Perbedaan Maybe, Perhaps, Possibly, dan Probably
Maybe, perhaps, possibly, dan probably merupakan adverbs, adverbia, atau kata keterangan.
Sebagaimana yang telah kita ketahui, adverbia berfungsi untuk menerangkan kata kerja, kata sifat, maupun kata keterangan lainnya. Keempat kata bercetak tebal di atas merupakan beberapa contoh dari adverbia yang kerap digunakan dalam kalimat berbahasa Inggris.
Meski sepintas keempatnya memiliki arti yang sama dan sepertinya dapat digunakan secara bergantian, ternyata tidak demikian. Berikut akan kami coba jelaskan makna dari keempat kata tersebut secara satu per satu, lengkap dengan contoh kalimatnya.
Maybe
MAYBE digunakan saat seseorang tidak yakin mengenai pernyataan yang ia katakan. Pernyataan yang menggunakan kata maybe biasanya merupakan perkiraan, tebakan, atau keyakinan pribadi yang kuat.
Maybe kerap digunakan dalam konteks kasual, seperti saat sedang berbincang dengan teman, sehingga kita mungkin jarang menemukan kata ini dalam penulisan yang formal.
Contoh:
- You were right, maybe I should take a break and not rushed into things.
- I never see her in our office parties and she rarely socializes with another employee. Maybe she’s a hermit.
Lepas dari penjelasan di atas, maybe juga digunakan untuk mengekspresikan sesuatu terhadap seseorang. Misalnya, mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, bersimpati, bercanda, sarkastik, memberi sugesti, dan lain-lain. Dalam konteks ini, penggunaan kata maybe dapat membuat pernyataan terdengar lebih tulus.
Contoh:
- Don’t give up just yet, maybe we can try some other options.
- There are maybe some other solutions to this problem.
Perhaps
PERHAPS juga digunakan saat seseorang ingin menyatakan suatu ketidakpastian. Namun, berbeda dari maybe, kata ini berfungsi untuk menonjolkan dorongan, candaan, sugesti, sarkasme, permintaan, dll—fungsi ini tidak ada hubungannya bahwa pernyataan yang diajukan akan lebih mungkin terjadi. Hal tersebut membuat perhaps terasa lebih formal dan lebih kerap ditemukan dalam bentuk tulisan ketimbang maybe.
Contoh:
- It’s too bad you couldn’t come last night. Perhaps, we can make another arrangement?
- Do you perhaps forgetting something? Because memories can be deceitful.
Possibly
POSSIBLY menunjukkan pernyataan yang belum tentu atau tidak pasti, tetapi secara teori mungkin terjadi bila mempertimbangkan kondisi yang ada. Pernyataan yang menggunakan kata possibly biasanya akan terasa lebih “tidak mungkin” terjadi karena ada banyak faktor eksternal yang mempengaruhi hal tersebut, sehingga terkesan sebatas hipotesis saja.
Pernyataan dengan kata ini tidak berhubungan dengan hal-hal yang personal, tetapi lebih mengarah pada benda, hal, deskripsi akan situasi tertentu, dan semacamnya.
Contoh:
- The whole plan is possibly ruined after that careless timing.
- That is possibly the worst mistake I have ever made in my entire life.
Namun, possibly juga dapat memberi nuansa berlebihan atau dapat membuat suatu pernyataan bernada empati bila diucapkan seperti, “I can’t/I couldn’t possibly…”
Contoh:
- I can’t possibly find a better person to do this job than you.
- Oh, I’m so full, I can’t possibly eat another bite.
Probably
PROBABLY merupakan salah satu adverbia yang menunjukkan ketidakyakinan seseorang terhadap apa yang ia nyatakan. Bila dibandingkan dengan possibly, kata ini menunjukkan derajat kemungkinan yang lebih tinggi karena mengandung “probabilitas” di dalamnya, tidak semata-mata “mungkin atau tidak mungkin” seperti yang ditunjukkan oleh kata possibly.
Probably juga kerap digunakan baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam bentuk tulisan. Pernyataan yang menggunakan kata ini biasanya berdasarkan pada alasan atau bukti yang kuat dan, sama seperti possibly, kerap berhubungan dengan hal-hal nonpersonal. Karena alasan terakhir inilah kata probably jarang digunakan dalam konteks candaan, tidak seperti maybe dan perhaps.
Contoh:
- I should probably get going right now or I wouldn’t make it on time.
- Dad is probably the last person you want to talk about quantum physics.
Sekarang coba gunakan keempat kata tersebut untuk mengisi bagian-bagian yang kosong dalam paragraf di bawah ini. Setiap kata dapat digunakan lebih dari sekali. Selamat belajar!
Grace and Frankie are both on their seventies and ___1___ the oddest couple in the history of television. We can’t even say that they’re used to be friends. Nemesis, ___2___, but never friends. They never liked each other. Frankie was ___3___ the last person Grace wanted to live with. She was annoyed by everything Frankie did. And Grace couldn’t ___4___ guess that later Frankie would become her very best friend.
Since their husbands divorced them and married one another, Grace and Frankie were sort of forced to live together and inevitably rely on each other for comfort. This makes a great premise for the show because their characteristics can’t ___5___ be any farther from each other. Grace is strict and emotionally repressed, while Frankie is a very free-spirited person. This clash of personalities is ___6___ why this show is very funny even among youngsters who watch Netflix.
Jane Fonda (Grace) and Lily Tomlin (Frankie) are currently shooting the fifth season of the show. Netfix is ___7___ going to keep them up and running since it’s one of their wildly popular shows. Besides comedic chop, both actresses also offer great insight about aging for women and whatever follows the process, including health issue, romance, relationship with their children, and even sex. If young women want to get a glimpse of what their future holds, ___8___ Grace and Frankie can be the window to peek into.
Jawaban: 1. Probably 2. Perhaps 3. Probably 4. Possibly 5. Possibly 6. Perhaps 7. Probably 8. Maybe