sederet kamus
Search Articles
Translate: Tutorial:

Speaking TOEFL: Cara Pelafalan “W” dan “V” dan Tips “TLDNR”

Bagian akhir dari rangkaian tes TOEFL mengharuskan kamu untuk berbicara dan membuktikan seberapa besar pemahaman kamu akan speaking. Artikel kali ini akan membahas tentang salah satu hal yang kerap menjadi jebakan bagi para test-takers yaitu cara pelafalan “W” dan “V”. Terkadang cara menyebutkannya bisa jadi tertukar. Bagaimana cara mudah untuk membedakan cara membacanya? Simak cara berikut ini.

Berlatih Membaca “W”

Untuk membuat suara dengan huruf “W”, bentuk bibir dalam lingkaran kecil. Latihlah dengan bergumam “Wwww…” kemudian “Wwuh!” buat suara dengan huruf vokal di bagian akhir. “W” terdengar mirip dengan huruf “oo” dalam kata “cool”.

Berlatih Membaca “V”

Sementara dalam membuat suara dengan huruf “V”, caranya adalah dengan mengatupkan gigi bagian atas ke bibir bawah. Lalu gumamkan “Vvvvvv….” Bernapaslah seperti biasa dan buat getaran dari cords huruf vokalmu.

Sudah mencoba melafalkan dan masih merasakan lidah berbelit atau tongue twisters? Mari kita coba latihan tahap selanjutnya. Berikut beberapa tips yang perlu kamu ingat:

  • Saat mengeluarkan suara “W”, jangan gunakan gigi sama sekali
  • Bentuk bibir serupa dengan saat membaca huruf “oo” seperti dalam kata “pool” atau “moon
  • Saat mengeluarkan suara “V”, barulah gigi perlu dilibatkan
  • Secara perlahan keluarkan udara dari dalam mulut dengan tetap menggunakan cords vokal

Kamu dikatakan berhasil saat hasil suara yang kamu keluarkan bisa berbeda satu dengan lainnya. Dalam kata dengan huruf “W”, akan terdengar bahwa mulut kamu membuka.

Sementara dalam kata dengan huruf “V”, mulut kamu mengatup karena bagian gigi atas direkatkan pada bibir bawah. Cara ini tadi melibatkan perbedaan bentuk mulut yang sangat signifikan. Saat berlatih, jangan ragu untuk menggunakan cara yang semaksimal mungkin. Tidak masalah terlihat aneh untuk sementara agar kamu bisa tahu cara tepat untuk melafalkan “W” dan “V” dengan tepat.

Coba berlatih dengan membaca paragraf berikut:

I went to an event by the water. The event was a swimming contest between two rival towns. The teams were from Wilsonville and Virginia Beach. They were vying to see which town had the best swimmers. Virginia Beach won.”

Contoh paragraf di atas mungkin terlihat sederhana. Tapi pada kenyataannya, penting untuk menyimak bagaimana pelafalan “W” dan “V” dalam sebuah paragraf atau connected speech. Semakin sering kamu berlatih, akan semakin besar kemungkinan kamu bisa berlatih dan membacanya dengan natural saat speaking tes TOEFL.

Repeat Yourself

Saat kamu sedang membaca kata yang asing dan bukan alat komunikasi kamu sehari-hari, apa yang rentan terjadi? Tentu saja kesalahan dalam membaca. Saat salah membaca, apa yang akan kamu lakukan?

Mengulanginya hingga benar, bukan? Ya, itulah konsep repeat yourself yang perlu kamu pelajari dalam speaking tes TOEFL. Dalam speaking, penting untuk segera mengulang kata yang salah sebut dalam waktu singkat. Jangan menunda atau takut untuk memperbaiki kata yang salah pelafalan.

Tahukah kamu? Salah satu hal yang menjadi indikator penilaian dalam speaking tes TOEFL adalah seberapa natural kamu berbicara. Tentu natural berarti sah-sah saja salah berbicara dan memperbaikinya. Semua orang bisa melakukan kesalahan saat berbicara. Jangan khawatir. Kunci lainnya adalah jangan sampai merasa panik saat berbicara. Masih ada banyak kemungkinan bahwa apa yang kamu sampaikan bisa dipahami dengan mudah oleh tim penilai.

TIPS “TLDNR”

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah memahami tips “TLDNR”. Apakah itu “TLDNR”? ini adalah singkatan dari “Too long, did not read.” Hal ini familiar dan biasa ada di forum berbahasa Inggris. Artinya, “TLDNR” mengindikasikan sebuah rangkuman dari narasi versi panjang yang belum tentu semua orang mau membacanya.

Dalam speaking tes TOEFL, tidak semudah itu dalam menentukan apakah jawaban kamu terlalu panjang atau tidak. Jadi cara mudahnya adalah begini:

  • Bayangkan kamu sedang menjalani speaking tes TOEFL
  • Kamu diminta menjawab pertanyaan pertama dalam waktu 45 detik
  • Semisal kamu berhasil menjawab dalam waktu 40 detik, artinya masih ada 5 detik yang tersisa
  • Jangan sampai kamu diam saja dalam sisa 5 detik itu
  • Berikan “TLDNR” atau rangkuman dari seluruh jawaban kamu
  • Kata kunci yang bisa kamu gunakan adalah “Basically…”
  • Jika kamu menggunakan kata “Basically…” lawan bicara kamu akan tahu bahwa kamu akan mulai merangkum seluruh jawaban
  • Lanjutkan kata “Basically…” dengan rangkuman dari ide utama jawaban kamu
  • Kemas dalam satu kalimat pendek yang ringkas
  • Pastikan TLDNR tadi telah merangkum dan menunjukkan argument kamu seluruhnya

Setelah memahami beberapa tips dalam speaking tes TOEFL, kini saatnya untuk mengasah cara berbicara atau kemampuan conversation yang kamu miliki. Masih ada begitu banyak tips terkait speaking tes TOEFL yang bisa kamu tekuni sebelum benar-benar menjalani tes.

Contohnya adalah manajemen waktu, outline jawaban, merumuskan ide utama, menyusun argument, hingga pelafalan dan hal sederhana seperti menghindari tongue twisters saat mengucapkan huruf “W” dan “V”.

Saat sesi speaking, bayangkan diri kamu sedang berbincang dengan teman atau keluarga yang sudah sering kamu ajak diskusi. Dengan begini akan mengurangi kemungkinan kamu merasa tegang atau panik. Jika kamu merasa panik, besar kemungkinan apa yang ada di dalam pikiran kamu tidak bisa tertuangkan dengan baik.

Justru sebaliknya, konsentrasi buyar dan tidak bisa menyampaikan hal brilian yang kamu pikirkan. Sayang sekali, bukan? Untuk itu perkaya dirimu dengan semua hal ini untuk menghindari kesalahan saat speaking tes TOEFL.

English Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z

Indonesian Word Index:
A . B . C . D . E . F . G . H . I . J . K . L . M . N . O . P . Q . R . S . T . U . V . W . X . Y . Z