Perbedaan “Even, Even Though, Even If, Even When, Even So”

Dalam bahasa Inggris, selalu ada kata yang serupa satu dengan yang lain namun memiliki makna yang berbeda. Penggunaannya pun bisa juga berbeda tergantung pada konteks yang digunakan. Tentu saja, hal ini sangatlah penting untuk diketahui terutama bagi kamu yang akan terjun ke lingkungan dengan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi utama.
Dalam artikel kali ini, akan ada lima kata yang kita bedah, yaitu:
- Even
- Even though
- Even if
- Even when
- Even so
Penggunaan dalam Kalimat
Pertama, kita akan melihat definisi dari kata “even”. Pada dasarnya, ini adalah kata yang digunakan untuk menekankan situasi yang berbeda dari ekspektasi sebelumnya. Ingat, ada kata penekanan di sini. Kata-kata ini sangat umum digunakan dan sering sekali terdengar dalam percakapan sehari-hari.
Contohnya, ketika seseorang mendapat hadiah miliaran rupiah dan orang berekspektasi bahwa dia akan liburan keliling dunia. Namun nyatanya, yang dilakukan adalah hal yang berbeda.
Contoh penggunaannya dalam kalimat adalah sebagai berikut:
- Even Superman wouldn’t be able to defeat himm.(Bahkan Superman sekalipun tak mungkin mengalahkannya)
- No one thought Tom’s joke was funny, not even (Tidak ada yang merasa lelucon Tom cukup lucu, bahkan Kathy sekalipun)
- I really want to eat a burger, I could even go right now. (Aku sangat ingin makan burger, aku bahkan bisa pergi saat ini juga)
- Sure, the Rockies are huge, but the Himalaya are even (Tentu saja, Rockies sangat besar, namun Himalaya jauh lebih besar lagi)
- Even Ally can sing that tune, she’s never had a singing lesson in her life. (Meskipun Ally bisa menyanyikan nada itu, dia tidak pernah mengikuti les menyanyi sekalipun seumur hidupnya)
Penggunaan kata “even” dalam contoh kalimat di atas menunjukkan penekanan atau emphasize terhadap situasi yang tengah terjadi. Dari kalimat pertama, kita bisa menyimpulkan bahwa Kathy memiliki sifat yang mudah tertawa, namun tidak tertawa terhadap lelucon Tom. Ada makna implisit yang tertera.
Kalimat kedua, Superman yang kuat sekalipun tidak akan bisa mengalahkan orang itu karena sangat kuat. Penggunaan kata “even” di bagian awal kalimat menegaskan hal ini.
Hal yang sama juga berlaku pada kalimat ketiga, tentang orang yang ingin makan burger dan bahkan rela berangkat saat ini juga karena begitu menginginkan burger.
Kalimat keempat membandingkan Rockies di Kanada dan Himalaya sama-sama besar, namun menggunakan kalimat “even” di kalimat kedua bahwa Himalaya jauh lebih besar, tidak seperti yang dibayangkan.
Berikut contoh lainnya dalam kalimat:
- Even though I was late, my boss wasn’t angry. (Meskipun saya datang terlambat, bos saya tidak marah)
- Even though the interview went bad, Jack got the job. (Meski wawancaranya berlangsung buruk, Jack mendapatkan pekerjaan itu)
Kalimat ini menunjukkan bahwa ada kondisi kontras antara apa yang dikira akan terjadi dan yang sebenarnya terjadi. Artinya, ada rasa terkejut ketika bos justru tidak marah. Jika tidak menggunakan kata “even”, maka yang tersirat hanya hal biasa saja.
Ada perbedaan utama dari hasil akhir yang diperkirakan dengan apa yang benar-benar terjadi. Artinya, ada a definite outcome yang tidak disangka.
Contoh lainnya:
- Even if I win the lottery, I won’t have enough money to buy a house. (Walaupun saya memenangkan lotre itu sekalipun, uangnya tidak akan cukup untuk membeli sebuah rumah)
- Even if I had to work longer hours, I would still love my job. (Meskipun saya harus bekerja lembur, saya akan tetap cinta pekerjaan ini)
Dalam contoh berikutnya, kalimat yang digunakan adalah “even if” yang berarti pengandaian yang – lagi-lagi – ada penekanan di dalamnya. Kalimat ini digunakan ketika hal yang disebutkan tidak benar-benar terjadi. Ada possible outcome yang terjadi dalam situasi ini.
Berbeda dengan “even though” yang menceritakan tentang sebuah kejadian secara nyata, “even if” digunakan untuk membicarakan hal yang belum tentu terjadi atau pengandaian. Artinya, “if” bermakna hipotesis atau bisa terjadi dan bisa juga tidak.
Kita simak contoh berikutnya:
- Even when he presented the evidence, no one believed him. (Meskipun dia sudah menyuguhkan buktinya, tidak ada yang mempercayainya)
- Even when I talk slowly, she doesn’t understand. (Meskipun saya berbicara perlahan, dia tidak kunjung mengerti)
Contoh ini menggunakan kata “even when” dalam kalimat, yang menunjukkan bahwa ada hal realistis yang diucapkan. Merujuk pada contoh kalimat di atas, pria yang disebutkan sebagai subjek telah menunjukkan buktinya. Kemudian, diikuti dengan perkataan yang semakin menekankan bahwa hal ini berlawanan dengan ekspektasi.
Penggunaan kata “when” menunjukkan bahwa hal ini terjadi saat itu juga, atau kejadian yang benar-benar bergulir. Bisa juga disimpulkan bahwa kalimat ini digunakan untuk mengacu pada hal yang jarang terjadi atau occasionally.
Kita lanjut ke contoh berikutnya:
- She is loud and unfriendly. Even so, I like her. (Dia sangat berisik dan tidak ramah. Namun, aku menyukainya)
- I work long hours, but even so, I love my job. (Meskipun saya harus lembur, saya suka pekerjaan ini)
Dalam kalimat di atas, kata “even so” menunjukkan sebuah kondisi yang kontras atau berbalikan dengan fakta yang dipaparkan sebelumnya. “Even so” dalam kalimat di atas juga bisa diartikan seperti “however”. Artinya, ada sebuah unexpected result yang menunjukkan sebuah hal yang mengejutkan tidak sesuai prediksi.
Selain “however”, kalimat di atas juga bisa menggunakan kata “but”. Intinya sama yaitu menunjukkan ada hal yang bertentangan. Meskipun subjek yang dibicarakan dalam kalimat di atas adalah sosok yang tidak ramah, namun yang mengejutkan, orang tersebut masih menyukainya.
Berbeda dengan contoh-contoh lainnya yang bisa ditempatkan di bagian awal kalimat, “even so” biasanya digunakan di tengah kalimat. Fungsinya, adalah untuk menunjukkan determinasi.
Setelah menyimak beberapa perbedaan definisi, penggunaan dalam kalimat, serta contohnya, sekarang kamu bisa tahu kapan dan bagaimana menggunakan kata-kata di atas. Semoga artikel ini bermanfaat ya!