Grammar: Apa itu Passive Voice (Kalimat Pasif)?

Kalimat Pasif
Dalam penulisan, “voices” merupakan kelompok grammar yang paling penting untuk dipelajari, termasuk “passive voice” yang terdapat dalam artikel tutorial bahasa Inggris ini. Secara umum, passive voice adalah kalimat tidak langsung. Passive voice sendiri memiliki pengertian yang unik bila dibandingkan dengan kelompok grammar maupun pelajaran bahasa Inggris lainnya.
Pengertian unik mengenai passive voice tersebut akan kita simak bersama dalam uraian poin di bawah ini, sebelum bergerak pada contoh-contoh penerapannya dalam kalimat, percakapan, dan contoh soal maupun pembahasan passive voice dalam tes TOEFL atau tes-tes bahasa Inggris sejenis.
Penjelasan Mengenai Passive Voice
Passive voice atau kalimat tidak langsung dalam bahasa Inggris memiliki satu ciri khas, yakni adanya bentuk verb 2 yang terkadang diikuti dengan “by”. Selain itu, objek dalam kalimat biasa adalah subjek dalam kalimat passive voice.
Kalau kita ingat-ingat aneka tutorial bahasa Inggris lalu, verb 2 ini identik dengan bentuk past, tetapi khusus passive voice ini, kita katakan verb 2 karena membuat arti kalimatnya menjadi bentuk yang tidak langsung. Secara umum, rumus imbuhan kalimat passive voice terbagi menjadi past, present, dan future, seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini:
Bentuk | Imbuhan Passive Voice |
Past:
–Past tense (continuous) –Past perfect |
–was/were (being) –had been |
Present:
–Present tense (continuous) |
–am/is/are (being) |
Future:
–Future tense (perfect) –Future continuous |
–will have (been) –am/is/are going to be |
Imbuhan passive voice di atas terletak setelah subjek passive voice dan sebelum verb 2 dari passive voice. Ingat! Subjek passive voice adalah objek kalimat biasanya, karena itu jangan terbalik saat memahami contoh penerapan kalimat di bawah ini.
Contoh Penerapan Passive Voice Dalam Kalimat
Passive voice merupakan salah satu jenis kalimat yang sering kita jumpai. Ketiga contoh kalimat di bawah ini akan mengilustrasikan penggunaan passive voice untuk masing-masing poin besar dalam tabel pada poin sebelumnya, yakni past, present, dan future.
Untuk membantu pemahaman, arti dalam bahasa Indonesia, bold pada imbuhan passive voice (mengacu pada tabel poin sebelumnya), dan garisbawah pada masing-masing subjek dan verb 2 dari passive voice akan kami gunakan. Selain itu, di akhir tiap contoh kalimat di bawah ini, learners sekalian akan belajar lebih banyak lewat penjelasan passive voice-nya:
1. His sword was named after his loved one (Pedangnya dinamai berdasarkan orang yang dicintainya).
Penjelasan: Subjek dari contoh kalimat passive voice ini adalah “his sword” (pedangnya), dan bukan “he” (dia, bentuk dasar dari “his”). Bentuk past tense terlihat dari “was” dan verb 2 “named” (dinamai, dari asal kata “name”, yang berarti nama) yang mengikutinya.
2. She is being corrected by that person (Dia sedang dibetulkan oleh orang tersebut).
Penjelasan: Dari contoh kalimat ini, alih-alih “that person” (orang tersebut), kita melihat “she” (objek) sebagai subjeknya. Adanya “is being” dalam kalimat menunjukkan bahwa ini adalah bentuk present continuous dari passive voice. Karena passive voice, maka yang digunakan setelah “is being” adalah verb 2, yakni “corrected (by)” (dibetulkan (oleh), dari asal kata “correct”, yang berarti betul). Contoh kalimat ini juga salah satu passive voice yang menyertakan “by” setelah verb 2.
3. A chance of free trip is going to be offered to them (Sebuah kesempatan liburan gratis akan ditawarkan kepada mereka).
Penjelasan: Sama seperti pola kalimat nomor 1 dan 2, “a chance of free trip” (sebuah kesempatan liburan gratis) menjadi subjek passive voice, dan bukan “them” (mereka). Kalimat passive voice ini adalah future continuous, dan dapat dibuktikan dengan adanya “is going to be” pada bagian kalimatnya. Sementara itu, verb 2 yang mengikuti imbuhan passive voice ini adalah “offered” (ditawari, berasal dari “offer” atau penawaran).
Contoh Penerapan Passive Voice Dalam Percakapan
Setelah mengenal contoh penerapan passive voice dalam kalimat, berikutnya kita akan melihat bentuk penerapannya yang lebih lengkap, yakni percakapan.
Supaya lebih mudah mengikuti panduannya, panduan yang kami sertakan sama dengan contoh penerapan dalam kalimat, yakni arti pada tiap baris percakapan, bold pada imbuhan passive voice, dan garisbawah pada subjek dan verb 2. Penjelasan mengenai pelajaran passive voice juga tersedia di akhir dari contoh percakapan berikut ini:
Sasha: Hina had been alienated by them since her childhood.
(Sasha: Hina sudah diasingkan oleh mereka sejak masa kecilnya…)
Millie: Plus, I know until now, she is being mocked by them… So pitiful.
