Contoh-contoh Phrasal Verb yang Sering Digunakan
Memahami tentang phrasal verb sangat penting apalagi bagi yang ingin mempraktekkan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena phrasal verb kerap kali digunakan dalam informal language (bahasa informal) oleh penutur asli (native speaker).
APA ITU PHRASAL VERB ?
Phrasal Verb adalah frasa yang menggabungkan antara kata kerja (verb) dengan satu atau dua partikel (particle) berupa kata keterangan (adverb) atau kata depan (preposition) atau gabungan keduanya. Contoh phrasal verb adalah wake up (bangun tidur), put off (melepas), dll.
PERMASALAHAN MENGENAI PHRASAL VERB
Menguasai phrasal verb ini sebenarnya bisa dikatakan mudah dan tricky (rumit). Mudah karena kita dapat mengetahui artinya keseluruhan cukup dengan mengartikan satu kata saja dan mengabaikan kata lainnya. Biasanya cukup dengan mengetahui arti kata kerjanya.
Dikatakan tricky saat gabungan kata tersebut tidak dapat diartikan satu-satu karena akan mengubah keseluruhan arti. Hal inilah yang biasanya dikenal dengan idiom. Jalan satu-satunya hanya dengan menghapalkan phrasal verb tersebut beserta arti dan penggunaannya.
Ada pula phrasal verb yang memiliki banyak arti. Untuk mengartikannya pun bergantung pada konteks kalimatnya. Inilah mengapa mempelajari phrasal verb itu tidak sebatas menghapalkan saja, namun kita harus mampu menganalisa keseluruhan kalimat untuk menentukan arti phrasal verb yang digunakan. Kuncinya adalah terus berlatih menggunakannya sehingga terbiasa dan rajin-rajinlah untuk membuka kamus.
JENIS PHRASAL VERB
Secara garis besar Phrasal verb yang sering digunakan ada dua jenis, yakni:
- Transitive Phrasal Verb
Transitive phrasal verb adalah phrasal verb yang memiliki direct object (obyek langsung) yakni noun (kata benda) atau pronoun (kata ganti). Transitive phrasal verb terbagi dua lagi yakni phrasal verb yang dapat dipisahkan (separable) dan tidak dapat dipisahkan (inseparable) oleh direct object. Inseparable phrasal verb berarti frasa tersebut tidak dapat dipisahkan dengan menempatkan direct object di antara phrasal verb. Sementara separable phrasal verb adalah sebaliknya.
-
- Contoh Phrasal Verb yang dapat dipisahkan:
Calm down (menenangkan/tenang)
You should calm her down before everyone comes in. (Kau harus menenangkannya sebelum semua orang masuk)
-
- Contoh Phrasal Verb yang tidak dapat dipisahkan:
Get in (masuk)
He asked me to get in the car. (Dia menyuruhku masuk ke mobil)
- Intransitive Phrasal Verb
Intransitive phrasal verb adalah phrasal verb yang tidak memiliki direct object. Sama halnya dengan transitive phrasal verb yang tidak dapat dipisahkan, Intransitive phrasal verb juga tidak dapat dipisahkan dengan direct object apapun karena berdampak pada berubahnya arti phrasal verb tersebut.
ATURAN PENULISAN SEPARABLE PHRASAL VERB
Mungkin masih ada yang bingung atau merasa kesulitan bagaimana menempatkan direct object dengan tepat pada separable phrasal verb. Perhatikan penjelasan di bawah ini:
- Tempatkan direct object di tengah atau setelah phrasal verb
Direct object yang berupa nama benda atau orang yang spesifik dapat diletakkan pada bagian tengah phrasal verb atau setelah phrasal verb.
I threw my old shoes away (Saya membuang sepatuku yang rusak)
- Tempatkan direct object di tengah phrasal verb
Direct object yang berbentuk pronoun atau kata ganti berupa me, you, him, her, us, them, it, harus ditempatkan di bagian tengah phrasal verb.
