sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Jawaban Pertanyaan Interview: ‘TELL ME ABOUT A TIME YOU DISAGREED WITH A DECISION. WHAT DID YOU DO ?’

Wawancara kerja merupakan salah satu proses yang akan dilewati jika seseorang melamar pekerjaan. Biasanya wawancara akan dilakukan pada sesi akhir proses rekruitmen. Hal ini dilakukan untuk lebih mengetahui dan mendapatkan gambaran yang jelas tentang calon karyawan yang akan direkrut baik dalam hal kepribadiannya, perilakunya serta hal-hal lainnya.

Selama sesi wawancara calon karyawan juga akan dipantau apakah terdapat kesesuaian antara apa yang ditulisnya di curriculum vitae (riwayat hidup) atau tidak. Apabila calon karyawan tersebut juga ternyata mengikuti rangkaian tes psikotes dalam proses rekruitmennya, maka pada sesi wawancara jugalah pihak rekrutmen akan melihat apakah terdapat kesesuaian hasil psikotes dan jawaban-jawaban yang diberikan calon karyawan selama wawancara.

Oleh karena itu penting untuk menjawab pertanyaan wawancara apa adanya tanpa memberikan embel-embel yang tidak perlu atau bahkan tidak benar sama sekali. Pihak yang mewawancarai Anda besar kemungkinan akan tahu saat Anda berbohong.

Sehubungan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara, ada beberapa pertanyaan yang dikenal dan dikategorikan dalam behavioral interview questions atau pertanyaan wawancara mengenai sikap dan perilaku.

Behavioral interview questions dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pendekatan yang akan Anda lakukan jika dihadapkan pada situasi sulit di kantor semisal konflik dengan atasan atau rekan kerja lainnya.

Konflik disini bisa bermacam-macam, salah satunya adalah adanya perbedaan pendapat antara Anda dengan atasan atau rekan kerja lainnya dalam menyikapi suatu hal atau Anda tidak setuju dengan keputusan yang dibuat oleh atasan atau rekan Anda.

Dengan menjelaskan apa yang Anda lakukan untuk menyikapi keputusan yang tidak sesuai dengan keinginan Anda di masa lalu, hal ini akan memberikan pemahaman pada pihak yang mewawancarai Anda bagaimana sikap Anda dalam menangani hal tersebut jika kembali terjadi di masa yang akan datang.

Dari pertanyaan-pertanyaan tentang sikap dan perilaku ini pula dapat dilihat seberapa dewasa Anda, kemampuan Anda untuk berkomunikasi serta keinginan Anda untuk menyuarakan pendapat Anda walaupun bertentangan dengan pihak-pihak yang jabatannya lebih tinggi dari Anda.

Salah satu behavioral interview questions yang cukup sering muncul di sesi wawancara adalah “What did you do if you disagreed with a decision ?” atau jika diterjemahkan menjadi “Apakah yang akan Anda lakukan seandainya Anda tidak sepakat dengan suatu keputusan ?”.

Kali ini kami akan fokus membahas jawaban apa saja yang dapat Anda berikan jika diberikan pertanyaan serupa. Tidak lupa kami akan memberikan tips-tips yang diharapkan dapat membantu Anda menjawab pertanyaan tersebut. Untuk itu simak artikel ini hingga akhir.

Saat ditodong dengan pertanyaan seperti itu, ingatlah untuk jangan panik. Jika Anda panik, Anda hanya akan menjerumuskan diri Anda sendiri. Karena dengan panik Anda tidak akan mampu berpikir jernih menyusun kata-kata dan akhirnya bingung sendiri saat harus menjelaskan jawaban Anda.

Lalu seperti apa seharusnya jawaban Anda untuk pertanyaan ini ? Untuk merumuskan jawaban pertanyaan “What did you do if you disagreed with a decision ?” terdapat sebuah pola tertentu  yang telah kami sarikan dari situs themuse yakni pola STAR (Situation, Task, Action dan Result).

