Perbedaan “Vice versa”, “Opposite”, “Versus”, “Vice”, “Likewise”, dan “Ditto”

“Vice versa”, “opposite”, “versus”, “vice”, “likewise”, dan “ditto” adalah beberapa contoh kata dalam bahasa Inggris yang sekilas terlihat sama tetapi sebenarnya berbeda. Penjelasan di bawah ini akan memaparkan perbedaan di antara kata-kata tersebut. Mari kita langsung saja lihat penjelasannya:

Vice versa

“Vice versa” tergolong ke dalam adverb atau kata keterangan. “Vice versa” dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan “dan sebaliknya”. Gunakanlah frasa ini dalam kalimat ketika kita ingin menyebutkan hal sebaliknya dari hal yang telah disebutkan sebelumnya. Mari kita lihat contohnya di bawah ini untuk lebih jelasnya:

Rita helped me with my homework and vice versa. (Rita membantu mengerjakan pekerjaan rumahku dan sebaliknya)

Maksud dari contoh di atas adalah Rita membantuku mengerjakan pererjaan rumahku, dan aku membantunya mengerjakan pekerjaan rumahnya. (Rita helped me with my homework, and I helped her with her homework)

Berikut adalah contoh lainnya:

I checked her essay and vice versa. (Aku memeriksa esainya dan sebaliknya)
We do not trust him, and vice versa. (Kami tidak mempercayainya, dan sebaliknya)
All Bataknese are Indonesian, but not vice versa. (Semua orang Batak adalah orang Indonesia, tetapi tidak sebaliknya)

Opposite

“Opposite” tergolong ke dalam adjective (kata sifat), adverb (kata keterangan), noun (kata benda), dan preposition (preposisi).

Sebagai adjective, “opposite” digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang berlawanan, bertentangan, atau berseberangan dengan sesuatu lainnya. Contoh:

We can see the answers in the opposite page. (Kita bisa melihat jawabannya di halaman sebelah)
Rio lives in the opposite side of the road. (Rio tinggal di seberang jalan)

“Opposite” sebagai adverb artinya adalah “di seberang” atau “di hadapan”. Contoh:

There is a doctor living opposite. (Ada seorang dokter tinggal di seberang)

“Opposite” sebagai “noun” digunakan untuk mendeskripsikan seseorang atau sesuatu yang berbeda dari seseorang atau sesuatu lainnya. Kita bisa menerjemahkannya dalam konteks ini sebagai “lawan”. Contoh:

The opposite of “small” is “big”. (Lawan dari “kecil” adalah “besar”)

Sementara itu, “opposite” sebagai preposition bisa di artikan sebagai “berhadapan”. Contoh:

I sat opposite Tom. (Aku duduk berhadapan dengan Tom)

Versus

“Versus” termasuk ke dalam kelas kata preposition atau preposisi. “Versus” sering disingkat menjadi “v” atau “vs”. Kata ini pada umumnya digunakan untuk menunjukkan atau membandingkan dua ide yang berbeda. Berikut adalah contohnya dalam kalimat:

They are arguing about travelling by bus versus travelling by train. (Mereka sedang berdebat tentang bepergian menggunakan bus versus bepergian menggunakan kereta)
My essay is about public education versus private schooling. (Esai saya tentang pendidikan negeri versus sekolah swasta)

Selain itu, kata “versus” juga sering digunakan untuk menunjukkan dua tim atau pihak yang berlawanan, terutama dalam konteks olahraga dan hukum. Contoh:

The most exciting match was Persib versus Persija. (Pertandingan yang paling menyenangkan adalah Persib versus Persija)
Today’s badminton match is Indonesia versus Japan. (Pertandingan bulutangkis hari ini adalah Indonesia versus Jepang)

Vice

“Vice” tergolong ke dalam kelas kata noun (kata benda) dan preposition (preposisi). “Vice” sebagai noun artinya adalah “kebiasaan buruk” atau “perbuatan jahat”. Contoh:

Gambling is considered as vice to some people. (Berjudi digolongkan sebagai kebiasaan buruk bagi beberapa orang)
A man like him is prone to vice. (Pria sepertinya cenderung berbuat jahat)

“Vice” juga biasanya disambungkan dengan noun lain, seperti “vice president” (wakil presiden), “vice admiral” (laksamana madya), “vice mayor” (wakil wali kota), vice captain (wakil kapten), dan sebagainya. Contoh:

Mohammad Hatta was the first vice president of Indonesia. (Mohammad Hatta adalah wakil presiden pertama Indonesia)

Sementara itu, “vice” sebagai preposition berarti “in the place of” atau “menggantikan”. Contoh:

I will preside, vice the absent captain. (Saya akan memimpin sebagai pengganti kapten yang tidak hadir)
The letter was written by Jonah, vice his father who was ill. (Suratnya ditulis oleh Jonah, pengganti ayahnya yang sedang sakit)

Likewise

“Likewise” tergolong ke dalam adverb atau kata keterangan. “Likewise” digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang sama atau serupa dengan sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Contoh:

I think we work well together, and I hope you feel likewise. (Menurutku kita bekerja sama dnegan baik, dan aku harap kamu juga merasakan hal yang sama)
His son did well in school, and he expects his daughter to do likewise. (Putranya sekolah dengan baik, dan dia harap putrinya juga)
I decorated my room with some pictures, and my little sister did likewise. (Aku mendekorasi kamarku dengan beberapa foto, dan adikku juga melakukannya)

Selain itu, “likewise” juga digunakan untuk merespon frasa “nice to meet you”. Contoh:

A: Nice to meet you! (Senang berkenalan denganmu!)

B: Likewise. (Aku juga)

Ditto

“Ditto” tergolong ke dalam adverb (kata keterangan) yang mengindikasikan bahwa sesuatu yang telah disebutkan masih relevan dan bisa disebutkan lagi untuk yang keduakalinya. “Ditto” digunakan untuk menghindari repetisi sesuatu yang telah disebutkan tersebut. “Ditto” dalam konteks ini lebih sering digunakan dalam konteks informal atau tidak formal. Contoh:

The food was too expensive and not tasty, the drink ditto. (Makanannya terlalu mahal dan tidak enak, minumannya juga)

Contoh di atas jika dituliskan lengkapnya menjadi “the food was too expensive and not tasty, and the drink was too expensive and not tasty). Untuk menghindari pengulangan, “ditto” digunakan.