Perbedaan Lie vs Lay, Lying vs Laying, dan Lied vs Laid
Mempelajari suatu bahasa asing tentu mengharuskan kita untuk menghafal berbagai macam kosakata baru, begitu pula saat mempelajari bahasa Inggris.
Dan tak jarang, kendala yang muncul dalam tahap ini adalah ketika kita menjumpai beberapa kosakata yang tampak begitu mirip, namun memiliki arti yang sama sekali tidak berhubungan satu sama lainnya. Seringkali penggunaan atau pelafalannya juga tertukar.
Apakah kalian juga memiliki pengalaman yang serupa?
Kali ini, kita akan membahas dua kata yang memiliki kemiripan satu sama lain, yakni “Lie” dan “Lay”. Sebenarnya, membandingkan dua kata ini tidaklah begitu sulit bila kita sudah benar-benar memahami arti dari setiap kata tersebut berikut cara pelafalannya yang tepat. Agar lebih paham, mari kita perdalam satu persatu.
Lie
Kata yang satu ini masuk dalam golongan verb atau kata kerja dalam bahasa Inggris, dan memiliki arti “berbohong”.
Lie merupakan kata kerja intransitif yang tidak memerlukan objek langsung (direct object) dalam penggunaannya. Cara mengucapkan “lie” adalah “lɪ” (atau “lay” jika menggunakan ejaan dalam bahasa Indonesia).
Bentuk kedua (lampau) atau past tense dari lie adalah lied, dengan bentuk ketiga past participle lied, dan present participle lying.
Adapun contoh penggunaan “lie” dalam kalimat adalah sebagai berikut:
- A kid never lies (Anak kecil tidak pernah berbohong)
- Don’t lie to your mother! (Jangan berbohong pada ibumu!)
- I knew Sarah lied to him yesterday (Aku tahu Sarah berbohong pada dia kemarin)
- She was lying when she told you she was okay (Dia [sedang] berbohong ketika ia memberitahumu bahwa ia baik-baik saja)
- John has lied about his feeling for two years (John telah berbohong tentang perasaannya selama dua tahun)
Cukup jelas kan? Pastikan untuk mempelajari cara pelafalan yang tepat pula dari masing-masing contoh yang diberikan agar semakin mudah memahaminya.
Lay
Selanjutnya, kita akan membahas tentang “lay” yang juga masih masuk dalam golongan verb atau kata kerja dalam bahasa Inggris, yang memiliki arti “meletakkan/membaringkan”.
Lay juga sebenarnya memiliki beberapa arti lain seperti “bertelur” atau “bertaruh”, juga berbagai arti lain; tergantung objek yang mengikutinya dalam frase. Lay adalah sebuah kata kerja transitif alias kata kerja yang membutuhkah direct object dalam penggunaannya.
Artinya, kurang tepat apabila kita menggunakan kata “lay” dalam sebuah kalimat tanpa menyertakan objek langsung setelahnya. Cara mengucapkan “lay” adalah “læy” (atau “ley” dalam ejaan menggunakan bahasa Indonesia).
Bentuk kedua (lampau) atau past tense dari lay adalah laid, dengan bentuk ketiga past participle laid, dan present participle laying.
Adapun contoh penggunaan “lay” dalam kalimat adalah seperti yang ada di bawah ini.
Perhatikan setiap kata yang diberi garis bawah; itu adalah direct object dari kata “lay”.
- Elianna lays her baby on the sofa (Elianna membaringkan bayinya di atas sofa)
- My father’s hens lay their egg every month (Ayam-ayam betina milik ayahku bertelur setiap bulan)
- Selena was surprised to see Demi laying her body on her bed (Selena terkejut melihat Demi membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya)
- The children laid the toys on the grass (Anak-anak itu meletakkan mainannya di rumput)
- Mom has laid the new born kitten inside the box (Ibu telah meletakkan anak kucing yang baru lahir di dalam kotak)
Lie vs Lay
Selain itu, kita juga harus memahami satu kata lain yang mungkin agak menyulitkan keadaan. Kata tersebut memiliki bentuk yang serupa dengan “lie”, namun bermakna sama dengan “lay”.
Pelafalannya sama dengan “lie” yang bermakna berbohong. Adapun bedanya dengan “lay” adalah bahwa “lie” ini merupakan bentuk intransitive dari “lay”. Jadi, “lie” digunakan menyatakan bahwa seseorang atau sesuatu berbaring (tanpa objek).
Contohnya:
- My cat loves lying down nearby my feet (Kucingku senang berbaring di dekat kakiku)
Perlu diketahui bahwa “lie” ini merupakan irregular verb. Artinya, bentuk lampau dari kata kerja satu ini tidaklah umum.
Bentuk past tense dari “lie” adalah “lay”, sedangkan bentuk past participlenya adalah “lain”.
Lalu, bagaimana cara membedakan “lay” dengan bentuk lampau dari “lie”?
Jawabannya adalah dengan mendeteksi adanya objek dalam kalimat yang dijumpai.
Jika ditemukan direct object, maka jelas “lay” dalam kalimat tersebut merupakan infinitive dari “lay” (transitive verb). Jika tidak ada, maka itu merupakan bentuk kedua dari “lie”.
Contoh:
- It was 2 a.m., John still lay awake on his bed, thinking about what just happened. (tidak ada objek)
- It’s 2 a.m., John finally lays his body on his bed. (ada object: “his body”)
Latihan Soal
- 1. I’m not feeling well. May I _____ down for an hour?
- Could you please _____ the cookies out on a tray?
- Since he _____ to me that day, it’s a bit hard for me to believe him again.
- The baby _____ in the red stroller is my niece.
- Do you want to know how I gained my tan? I _____ out in the sun all day last week.
- I _____ my body on the sofa for a while but I didn’t fall asleep.
- They’ve _____ the new grass, but they have not watered it yet.
- She ___ about her experience expecting to get the job she wants.
- You’ll have felt much better if you have just ___ down and taken a rest for a while.
- Dad is worried because the hens aren’t ___ any eggs this months.
Jawaban
- lie
- lay
- lied
- lying
- lay
- laid
- laid
- lies
- lain
- laying