Tip TOEFL: Pentingnya “Reading Out Loud”
Bahasan selanjutnya yang akan kita kupas tuntas adalah hal yang mungkin sekilas terlihat tak ada kaitannya dengan tes TOEFL, yaitu reading out lout atau membaca dengan keras. Jangan salah paham ya, membaca dengan keras tidak hanya berlaku untuk anak-anak saat membaca dongeng atau belajar membaca di kelas. Ada begitu banyak nilai edukatif dalam reading out loud, termasuk untuk kamu yang sedang membekali diri jelang tes TOEFL.
Manfaat Reading Out Loud
Apa manfaat dari reading out loud? Sangat sederhana sekaligus sangat besar dampaknya, yaitu memperdalam pemahaman kamu akan bahasa Inggris. Sebuah kata dalam bahasa Inggris memiliki makna yang sangat bervariasi, mulai dari grammar, definisi secara literal, konotasi, bahkan suara atau intonasi saat kata itu diucapkan.
Seseorang dikatakan benar-benar paham tentang bahasa Inggris jika saat membaca langsung terngiang di telinga kamu bagaimana kata itu diucapkan. Bagaimana agar kamu bisa sampai di level itu? Tentu saja dengan membiasakan diri membaca dengan keras.
Tenang saja, reading out loud bukan hanya untuk mereka yang baru mulai belajar bahasa Inggris. Pembaca bahasa Inggris yang sudah advance pun bisa memahami kata yang lebih menantang dalam textbooks dengan cara membacanya dengan keras. Trik ini sudah biasa dilakukan murid atau pelajar di Jepang.
Dengan cara membaca dengan keras, mereka bisa dengan lebih mudah memahami kata-kata dalam bahasa Inggris dengan baik. Padahal bahasa Jepang dan bahasa Inggris memiliki tingkat kompleksitas yang sama-sama tinggi dan tidak serupa.
Reading Out Loud Tapi Tidak Fokus?
Perdebatan baru kemudian muncul saat seorang pelajar dari magoosh.com mencoba membaca novel The Pearl karya John Steinbeck dengan suara keras. Cara membacanya cukup baik dan sesuai dengan pelafalan standar Inggris.
Menurut pelajar tersebut, saat membaca dengan keras dirinya konsentrasi dalam berbicara dengan pronunciation yang tepat. Akibatnya, makna dari tulisan yang ada justru terabaikan. Sementara jika dia membandingkan dengan saat membaca dengan perlahan, dia bisa mengerti seluruh paragraf demi paragraf yang dibacanya. Berikut kutipan dari introduction novel milik Steinbeck:
“Returning to California, for two winters Steinbeck lived alone in the High Sierra mountains, writing and developing a philosophy that showed his respect for the symmetry and sensibility of the natural world. His personal pantheism replaced any other organized religion. He then worked in a trout hatchery and on fruit ranches, and as a surveyor, an apprentice painter, and a chemist. In 1932 he published Pastures of Heaven, a collection of short stories about the working-class people who lived in the secluded valley of that name. in 1935, after he had sold the screen rights to Tortilla Flat, his fiction about the paisanos of Monterey, he took a trip to Mexico for several months.”
Membaca paragraf itu dengan suara keras tentu bisa melatih pronunciation namun kerap membuat luput untuk memahami maknanya karena terlalu fokus dengan cara pelafalan yang tepat. Lalu bagaimana cara agar konsentrasi tidak terpecah seperti yang dialami pelajar di atas? Solusinya adalah dengan membiasakan diri dengan pronunciation kata-kata berbahasa Inggris hingga kamu merasa terbiasa dan tidak perlu lagi mengerahkan segenap konsentrasi.
Biasanya hal ini berlaku terutama bagi mereka yang lebih nyaman untuk belajar dalam situasi yang tidak terlalu berisik. Kamu bisa berlatih lewat media-media berikut ini:
- Beli buku yang dilengkapi dengan audio version agar kamu bisa menyimak cara pelafalannya
- Bekali diri dengan berlatih buku pasangan antara teks dan audiobooks yang banyak tersedia secara online
- Jelajahi Internet untuk melihat text/ audiobook bundles
- Akses the American English at State website untuk memperkaya media latihanmu
Manfaat Reading Out Loud untuk Writing Tes TOEFL
Keunggulan dari membaca dengan keras bukan hanya dalam hal speaking saat kamu melatih pronunciation. Hal ini juga berlaku saat kamu mengerjakan soal tes TOEFL kategori writing. Akui saja, memeriksa kembali tulisan yang sudah selesai kamu rapikan adalah hal yang kurang menyenangkan. Orang memiliki tendensi alami untuk melewatkan detil dari apa yang telah mereka tulis. Mendeteksi kesalahan spelling atau grammatical error kadang terasa membosankan.
Namun dengan reading out loud, ada kemungkinan rasa bosan itu bisa dibuang jauh-jauh. Coba baca tulisan yang telah kamu tulis dengan suara keras. Apa tujuannya? Tak lain agar kamu bisa memberi perhatian penuh pada tiap kata demi kata yang telah kamu tulis.
Cara membaca yang lebih mendalam ini akan membuat kamu lebih mudah mendeteksi kesalahan dalam tulisan. Tidak hanya itu, kamu juga bisa tahu bagaimana tulisanmu akan “terdengar” saat orang lain atau penilai tes TOEFL membacanya. Koreksi kesalahan kecil untuk membuat tulisan kamu mengalir lebih halus.
Cara ini juga digunakan dalam standar jurnalistik atau broadcast oleh seorang produser saat membuat naskah.
Mereka akan menuliskan kata demi kata bagian dari naskah dan membacanya dengan keras atau reading out loud. Dengan cara ini, mereka juga berlatih untuk dubbing atau menambahkan voice over sehingga bisa tergambar bagaimana tulisan naskah mereka akan terdengar saat disiarkan di televisi. Coba biasakan diri kamu untuk mengerjakan hal ini, ya!
Ada begitu banyak manfaat dari reading out loud untuk diri kamu dalam mengerjakan tes TOEFL hingga nanti terjun ke lingkungan akademis atau pekerjaan. Jadi jangan ragu, jangan malu untuk membaca dengan keras karena lewat trik ini kamu bisa semakin memperdalam pemahaman kamu akan bahasa Inggris.