He will pick her up from the school (Dia akan menjemputnya dari sekolah)
PHRASAL VERB YANG SERING DIGUNAKAN
- Blow up (meledak)
It’s surprised everyone when the gas pipe blew up at the neighborhood (Meledaknya pipa gas mengejutkan semua orang di wilayah tersebut)
- Bring up (menyampaikan/mengemukakan – mengasuh – dll)
He didn’t want to bring up the issue as he thought it didn’t matter anymore (Dia tidak ingin mengemukakan masalah itu lagi karena dia pikir hal tersebut tidak lagi penting)
- Carry out (melaksanakan/melakukan)
It’s impossible to carry out the research (Tidak mungkin untuk melakukan penelitian itu)
- Count on (mengandalkan)
He’s my best friend. I can trust and count on him (Dia sahabatku. Saya dapat mempercayai dan mengandalkannya)
- Come up with (berkontribusi/memberikan)
She’s so creative. She always comes up with hundreds of unique ideas. (Dia sangat kreatif. Dia selalu memberikan ratusan ide yang unik)
- Dress up (berdandan/berpakaian)
He doesn’t want to attend a party which requires him to dress up (Dia tidak mau menghadiri sebuah pesta yang mengharuskannya berdandan)
- Drop out of (keluar dari suatu perkumpulan atau aktivitas)
He dropped out of school and decided to look for a job (Dia keluar dari sekolah dan memutuskan untuk mencari pekerjaan)
- Fill out (mengisi)
She forgot to fill out the form to open bank account (Dia lupa mengisi formulir membuka rekening bank)
- Give away (memberikan/menghadiahkan)
The owner of the store decided to give away more gifts to celebrate the store anniversary (Pemilik toko tersebut memutuskan untuk memberikan lebih banyak hadiah dalam rangka merayakan hari jadi tokonya)
- Give back (mengembalikan – membalas – dll)
He asked to his cousin to give his book back immediately (Dia meminta sepupunya untuk mengembalikan bukunya sesegera mungkin)
- Get over (sembuh/pulih)
She hasn’t get over the trauma (Dia belum sembuh dari trauma)
- Get along with (berteman dengan – berhubungan baik dengan)
I don’t get along with hypocrites (Saya tidak cocok/tidak berhubungan dengan orang-orang munafik)
- Get rid of (menyingkirkan – membuang – menghilangkan – dll)
He tried to get rid of the stain from his clothes (Dia berusaha menghilangkan noda dari pakaiannya)
- Go back (kembali – pulang – mundur – dll)
Go back ! Don’t try to move forward (Mundurlah ! Jangan coba mendekat)
- Hang up (meletakkan – menggantungkan)
Don’t hang up the phone. I’m still talking ! (Jangan tutup teleponnya. Saya masih berbicara !)
- Keep on (terus/meneruskan)
She keeps on talking for 30 minutes. (Dia terus saja berbicara selama 30 menit)
- Look forward to (mengharapkan-menantikan)
We look forward to hearing good news from them about the agreement (Kita menantikan kabar baik dari mereka mengenai kesepakatan tersebut)
- Put on (memakai)
He’s forced to put on a tie by his mom (Dia dipaksa untuk memakai dasi oleh ibunya)
- Stand up for (mendukung)
My mom always stands up for me. No matter what (Ibuku selalu mendukungku. Tidak peduli apapun itu)
- Try on (mencoba)
He lets his brother to try on his new bicycle (Dia membiarkan adiknya mencoba sepeda barunya)
- Turn down (mengecilkan)
The sound of your tv is so loud. I can’t even hear my own voice. You need to turn the volume down. (Suara televisimu sangat keras. Saya bahkan tidak bisa mendengar suaraku sendiri. Kau harus mengecilkan volumenya)
- Turn up (membesarkan)
It’s breaking news, turn up the tv please (Itu berita terbaru, tolong besarkan volume televisi)
- Turn off (mematikan)
My dad always tells me to turn off the tv before going to bed (Ayahku selalu berpesan untuk mematikan televisi sebelum tidur)
- Turn into (berubah menjadi)
He turns into a better person after spending his time at his hometown (Dia berubah menjadi seseorang yang lebih baik setelah menghabiskan waktunya di kampong halamannya)
- Turn on (menghidupkan/menyalakan)
Mom asked me to turn on the TV since she wanted to watch her favorite soap opera. (Ibu memintaku menyalakan televisi karena ia ingin menonton sinetron favoritnya)
- Wake up (bangun)
He woke up late and blamed everyone in the house instead (Dia terlambat bangun tidur dan malah menyalahkan semua orang di rumah)