(Millie: Dan lagi, aku tahu hingga sekarang, dia diledek oleh mereka… Benar-benar kasihan.)
Sasha: Yeah, and if looking on her conditions, she will have been suffered as of now.
(Sasha: Ya, dan bila melihat kondisinya, dia akan menderita untuk saat ini.)
Kacung: Hey, you two! Stop gossiping about her.
(Kacung: Kalian berdua! Berhenti menggosipkan dia.)
Sasha and Millie: O…Okay.
(Sasha dan Millie: O…Oke.)
Dari contoh percakapan di atas, ada 3 kalimat passive voice yang dapat kita pelajari, dan ketiganya berada pada 3 baris awal dialog. Meskipun sama-sama membicarakan orang yang sama, kita akan mempelajari 3 bentuk past, present, dan future-nya yang berbeda-beda.
Bentuk past perfect “had been” pada baris dialog pertama, dengan subjek Hina dan verb 2-nya “alienated (by)” (diasingkan (oleh), dari asal kata “alien” yang berarti asing) menunjukkan aksi mereka (“them”) mengasingkan itu sudah terjadi di masa lampau dan tetap berlangsung hingga sekarang.
Karena sudut pandang passive voice adalah pada Hina, dan bukan pada “they” (bentuk dasar “them”), maka jadilah ini sebuah passive voice.
Bentuk present continuous “is being” yang berada di antara subjek “she” dan “mocked (by)” (diledek (oleh), berasal dari “mock” yang artinya ejek atau ledek) menunjukkan saat ini, aksi peledekan itu berlangsung. Seperti passive voice pada umumnya, sudut pandangnya adalah pada “she”, dan bukan “they”.
Bentuk ketiga yang akan kita pelajari dari contoh percakapan di atas adalah future perfect, yang dibuktikan dengan keberadaan “will have been” di antara “she” sebagai subjek dan “suffered” (menderita, dari asal katanya “suffer” yang berarti menderita) sebagai verb 2-nya.
Selain menunjukkan prediksi, bentuk passive voice ini digunakan untuk hal yang sekarang sedang terjadi dan diamati. Titik sudut pandangnya adalah Hina yang menderita, bukan yang menciptakan penderitaan itu.
Contoh Soal dan Pembahasan Passive Voice Dalam Tes TOEFL Atau Tes-Tes Bahasa Inggris Sejenis
Dalam berbagai tes TOEFL atau tes serupa yang menguji kecakapan berbahasa Inggris, passive voice kerap muncul sebagai contoh soal parafrase sentence structure. Variasi lain yang mungkin muncul adalah menentukan apakah kalimat passive voice dalam soal telah disusun dengan benar atau salah.
Kedua variasi soal tersebut dapat kita lihat pada 2 contoh soal yang terdapat dalam poin ini. Seperti biasa, selain arti dalam tiap contoh soal, kita berkesempatan untuk mengenal jawaban yang benar dan ditandai dengan bold. Tidak lupa, setelah masing-masing dari contoh soal di bawah ini, penjelasan atas jawaban yang benar juga tersedia untuk kita pahami:
1. Change this following sentence structure:
They attack those groups with a maximum power.
Answer: Those groups are attacked by them with a maximum power.
(1. Ubahlah struktur kalimat berikut ini:
Mereka menyerang kelompok itu dengan kekuatan maksimal.
Jawaban: Kelompok itu diserang oleh mereka dengan kekuatan maksimal.)
Catatan: Inilah salah satu contoh soal yang menguji pemahaman kita akan passive voice, karena dalam instruksi, tidak disebutkan secara langsung soal passive voice. Namun, kita dapat mengubah strukturnya menjadi bentuk passive voice seperti pada answer. Bila perlu, keterangan semacam “with a maximum power” tidak perlu diubah letaknya menjadi di bagian paling depan, supaya lebih enak dibaca.
2. Mark this statement as true (T) or false (F):
Those wolves were being attacked by a group last month. Answer: F
(2. Tandai pernyataan ini sebagai benar (B) atau salah (S):
Serigala-serigala itu diserang oleh satu kelompok bulan lalu. Jawaban: S)
Catatan: “Were being” sebagai passive voice bentuk past continuous hanya digunakan untuk hal yang telah terjadi di masa lalu dan sekarang masih berlangsung. Karena “last month” (bulan lalu) sudah pasti berlalu dan tidak berlangsung lagi sekarang, maka penggunaan passive voice semacam ini adalah “F” atau “False”.
Itulah serba-serbi passive voice, salah satu kelompok grammar, yang dapat kita pelajari. Selanjutnya, kita akan belajar mengenai satu lagi kelompok grammar, yakni preference. Daripada galau, ada baiknya kita melihat dan membaca artikel tutorial bahasa Inggris selanjutnya, learners!
Verbs
- Apa itu Verb (Kata Kerja)?
- Verb -ing form
- Auxiliary Verb vs Light Verb
- Active vs Passive Voice
- Regular Verbs vs Irregular Verbs
- Verb Mood: Indicative, Imperative, Subjunctive, dan Infinitive
- Full Verb (Kata Kerja Penuh)
- Linking Verb (Kata Kerja Penghubung)
- Modal Verb
- Subjunctive Verb
- Present Tense
- Future Tense
- Perfect Tense
- Past Tense