Situation (Situasi)

Menurut Jared Curley, Employment Specialist (Spesialis Hubungan Kerja) di Rumah Sakit Mary Free Bed, hal pertama yang perlu Anda perhatikan untuk menjawab pertanyaan ini adalah Anda perlu memberitahukan apa yang menjadi alasan dibalik timbulnya disagreement (tidak setuju) tersebut.

Saat menjelaskan alasannya, pastikan Anda menjelaskan dari dua sisi, tidak hanya versi Anda sendiri. Sampaikan hal ini dengan cara yang positif, dengan begini Anda akan dianggap profesional dan tidak berpikiran sempit.

Contoh kalimat :

I’m an Assistant Manager of Purchasing. In my job I am in charge of handling all kinds of purchasing. One time, one of our suppliers complaint to my boss about the payment. They said that we need to pay them first than other suppliers since we bought many stuff from them. My boss agreed to pay them. I disagreed with him. I thought we should implement first come first serve.

(Saya adalah seorang Asisten Manajer Pembelian. Pekerjaan saya adalah menangani segala macam pembelian. Suatu hari, salah satu penyedia barang kami mengeluh pada atasanku tentang pembayaran. Mereka ingin kami membayar mereka lebih dulu dibandingkan penyedia barang kami yang lain karena banyaknya jumlah barang yang kami beli dari mereka. Atasanku setuju untuk membayar mereka. Saya tidak sepakat dengan keputusan tersebut. Menurutku kami seharusnya mempraktekkan apa yang namanya first come first serve atau tagihan yang pertama masuklah yang akan dibayar)

Task (Tugas)

Berbeda pendapat adalah wajar dan bisa dikatakan merupakan bagian dari kehidupan. Hal kedua yang semestinya Anda lakukan setelah menjelaskan situasi yang menyebabkan disagreement tersebut adalah task atau tugas.

Maksud dari task disini adalah Anda harus menjelaskan tanggung jawab atau tugas Anda dalam situasi tersebut. Biasanya pihak rekrutmen mencari kandidat yang berani memperjuangkan apa yang benar walaupun dengan resiko harus menghadapi suatu dialog yang alot.

Contoh kalimat :

 In response to the disagreement I felt I need to explain my reason to implement first come first serve.

(Menyikapi ketidaksetujuan tersebut saya merasa perlu untuk menjelaskan alasan saya menerapkan prinsip first come first serve)

Action (Aksi)

Jika telah sampai di bagian action (aksi), berarti Anda harus menjelaskan langkah-langkah apa saja yang Anda ambil untuk menyikapi permasalahan  yang Anda alami. Pendekatan seperti apa yang Anda lakukan. Apakah dengan menemui atasan Anda empat mata atau seperti apa.

Bagian ini akan menunjukkan bagaimana Anda memiliki keinginan atau kemauan untuk bertanggung jawab pada situasi yang terjadi. Selain itu dari sini juga pihak rekrutmen akan bisa menilai kemampuan Anda dalam memecahkan masalah.

Intinya adalah pihak rekrutmen akan mendapatkan pemahaman tentang Anda dalam menyikapi suatu konflik karena hal ini erat kaitannya dengan kerjasama tim. Seperti kita ketahui bersama kerjasama tim adalah modal penting dalam pekerjaan.

Contoh kalimat :

At first I felt very annoyed. But then I took time to thinking about it thoroughly with cool-headed. I explained to my boss why we need to practice first come first serve in this place and pointed out the benefit of it. My boss heard my reasons and explained to me why he took the decision in the first place.

Frankly saying, I still disagree with him since my reasons behind it based on data and company’s experiences. But after listening to my boss, I realized that we need to more flexible about something. After that I called that supplier and explained the decision had been made. I told them what they need to do to get the payment which the payment would be paid after they complete all the documents needed.

