![]() |
Perbedaan Gender dalam Bahasa Inggris

Bahasa Indonesia termasuk salah satu bahasa yang sederhana, salah satu sebabnya karena tidak menerapkan peraturan gender – feminin dan maskulin – atas benda atau kata pengganti (pronoun). Orang ketiga akan selalu disebut “dia” atau “ia” tidak perduli laki-laki atau perempuan. Sementara, dalam bahasa lain, peraturan gender berlaku untuk pronoun (kata pengganti) bahkan objek.
Gender dalam Pronoun (kata pengganti) Bahasa Inggris
Ada cukup banyak kata pengganti dalam bahasa Inggris. Peraturan gender diterapkan disini, sehingga kita perlu memperhatikan apa atau siapa yang “digantikan” oleh pronoun tersebut. Berikut istilah grammar dan contohnya:
1. Personal pronouns; kata pengganti untuk orang atau benda, biasanya digunakan untuk menghindari pengulangan kata. Yang termasuk dalam pronoun ini adalah I, you, he, she, it, we, dan they (saya, kamu, ia (laki-laki), ia (perempuan), kami, dan mereka).
Personal pronouns untuk orang pertama, kedua, dan jamak (I, you, we, they) tidak memperhatikan perbedaan gender, jadi laki-laki dan perempuan akan tetap sama kata penggantinya.
Gender pada personal pronouns hanya berlaku untuk orang ketiga tunggal (he, she). Contohnya:
- Jane is very good at knitting. She, sometimes, sells the sweaters she made. (Jane sangat pandai merajut. Dia, kadang-kadang, menjual sweater yang dibuatnya.)
- John has just graduated last month. He will move out of town to work soon. (John baru saja lulus bulan lalu. Dia akan segera pindah ke luar kota untuk bekerja.)
Jane dan John adalah orang ketiga tunggal, dengan gender yang berbeda. Seperti yang ditunjukkan oleh contoh diatas, personal pronoun untuk Jane adalah “she”, sementara John menggunakan “he”.
2. Possessive pronouns; kata pengganti untuk noun (kata benda) dalam suatu kalimat dan menunjukkan kepemilikan. Yang termasuk dalam pronoun ini adalah mine, yours, his, hers, her, ours, dan theirs (millikku, milikmu, miliknya (laki-laki), miliknya (perempuan), milik kami, dan milik mereka).
Sama seperti personal pronouns, pada possessive pronouns pun hanya kepemilikian orang ketiga tunggal yang memperhatikan perbedaan gender (hers, her, his). Contohnya:
- Is that Jane’s book? Yes it is hers. (Apakah itu buku milik Jane? Iya, itu bukunya.)
- Jane looks so sad, she lost her book. (Jane kelihatan sedih, dia kehilangan bukunya.)
- Have you seen John’s comb? I think the one on the table is his. (Kamu lihat sisir milik John? Sepertinya yang di meja itu miliknya.)
- John always carries a comb everywhere. That’s why his hair always looks neat. (John selalu membawa sisir kemana-mana. Itu sebabnya rambutnya selalu kelihatan rapi.)
Dari contoh diatas bisa dilihat bahwa possessive pronouns untuk orang ketiga tunggal dengan gender perempuan akan berubah bila bendanya disebutkan; her book – ‘s’ dihilangkan dan diganti kata benda. Sementara untuk orang ketiga tunggal laki-laki selalu sama baik kata bendanya disebutkan ataupun tidak.
3. Reflexive pronouns; digunakan ketika sesuatu atau seseorang melakukan sesuatu pada dirinya sendiri. Yang termasuk dalam pronouns ini adalah myself, yourself, herself, himself, itself, ourselves, yourselves, dan themselves (diriku sendiri, dirimu sendiri, dirinya sendiri (perempuan), dirinya sendiri (laki-laki), dirinya sendiri (benda), diri kami sendiri, kalian sendiri dan diri mereka sendiri.)
Kembali lagi, peraturan gender hanya berlaku untuk orang ketiga tunggal pada pronoun ini (herself, himself). Contohnya:
- Jane pinches herself. (Jane mencubit dirinya sendiri.)
- John sometimes talks to himself. (John kadang-kadang bicara pada dirinya sendiri.)
Kesalahan umum yang biasa terjadi adalah menggunakan kata pengganti orang ketiga tunggal dalam bentuk jamak; The boys drive himselves to the train station. (Para anak laki-laki itu membawa diri mereka sendiri ke stasiun kereta.) Ketika orang ketiga sudah berbentuk jamak, baik itu laki-laki atau perempuan, pronoun-nya akan tetap menjadi themselves.
4. Intensive pronouns; menggantikan kata benda atau orang untuk menekankan perannya dalam suatu kalimat. Sama seperti pada reflexive pronouns, yang termasuk dalam pronoun ini adalah: myself, yourself, herself, himself, itself, ourselves, yourselves, dan themselves (diriku sendiri, dirimu sendiri, dirinya sendiri (perempuan), dirinya sendiri (laki-laki), dirinya sendiri (benda), diri kami sendiri, kalian sendiri dan diri mereka sendiri.)
Peraturan gender juga hanya berlaku untuk orang ketiga tunggal, contohnya:
- Jane will clean the house herself. (Jane akan membersihkan rumahnya sendiri.)
- John himself doesn’t know what is going on. (John sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi.)
- The Queen herself will cut the ribbon at the ceremony. (Sang Ratu sendiri yang akan menggunting pita saat upacara nanti.)
Bisa dilihat apa perbedaan antara reflexive dan intensive pronouns lewat contoh-contoh diatas, bukan? Secara sederhana bisa dikatakan bahwa pada reflexive pronouns, verb atau kata kerja harus selalu mendahului pronoun, sementara pada intensive susunan verb-pronoun atau kata kerja-kata pengganti ini tidak pernah terjadi.
Kesimpulan
Secara umum, dalam bahasa Inggris, perbedaan gender seringnya berlaku untuk pronoun. Orang ketiga tunggal laki-laki disebut “he”, sementara perempuan disebut “she”. Dalam possessive pronouns atau kata pengganti kepemilikan, benda milik orang ketiga tunggal laki-laki disebut “his”, sementara milik orang ketiga tunggal perempuan disebut “hers” (tanpa kata benda) atau “her” (bila diikuti kata benda).
Dengan banyak membaca, mendengar, dan berlatih menulis kalimat-kalimat dalam bahasa Inggris, perbedaan gender ini tidak akan lagi membingungkan.