, but I can’t take more food right now”. (terima kasih sudah menawari saya kue rainbow yang kelihatannya enak sekali. Tetapi saat ini saya tak sanggup makan lagi).
4. Tawarkan Solusi
Terkadang Anda pun tak ingin mengucapkan kata No seperti halnya kata Not now (jangan sekarang) karena dianggap agak sedikit kurang tepat. Namun bagaimana pun juga, Anda tetap harus mengatakannya. Nah, Anda bisa menggunakan beberapa contoh kalimat yang menawarkan solusi.
- “Thank you for entrusting this job to me, but I’m affraid I won’t be able to do that. Please let me help you find the best one.” (Terima kasih sudah mempercayakan pekerjaan ini pada saya, tapi saya khawatir tidak bisa mengerjakannya. Namun, ijinkan saya menemukan orang lain yang lebih baik).
- “Thank you so much for considering me, I’m affraid that I won’t be able to do that work. But let me help you find someone who can.” (Saya sungguh berterimakasih sudah mempertimbangkan saya, tapi saya khawatir tidak bisa mengerjakan pekerjaan tersebut. Namun, ijinkan saya mencarikan seseorang yang lebih mampu mengerjakannya).
Demikian tadi beberapa contoh kalimat yang bisa digunakan untuk mengucapkan Thanks but no thanks dengan lebih polite atau nice. Dengan mengucapkan kalimat penolakan dengan lebih nice, Anda akan membuat orang lain merasa lebih dihargai meskipun mengalami penolakan. Lagipula kalimat yang berisi penolakan tidak melulu harus diucapkan dengan nada kalimat yang rude atau kasar. Apa lagi jika dalam lingkungan profesional yang harus benar-benar dijaga nada bicara dan kata-kata yang ingin diucapkan. Karena sekali lagi, kata-kata yang keluar dari mulut kita mencerminkan kepribadian kita. Jadi perhatikan betul kalimat yang Anda ucapkan.