(Awalnya saya memang merasa terganggu. Namun akhirnya saya mencoba memikirkan hal tersebut baik-baik dengan kepala dingin. Saya kemudian menjelaskan pada atasan mengapa kami perlu menerapkan prinsip first come first serve dalam hal ini dan menunjukkan keuntungan apa saja yang didapat. Atasan saya mendengarkan alasan-alasan yang saya ajukan dan kemudian menjelaskan alasan di balik keputusannya di awal.

Sejujurnya, saya masih tidak sepakat dengannya karena alasan-alasan saya berdasarkan data dan pengalaman perusahaan sendiri. Namun setelah mendengarkan atasan, saya menyadari bahwa kami memang butuh untuk lebih fleksibel tentang suatu hal. Setelah itu saya menghubungi penyedia barang tersebut dan menjelaskan keputusan yang telah dibuat. Saya memberitahu mereka apa yang perlu mereka lakukan untuk mendapatkan pembayaran yang mana pembayaran tersebut akan dibayarkan setelah mereka melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan)

Result (Hasil)

Pada akhirnya yang ingin diketahui oleh pihak yang mewawancarai Anda adalah apa hasil dari aksi yang Anda lakukan. Mereka ingin mendengar hasil yang positif dimana kedua belah pihak yang tidak sepakat akhirnya mencapai satu jalan keluar sebagai solusi yang terbaik untuk menjembatani masalah yang ada.

Hal ini berarti bahwa Anda tidak harus menjadi pihak yang memenangkan argumen. Karena pada dasarnya memenangkan argumen bukan berarti Anda adalah satu-satunya pihak yang benar dan lawan Anda pihak yang salah.

Pada bagian ini Anda sebaiknya memberikan informasi tentang bagaimana masalah tersebut teratasi dan hal-hal baik apa saja yang akhirnya terjadi setelah masalah tersebut diatasi. Anda juga perlu memberitahukan pada mereka apa saja yang telah Anda pelajari dari hal ini, apa yang mungkin dipahami oleh atasan Anda dan bagaimana Anda berdua menyikapi masalah di kemudian hari.

Contoh kalimat :

In the end, I learned a lot of things from this disagreement happened between me and my boss. I learned some new things how to handle purchasing and suppliers. I know this will help me a lot in the future especially for my career and my relationships with third parties who work with our company.

I also learned how to communicate well with my boss. This is a good thing because I think it’s important to have such a good communication in order to minimize the potential of conflict in the future.

My boss handled the issue very well. He knew how to explain things and calmed down. He gave me time to explain what I need to and didn’t try to force his own reasons just because he’s the boss. It made me more comfortable speaking up. We continue working together with the supplier.

(Pada akhirnya, saya belajar banyak hal dari ketidaksepakatan yang terjadi antara saya dan atasan saya. Saya belajar hal-hal baru dalam menangani pembelian dan para penyedia barang. Saya paham hal tersebut akan banyak membantu di kemudian hari khususnya untuk karirku dan hubungan saya dengan para pihak ketiga yang bekerja sama dengan perusahaan kami.

Saya juga belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik dengan atasan saya. Hal ini merupakan suatu hal yang baik karena saya pikir penting untuk memiliki komunikasi yang baik agar meminimalisir potensi konflik kedepannya.

Atasan saya menangani masalah ini dengan sangat baik. Beliau paham bagaimana harus menjelaskan sesuatu dan tetap tenang. Beliau memberikan saya waktu untuk menjelaskan apa yang harus saya jelaskan dan tidak berusaha memaksakan alasannya sendiri hanya karena Ia atasan saya. Hal ini membuat saya lebih nyaman dalam mengutarakan pikiran saya. Kami juga terus menjalin kerjasama dengan penyedia barang tersebut)

Kira-kira empat hal inilah yang harus menjadi poin penting dalam jawaban Anda untuk pertanyaan demikian. Jawaban-jawaban di atas adalah contoh untuk Anda, selanjutnya Anda tentu dapat melakukan improvisasi sesuai dengan kondisi Anda sendiri. Selamat mencoba.

English Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z

Indonesian Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z